Mohon tunggu...
Anthony Tjio
Anthony Tjio Mohon Tunggu... Dokter - Retired Physician

Pencinta dan penegak ketepatan sejarah.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Perjelaskan Asal Muasal Istilah Tionghoa dan Cina, Sekali Lagi

27 Agustus 2021   00:00 Diperbarui: 27 Agustus 2021   00:03 618
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Barat menterjemahkan Tionghoa sebagai Great China. Masih China.

Cina boleh menyebut dirinya Hua-ren, bangsa berkebuyaan cemerlang dan berbusana mewah, maupun Han-ren, bangsa keturunan Dinasti Han yang perkasa.

Hua-ren yang merantau ke seberang lautan itulah yang disebut Hoa-kiaw. Kiaw artinya perantauan menyeberangi lautan, atau diaspora.

Sedangkan peranakan dari Hoa-kiaw itu adalah Hoa-yi. Yi adalah peranakan di luar negeri leluhur.

Bukti-bukti Sun Yat Sen mempergunakan istilah Cina terungkap dalam satu surat rahasia kepada perdana menteri Jepang Okuma Shigenobu, yang ditulis pada tanggal 11 Mei 1914. Dokumen aslinya tersimpan di perpustakaan Universitas Waseda di Shinjuku, Tokyo.

Dalam surat yang panjang lebar itu, Sun berkali-kali menyebutkan "Ci-na" meminta bantuan tentara Imperialis Jepang untuk memerangi warlord Yuan Shikai yang menggulingkan Republik Tionghoa dan mendirikan kerajaannya. Sebagai imbalan, akan diberikan kepada Jepang wilayah Manchuria di Timur Laut Tiongkok.

Begitulah Jepang secara massal berimigrasi ke Manchuria, yang kemudian memicu penyerangan mereka di Tiongkok, pada tanggal 7 Juli 1937 sebagai Peristiwa Jembatan Marco Polo (Jembatan Lugou) di dekat Beijing, terjadilah penjajahan Jepang selama 8 tahun, dengan pengorbanan sebayak 30 juta orang Tiongkok.

Sun Yat Sen sesungguhnya penjual China, dia pun berwarga negara Amerika, jadilah sesungguhnya, orang Amerika yang mendirikan Tiongkok.

Istilah Cina bukan ciptaan Jepang.

Oleh: Anthony Hocktong Tjio.

Monterey Park, 25 Agustus 2021.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun