Mohon tunggu...
Annisa Tang
Annisa Tang Mohon Tunggu... Full Time Blogger - www.bombonasam.club

Single Mom of 2 (Mom AFE). www.bombonasam.club / www.annisatang.com Blogger, Penulis, Mom, Social Media Life. Mami Keceh yang bawel, ceriwis, tajam setajam silet, namun hanya di atas kertas. Aslinya pendiam, hati saja yang masih suka berbicara menyuarakan keluh saat lidah sedang kelu. Walau sudah sendiri sejak 2019 silam, tapi bukan berarti menyendiri, karena asa berakhir ketika kontrak di dunia pun telah usai.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Jodoh dan Perpisahan, Apakah Benar Bukan Takdir?

9 Oktober 2021   23:27 Diperbarui: 12 Oktober 2021   20:52 1305
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (desain pribadi)

Tetapi, sebenarnya, bukankah baik atau buruk, nikmat atau tidak, itu tergantung dari cara diri kita masing-masing dalam menyikapinya?

Ketika seseorang memiliki rasa syukur atas apa yang telah Allah anugerahkan kepadanya, maka dia pasti akan bisa menikmati dan mengambil hikmah dari setiap peristiwa yang dialami. Oleh karenanya, ada juga yang dinamakan dengan cobaan.

Tanyakan saja pada diri masing-masing. Apakah buruk takdir itu ketika maut mengharuskan kita untuk berpisah dengan orang-orang tercinta? Tentunya perpisahan karena maut bukanlah sebuah pilihan.

Lalu, apakah buruk takdir itu ketika sepanjang pernikahan kita tak akan pernah ada tawa riuh anak-anak di dalamnya? Apakah buruk juga takdir itu jika pada suatu hari, sumber penghasilan kita satu-satunya mendadak raib?

Jika hal-hal tersebut mendapat nilai 1 atau bahkan 0 dalam kehidupan ini, apalagi dengan perceraian. Tentu bagi sebagian besar orang, bercerai adalah salah satu hal yang buruk jika sempat mewarnai kehidupan kita ini. 

Tapi, kembali lagi, bukannya buruk atau baik itu tergantung dari cara kita masing-masing dalam menghadapinya?

Intinya, bersyukur dan percayalah bahwa ada rencananya yang jauh lebih indah dari apa yang telah kita perkirakan selama ini. Karena dengan berbekal keyakinan itu, tentu akan membawa kita juga ke dalam nikmatnya.

Kemudian, setelah kata sepakat mengenai baik atau buruknya sebuah takdir pun terjadi, apakah kita masih tak dapat menerima bahwa bercerai pun merupakan takdir yang telah digariskan oleh Allah dalam hidup seseorang?

Seandainya saja sebagian dari kita masih yakin bahwa perceraian adalah sebuah pilihan, bukan takdir, mari kita renungkan hal-hal di bawah ini.

Bagaimana ketika kita sudah berusaha mempertahankan pernikahan dengan ikhtiar, tetapi ternyata pernikahan yang kita jalankan tersebut sudah sangat 'bobrok' hingga tak dapat mewujudkan sakinah - mawadah - warohmah lagi di dalamnya, sampai terjadilah perpisahan. Apakah itu sebuah pilihan?

Setiap insan menikah, tentu tak satu pun yang mengharapkan perpisahan di kemudian hari. Namun siapa yang dapat menyangkal jika takdir telah berbicara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun