Mohon tunggu...
Annisa Wahyuni
Annisa Wahyuni Mohon Tunggu... Lainnya - Annisa
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mahasiswa Universitas Maritim Raja Ali Haji

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Nilai Pendidikan dalam Film Dikta dan Hukum Karya Dhia'an Farah

18 November 2022   22:01 Diperbarui: 18 November 2022   22:27 1647
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Akhirnya Dikta perlahan mulai menceritakan apa yang selama ini ia sembunyikan, yakni nyawanya yang tak lama lagi. Dia bahkan mulai menulis daftar keinginan tentang hal-hal yang ingin dia lakukan dengan Nadhira sebelum dia pergi.

Dikta dan Hukum adalah novel tentang penyakit Dikta dan perjuangannya untuk melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi orang-orang di sekitarnya sebelum dia meninggal. Novel Dikta dan Hukum memiliki nilai pendidikan. Nilai pendidikan tersebut meliputi nilai pendidikan moral, nilai pendidikan agama, dan nilai pendidikan sosial.

a. Nilai Pendidikan Agama

Nilai pendidikan agama dalam novel pertama Dikta dan Hukum adalah mengajarkan keyakinan akan adanya Tuhan dan segala kehendak-Nya. Kehendak Tuhan menentukan segalanya. Manusia hanya bisa membuat rencana, tapi Tuhan yang berkehendak, entah itu untuk hidup dan mati seseorang, atau untuk penghidupan dan jodohnya.

b. Nilai Pendidikan Moral

Nilai pendidikan moral dalam novel Dikta dan Hukum tergantung pada bagaimana karakter Dikta Nadira dapat membawa suasana hati yang positif. Bukan hanya untuk Nadira, tapi juga untuk pembaca yang membacanya. Dikta mengingatkan Nadhira akan banyak hal baik. 

Dikta pun memaksa Nadira mengubah pola hidupnya yang pemalas menjadi pekerja keras dan energik. Nilai-nilai pendidikan moral meliputi tanggung jawab, integritas, tutur kata yang baik, percaya diri, mandiri, disiplin, dan tidak mudah menyerah.

c.Nilai sosio-pedagogis

Kutipan dari isi novel di halaman 35 berisi keluh kesah Nadhira tentang perlakuan guru di sekolahnya terhadap anak-anak yang kurang pandai dalam mata pelajaran seperti Nadhira. Fenomena sosial semacam itu tidak unik di dunia Dikta dan Nadira. Dalam kehidupan nyata, pengobatan ini juga dilakukan oleh beberapa guru di Indonesia. 

Di mana guru lebih cenderung mengabaikan atau mengecualikan anak dengan nilai rendah. Maka dalam hal ini penulis ingin mengajarkan kepada beberapa guru bahwa hal-hal tersebut sangat mengganggu siswanya. Banyak siswa yang rela menipu karena ingin menghindarinya.

Sifat baik Dikta dalam ingin membantu anak yang baru ditemuinya memastikan bahwa dia terus membantu orang lain, bahkan jika dia tidak ada hubungannya dengan orang itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun