Sampai di zaman Tang dan Song sudah menjadi suatu kebudayaan, dimana setiap pujangga ternama meninggalkan pantun dan syairnya buat kesan saat mereka menyaksikannya.
Pada umumnya, kesan mereka adalah "Gelombang air pasang pada bulan 8 tanggal 18, suatu pemandangan yang tiada taranya di bawah langit ini".
Setiap tahunnya diperkirakan seratusan ribu pengunjung yang beramai-ramai datang menyaksikannya.
Karena masa pandemic ini, hanya dibatasi 14,000 orang yang boleh masuk ke daerah pemandangan setiap harinya.
Sejak pagi hari, berbodong bodong orang mulai berdatangan, menetapkan kedudukan mereka yang paling baik, dan dengan kesabaran menunggu kedatangan gelombang air pasang.
Bisa menontonnya di sepanjang 57 km ketepian sungai di timurnya kota Hangzhou.
Situs yang sudah ditetapkan sebagai tempat yang disebut Taman Ombak Sungai terpopuler untuk dikunjungi, adalah satu bangunan pagoda yang terletak di kecamatan Yanguan kota Hai Ning.
Disana disediakan podium pengamat yang beratap bagaikan stadium sepak bola, sehingga selama menunggu kedatangan ombak bisa berteduh dari keterikan matahari.
Walaupun kebanyakan orang memilih berdiri di tepi kali untuk memandangnya di kedekatan, tetapi ombak yang berbaris melewati sungai selebar 1,5km di Haining sana, malah lebih indah jika dilihat dari kejauhan.