Kita semua harus melalui 4 pos pemeriksaan, setiap pos hanya ditangani 8 pejabat kesehatan untuk ribuan pendatang ini.
Dari pos pertama hanya untuk pemeriksaan suhu dagu, ke pos kedua untuk pemeriksaan nomor telepon setempat supaya bisa dihubungi, melanjut ke pos ketiga untuk pemasangan gelang elektronik di lengan, sampai tiba di pos ke-empat untuk pemeriksaan semua surat-surat negatif rapid test, paspor, surat booking hotel karantina, dan pembagian thermometer, terus diberi satu tabung tes untuk mengambil contoh ludah.Â
Sepanjang jalan yang merambat sambil terus menerus berhenti untuk menunggu, itu memakan waktu 4 jam.
Juga pendatang dari Mumbai India, kata mereka sudah 2 malam dalam perjalanan. Mereka merupakan pengungsi dari bahaya Covid-19 di negerinya, ke sini untuk berlindung di tempat yang paling aman di dunia.Â
Tujuan mereka semestinya Penang dan Kuala Lumpur, tetapi sekarang pintu gerbang Malaysia sudah ditutup untuk kedatangan orang asing, Amerika, India, dan Indonesia, maka mereka dijuruskan sampai di Hong Kong sini.
Beberapa bule sudah kelihatan sangat tidak sabaran, menunjukkan sikap kebiasaan mereka, keangkuhan yang merasa jijik berkumpul di antara kita bangsa Asia.
Setelah mendapatkan paket pemeriksaan Covid-19 dari pos terakhir, cepat-cepat kita jalan ke ujung gedung, agak jauh, 50 meteran, Disana merupakan kios-kios pengambilan ludah, kita ditujukan ke kios C-1.
Tidak ada fasilitas cuci tangan. Hanya diberi selembar kertas usap alkohol, untuk dipakai setelah meludah ke corong kertas penampung air ludah ke tabung tes. Masih belum selesai. Kita harus menunggu hingga hasil tesnya keluar, nanti malam.