Mohon tunggu...
Anthony Tjio
Anthony Tjio Mohon Tunggu... Administrasi - Retired physician

Penggemar dan penegak ketepatan sejarah.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

In Heaven We Dance, Monterey Park Strong

30 Januari 2023   23:32 Diperbarui: 5 Februari 2023   18:25 1119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kronologis penembakan bisa diceritakan sebagai berikut:

Pada pukul 10:22, menurut waktu kepolisian Monterey Park yang menerima laporan gawat, ada peristiwa penembakan di Star Dance Studio yang terletak hanya 200 meteran di sebelah timur kantor polisi tersebut.

Dalam waktu sesingkat 2 menit, polisi sudah tiba di sana, menyaksikan ada korban di luar maupun di dalam studio dansa. Orang pada panic dan darah bercucuran di lantai gedung yang sebesar 10,000 kaki persegi itu.

Terhitung 10 orang sudah meninggal dan 10 orang yang luka-luka. Seperti protokol 911, bersama polisi, juga diikuti kereta pemadam kebakaran dan ambulance yang tiba di lokasi kecelakaan.

Sekejab itu pun penolongan sudah diberikan kepada korban luka-luka dan segera diangkut ke Trauma Center di RSU Los Angeles.

Restoran Clam House. (Foto Anthony Tjio)
Restoran Clam House. (Foto Anthony Tjio)

Dari kekalutan itu, ada 3 orang peserta pesta dansa yang berhasil meloloskan diri dari penembakan, dan lari menyebrangi Jalan Garvey, memasuki satu restoran The Clam House, milik orang Korea, untuk berlindung. Segera meminta pengusaha restoran untuk mengunci pintunya. Menyeritakan, ada penembakan di studio dansa di seberang jalan. Panggil polisi.

Ada kesaksian seorang wanita asal China yang bersama teman lelaki Bule, menceritakan, sewaktu mereka bersenang hati melakukan line dancing, terlihat seorang Asia kurus tinggi, mengenakan kaca mata dan menutup kepalanya dengan topi ski, memasuki ruangan dansa, tidak jelas usianya di sekitar 30-50 tahunan, terus mengacungkan sebuah senjata api yang panjang, tanpa tujuan terus melepaskan tembakan ke sebelah kiri dan ke sebelah kanan, membunuh dan melukai banyak orang, lalu berhenti.

Sepertinya sedang mencari orang di situ, terus melanjutkan penembakan yang menuju ke instruktur dansa dan maneger studio yang bernama Ming-wei Ma, yang sedang menerjunkan dirinya ke penembak, untuk menyetopnya, Mr. Ma kena tembakan dan segera terselungkup ke lantai, dan penembak masih memuntahkan sisa peluruhnya kepada tubuh Mr. Ma yang sudah terlentang di lantai, menghabisinya secara menghukum mati.

Diketemukan 42 biji selompong peluru dari penembakan yang tertinggal di lantai.

Wanita ini terlindung oleh teman lelaki yang mantan perwira polisi, yang secara cepat meletakkan badannya di atas tubuhnya, lelaki tersebut terkena 2 peluru, satu dipunggung dan satu di kaki, tertolong di rumah sakit, peluru yang masuk ke punggung tidak bisa diambil keluar, maka harus meneruskan hidupnya dengan kenangan itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun