Mohon tunggu...
Moh. Isa Ansori Rahayaan
Moh. Isa Ansori Rahayaan Mohon Tunggu... Konsultan - Ansori Rahayaan

Life Is Learning

Selanjutnya

Tutup

Politik

Maluku dan Perhatian Negara

31 Agustus 2020   18:02 Diperbarui: 31 Agustus 2020   18:21 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Moh. Isa Ansori Rahayaan

Maluku adalah provinsi kepulauan yang memiliki potensi kekayaan alam yang melimpah khususnya di sektor kelautan, dengan kekayaan tersebut Maluku memberikan sumbangsih yang besar bagi negara hingga triliunan rupiah setiap tahunnya, angka yang cukup fantastis dimana dengan jumlah penduduk yang hanya berkisar 1.5 juta jiwa harusnya tidak ada masyarakat Maluku yang miskin.

Namun realitas yang terjadi di Maluku hari ini justru berbanding terbalik, dimana berdasarkan data dari badan pusat statistik Maluku masuk sebagai provinsi termiskin keempat di Indonesia, suatu fakta yang mencengangkan bila melihat fakta yang terjadi, betapa ketidakadilan itu terlihat sangat jelas.

Negara hanya mengambil keuntungan dari sumber daya alam yang dimiliki Maluku tetapi membiarkan masyarakatnya hidup di bawah garis kemiskinan, perlakuan yang tidak adil ini membuat rasa nasionalisme sebagai anak bangsa perlahan memudar, tak heran bila muncul gerakan-gerakan separatis yang ingin keluar dari Indonesia, sebagai bagian dari bentuk protes mereka terhadap perlakuan yang tidak adil dari negara.

Pemerintah seolah menutup mata atas realitas pembangunan yang ada di Maluku, padahal sebagai daerah kepulauan, Maluku sangat membutuhkan perhatian khusus dari negara untuk membangun infrastruktur laut yang memadai.

Dengan alokasi anggaran yang sangat minim dari pemerintah pusat membuat pembangunan di Maluku relatif tidak berkembang bila dibandingkan dengan provinsi lain di Indonesia, dan ini terjadi di semua sektor, mulai dari pendidikan hingga pembangunan infrastruktur yang berjalan lamban menyebabkan Maluku terus tertinggal.

Berkaca dari Aceh dan Papua, maka Maluku harusnya diberikan otonomi khusus layaknya kedua daerah tersebut, mengingat Maluku memiliki sejarah yang sama soal gerakan separatisme, bahkan Maluku pernah mendirikan negara Republik Maluku Selatan pada tahun 1950.

Biacara soal kontribusi terhadap bangsa dan negara, Maluku merupakan satu dari delapan provinsi di Indonesia yang ikut memerdekakan bangsa Indonesia, kontribusi yang diberikan tak tanggung-tanggung yaitu dengan menyumbangkan kekayaan alam yang dimiliki Maluku untuk membantu bangsa Indonesia dalam mengahadapi penjajah.

Kontribusi yang luara biasa tersebut tidak berbanding lurus dengan kondisi Maluku hari ini, dimana sudah 75 tahun Indonesia merdeka rasanya pembangunan di Maluku belum menunjukkan kemajuan yang berarti, bahkan Maluku masuk sebagai provinsi termiskin keempat di Indonesia, sungguh sebuah ironi bila melihat realitas yang terjadi saat ini.

Akankah kondisi ini terus dibiarkan sehingga Maluku selamanya hanya sekedar menjadi pelengkap di republik ini, kalau yang demikian benar adanya, maka memisahkan diri dari Indonesia adalah pilihan paling rasional untuk membawa Maluku keluar dari kemiskinan akibat dari bentuk ketidakadilan yang dilakukan negara.

Karena itu, sudah saatnya bagi masyarakat Maluku untuk melakukan perlawanan atas bentuk ketidakadilan yang terjadi selama ini, semangat itu harus terus digaungkan untuk memberikan spirit perjuangan kepada generasi muda Maluku agar tidak diam dalam melihat realitas sosial yang terjadi di bangsa ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun