Mohon tunggu...
Annisa Tang
Annisa Tang Mohon Tunggu... Full Time Blogger - www.bombonasam.club

Single Mom of 2 (Mom AFE). www.bombonasam.club / www.annisatang.com Blogger, Penulis, Mom, Social Media Life. Mami Keceh yang bawel, ceriwis, tajam setajam silet, namun hanya di atas kertas. Aslinya pendiam, hati saja yang masih suka berbicara menyuarakan keluh saat lidah sedang kelu. Walau sudah sendiri sejak 2019 silam, tapi bukan berarti menyendiri, karena asa berakhir ketika kontrak di dunia pun telah usai.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Jodoh dan Perpisahan, Apakah Benar Bukan Takdir?

9 Oktober 2021   23:27 Diperbarui: 12 Oktober 2021   20:52 1305
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (desain pribadi)

"Perceraian itu pilihan, bukan takdir. Jodoh saja pun memilih."

Sebuah selentingan kalimat yang sempat menghiasi kolom komentar postingan salah satu sosial media akun publik yang sedang membahas mengenai perceraian selebriti di tanah air itu, cukup menarik perhatian.

Sebagian besar warganet yang menimpali komentarnya tersebut pun menyetujui, hanya beberapa orang yang tidak setuju. Tentunya mereka yang masuk golongan 'menyetujui' adalah mereka yang belum merasakan dinginnya meja hijau saat sidang perceraian sedang berlangsung.

Mereka yang masuk golongan 'meynetujui' itu juga bukanlah golongan dari orang-orang yang sedang, telah, atau pernah menyandang status kebesaran nan 'berat' (janda/duda).

Pro dan kontra berlangsung saat itu, tetapi si empunya komentar tetap 'keukeuh' dengan pendiriannya, yaitu perceraian bukanlah takdir, melainkan pilihan. 

Mereka yang memiliki pandangan sama dengan sang komentator pun beramai-ramai melontarkan kalimat-kalimat menyakitkan, dan tentunya ditujukan kepada beberapa selebriti yang dianggap 'hobi' kawin cerai. Sebagian besar dari mereka yang memiliki stok 'julid' segudang itu merupakan wanita, dan selebriti yang dijadikan target 'arrow' untuk melepaskan tali busur oleh mereka juga adalah selebriti wanita.

"Takdir itu tak ada yang buruk. Masa iya Allah memberikan takdir buruk kepada hambaNya?"

Sebuah kalimat yang dituliskan kembali oleh warganet tersebut sebagai pembenaran atas pernyataannya yang pertama, lalu kembali disetujui oleh para pengikut di bawahnya.

Sebagian warganet juga berdalih menggunakan surat Ar Rahman ayat 13 yang menyatakan bahwa, "maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?"

Betul sekali, setiap muslim tahu pasti akan hal itu. Allah memang selalu memberikan nikmat yang tak terkira kepada hambaNya. Mereka yang Islami tentu sangat setuju dengan penggalan ayat tersebut.

Tetapi, sebenarnya, bukankah baik atau buruk, nikmat atau tidak, itu tergantung dari cara diri kita masing-masing dalam menyikapinya?

Ketika seseorang memiliki rasa syukur atas apa yang telah Allah anugerahkan kepadanya, maka dia pasti akan bisa menikmati dan mengambil hikmah dari setiap peristiwa yang dialami. Oleh karenanya, ada juga yang dinamakan dengan cobaan.

Tanyakan saja pada diri masing-masing. Apakah buruk takdir itu ketika maut mengharuskan kita untuk berpisah dengan orang-orang tercinta? Tentunya perpisahan karena maut bukanlah sebuah pilihan.

Lalu, apakah buruk takdir itu ketika sepanjang pernikahan kita tak akan pernah ada tawa riuh anak-anak di dalamnya? Apakah buruk juga takdir itu jika pada suatu hari, sumber penghasilan kita satu-satunya mendadak raib?

Jika hal-hal tersebut mendapat nilai 1 atau bahkan 0 dalam kehidupan ini, apalagi dengan perceraian. Tentu bagi sebagian besar orang, bercerai adalah salah satu hal yang buruk jika sempat mewarnai kehidupan kita ini. 

Tapi, kembali lagi, bukannya buruk atau baik itu tergantung dari cara kita masing-masing dalam menghadapinya?

Intinya, bersyukur dan percayalah bahwa ada rencananya yang jauh lebih indah dari apa yang telah kita perkirakan selama ini. Karena dengan berbekal keyakinan itu, tentu akan membawa kita juga ke dalam nikmatnya.

Kemudian, setelah kata sepakat mengenai baik atau buruknya sebuah takdir pun terjadi, apakah kita masih tak dapat menerima bahwa bercerai pun merupakan takdir yang telah digariskan oleh Allah dalam hidup seseorang?

Seandainya saja sebagian dari kita masih yakin bahwa perceraian adalah sebuah pilihan, bukan takdir, mari kita renungkan hal-hal di bawah ini.

Bagaimana ketika kita sudah berusaha mempertahankan pernikahan dengan ikhtiar, tetapi ternyata pernikahan yang kita jalankan tersebut sudah sangat 'bobrok' hingga tak dapat mewujudkan sakinah - mawadah - warohmah lagi di dalamnya, sampai terjadilah perpisahan. Apakah itu sebuah pilihan?

Setiap insan menikah, tentu tak satu pun yang mengharapkan perpisahan di kemudian hari. Namun siapa yang dapat menyangkal jika takdir telah berbicara.

Ternyata pasangan yang kita nikahi tersebut berperilaku buruk misalnya, seperti suka bejudi dan terus-menerus terlibat hutang, atau malah seringkali melakukan kekerasan dalam rumah tangga.

Pada beberapa kasus lagi, adanya suami yang tidak pernah menghargai istrinya sepanjang pernikahan, dan ternyata ia memiliki kelihaian yang hakiki dalam menyembunyikan 'ikan busuk' (perselingkuhan) selama bertahun-tahun lamanya, sebelum akhirnya terbongkar, sehingga sang istri memutuskan untuk berpisah.

Apakah itu yang dinamakan sebuah pilihan?

Sedangkan pengertian takdir itu sendiri adalah ujung dari usaha dan doa (ikhtiar) seseorang setelah ia bertawakal. 

Jadi ketika seseorang telah mencoba untuk bertahan, namun pada akhirnya perceraian tetap terjadi, maka itulah ketentuanNya, karena Dia memiliki rencana yang jauh lebih baik bagi diri kita masing-masing ke depannya.

Kemudian, jika perceraian saja telah disepakati sebagai takdir yang harus kita terima dalam hidup, mengapa jodoh pun harus diperdebatkan sebagai sebuah pilihan dan bukan takdir?

Padahal, setiap orang memang bisa memilih pasangan yang ia sukai, tetapi dia tentu tak punya kuasa untuk membuat orang pilihannya itu juga jatuh hati padanya.

Maka, ketika kita menyukai seseorang dan dia pun menyukai kita dengan sama besarnya, itulah takdir yang telah berbicara, dimana kedua orang bisa saling menyukai di waktu yang bersamaan.

Jodoh adalah bagian dari takdir dan memiliki makna yang cukup luas, dimana bukan hanya berarti jodoh untuk menjadi pasangan hidup melainkan juga pertemuan orang yang satu dengan orang yang lainnya.

Seperti halnya tulisan ini yang dipertemukan dengan pembacanya juga, yaitu merupakan salah satu jodoh yang terjadi dalam hidup.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun