Mohon tunggu...
Ano suparno
Ano suparno Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis Jalanan

FREELANCER Pernah di Trans TV sebagai Reporter, Kameraman lalu Kepala Biro TRANS. Sebelumnya, sebagai Stringer Tetap BBC London siaran Indonesia, reporter hingga Station Manager Smart FM Makassar. Setelah di Trans, saya mendirikan dan mengelolah TV Lokal sebagai Dirut. Sekarang Konsultan Media dan Personal Branding

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Dunia Barista yang Telah Naik Strata

5 Desember 2019   00:05 Diperbarui: 5 Desember 2019   17:21 294
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto : Ano (dokumentasi pribadi) 

Di banyak negara yang memiliki kultur peminum kopi seperti Australia gaji baristanya mencapai $35 perjam. Oslo $25 perjam, Amerika $19.430 atau sama dengan Rp 189,4 Juta.

Di amerika, standar gaji untuk barista yang bersertifikat ada di kisaran Rp 189,4 juta. Dengan waktu kerja yang padat, para pemilik kedai kopi di sana memaksa para barista untuk bekerja secepat mungkin.

Italia EU95 (Rp 158 juta) dan Australia $19.990 (Rp 195 juta). Australia adalah negara yang penduduknya mengonsumsi kopi lebih banyak dari Amerika. Barista di sana bisa dikatakan adalah barista yang paling nyaman karena setiap kedai kopi menyediakan berbagai insentif dan bonus-bonus lainnya untuk setiap barista yang bonusnya melebihi dari gaji perminggu mereka.

Indonesia $597 (Rp 8 juta), Inggris Pound 1367.14 (Rp 26 juta). (Artikel - kopikini.com / food.detik.com).

Om Leo, owner Anomali Makassar prediksi, para barista di luar negeri dapat meracik kopi 250 hingga 500 cup per hari. Ini dari segi pendapatan. Penampilan? Tengoklah penampilan para barista. Dunia entertain, memadukan konsep milenial menyatu bersama penampilan yang ciamik, elegan serta lebih gaul. 

Bahkan tak canggung lagi para barista mengenakan celemek yang menempel pada badan bagian depannya, sebagai ciri khas peracik kopi. Dunia barista bukan lagi sekadar meracik kopi, tetapi kini telah menjadi hobi dan memiliki gaya komunikasi tersendiri dengan para pengunjung.

Mereka lebih luwes, komunikatif, humoris serta kadangkala menemani pengunjung ngobrol sekadar menanyakan cita rasa kopi bikinannya.

Popularitas kopi yang kian tahun kian meningkat pun ikut menaikkan gengsi dan popularitas para peracik kopi bernama barista ini. Secara perlahan pun, dunia barista telah menyerupai profesi jurnalis atau advokat yang memiliki pekerja dan komunitas di berbagai belahan dunia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun