Mohon tunggu...
Ans Santo
Ans Santo Mohon Tunggu... Jurnalis - Hanya tulisan biasa

Mahasiswa UTDI Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi Tanpa Judul

23 Februari 2020   20:51 Diperbarui: 23 Februari 2020   20:53 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Datangnya hujan menimbulkan benih di kegelapan malam, diam dan membisu. Ingin suara ku mengumandang cakrawala atau menyanyikan pujian, tapi serasa aku mati tak bernyawa.

Seluruh nadiku membeku di puncak kegelapan, tiada syair indah yang dapat aku lantunkan.  Tiada pula harmoni kasih yang kurasakan. Aku sepi tiada yang lain.

Ingin ku kutuk hari ulang tahunku, atau menghapus jejak hidupku. Namun aku hanyalah butiran debu di tepi pantai. Memandang sunset berangan memeluk cahayanya.

Ini ku katakan bukan karena aku lemah. Inilah kenyataan yang menemboki jalanku. Bagai gelombang dahsyat, aku terhempas dari diriku. Berkelana jauh dari jati diriku sampai hampir ku lupa. 

Hidupku di hari-hari ini bagai puisi tanpa judul, tak tahu harus berbuat apa. Kemana arah nada yang menawan tak lagi kudapatkan. Setiap syair terlepas dari baitnya. Setiap kata tak lagi menyatu pada suatu sajak yang indah. Hanya tinggalah satu huruf yang berdiri sendiri. 

Itu adalah "I"

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun