Mohon tunggu...
Annisa Wally
Annisa Wally Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis Lepas

Jangan sampai ada atau tidak adanya dirimu sama saja. Membaca untuk berbagi. Menulis untuk dikenang.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Karena Tuhan adalah Penulis Skenario Terbaik

13 Juli 2020   19:14 Diperbarui: 13 Juli 2020   19:14 901
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Manusia ada sebab diciptakan. Saat terlahir ke dunia saat itulah kehidupan kita di dunia ini dimulai. Tumbuh dari hari kehari, berbagai rasa akan terjalani dan terlewati.

Manusia makhluk yang memiliki hawa nafsu, beda dengan ciptaan Tuhan yang lainnya. Kita juga dibekali akal agar bisa mendeteksi apa yang seharusnya dan tidak seharusnya kita lakukan.

Manusia juga memiliki hati yang apabila dijaga maka, ia akan bisa bersuara dan memberi nasehat. Namun, hati bisa saja menjadi kotor jika kita tak bisa menjaga dan merawatnya.

Tahukah  bahwa masing-masing dari kita memiliki takdirnya tersendiri. Ada yang kaya ada yang miskin, ada yang baik dan ada yang buruk, ada yang patuh dan ada yang pembangkang.

Didalam diri manusia ada musuh yang kasat mata, yaitu hawa nafsunya sendiri.

Hawa nafsu juga terbagi menjadi beberapa bagian. Kita bisa memilih mau mengikuti yang mana,keinginan untuk patuh atau malah memilih menjauh dari Tuhan.

Manusia sukanya juga berencana, ada yang kecewa jika rencananya tak berhasil atau tak sama seperti apa yang diinginkannya.

Banyak yang menyalahkan diri sendiri, orang lain, keadaan bahkan menyalahkan Tuhannya sendiri.

Ada apa ? Padahal jelas bahwa bisa jadi kamu menyukai sesuatu padahal itu buruk bagimu.

Apa yang harus kita lakukan jika rencana atau keinginan kita tak  menjadi nyata?

Manusia bukan penulis takdir

Sebaik apa rencana kita, sesempurna apapun itu. Jika Tuhan tak menghendaki itu akan terjadi maka, itu takkan terjadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun