Mohon tunggu...
Anthony Tjio
Anthony Tjio Mohon Tunggu... Dokter - Retired Physician

Pencinta dan penegak ketepatan sejarah.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Perjelaskan Asal Muasal Istilah Tionghoa dan Cina, Sekali Lagi

27 Agustus 2021   00:00 Diperbarui: 27 Agustus 2021   00:03 618
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Berkali-kali ada juga orang mencoba menyarankan penggantian istilah China menjadi Tiongkok, dan Chinese menjadi orang Hua-ren, bukan Tionghoa.

Dasarnya orang-orang itu trauma, yang mengira China dan Chinese itu istilah ciptaan Jepang, yang pernah menyerang Tiongkok dan menghina mereka Cina.

Dari dulu juga, saran seperti itu berkali-kali sudah diperbincangkan, sehingga Cina Indonesia pun merasa serupa, anti sebutan Cina. Sampai-sampai mantan presiden SBY tersesat juga.

China tetap China, istilah kenegaraan yang tidak bakal dirubah oleh Republik Rakyat China.

China merupakan sebutan resmi bagi Tiongkok yang sepanjang 3000 tahun, di dalam jangka waktu sepanjang itu, sebutan yang tetap dikenal dan berlaku di kalangan internasional dalam jalur perniagaan sutra, meskipun di China sendiri terus menerus bergantian dinasti dan kerajaan yang sebanyak 83 kali.

China atau Cina merupakan tempat dimana orang Barat, yaitu bangsa Sogdian di sekarang Uzbekistan, mendapatkan barang dagangannya, sutra cina-patta, dari kota Cheng, yaitu kota Chengdu di Sichuan. Dari situlah asal muasal Sin atau Cin merurut dialek sewaktu itu.

Marco Polo yang memperkenalkan Cin ke Eropah, seketika dia kembali ke Venetia dalam bukunya.

Mengapa Jepang turut-turut menyebutkan Shina?

Sebelumnya, Jepang ini mengenal China sebagai Da Tang, yaitu Tang Jaya. Karena kebudayaan mereka sangat terpengaruh dari biksu Budisme yang berdatangan ke Nara sana di waktu Dinasti Tang.

Sampai suatu ketika, ada bapak Cina Sun Yat Sen yang kegagalan dalam gerakan revolusi menggulingkan dinasti Manchuria Qing, terus mengungsi di Yokohama, di sana beliau mengajarkan orang Jepang memakai istilah Cina, untuk mendukung gerakannya menentang Kerajaan Manchuria Qing.

Olehnya, dituliskan dalam Kanji , seenaknya saja asal sesuai dengan ejaan Ci-na, tetapi Jepang tidak bisa mengeluarkan suara "Ci", jadinya Shi-na.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun