Mohon tunggu...
Annisa Sari
Annisa Sari Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik

Hari Demokrasi Internasional, Mularis Djahri Ajak Warga Jaga Kerukunan

15 September 2017   20:10 Diperbarui: 15 September 2017   20:15 429
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sudah tiga puluh tahun Hari Demokrasi Internasional (HDI) dirayakan. Yaitu sejak Sekjen PBB memutuskan 15 September 1988 sebagai hari merayakan kemajuan demokrasi. Sejak Indonesia berhasil menggulingkan rezim yang dianggap otoriter dan meraih era yang disebut Reformasi pada 1998, Indonesia ikut merayakan HDI.

Bagi Calon Walikota Palembang 2018 Mularis Djahri, Hari Demokrasi Internasional layak diperingati. Bukan tanpa alasan, karena demokrasi menjungjung tinggi nilai-nilai kebebasan berserikat dan berpendapat yang tidak didapat pada Era Orde Baru. Kemudian demokrasi juga memberikan peluang lebih besar bagi terwujudnya berbagai ekspresi hak dasar manusia, terutama dalam aspirasi politik.

Pada HDI ini, Mularis Djahri memberikan pesan khusus bagi warga Kota Palembang. Mularis Djahri meminta kepada seluruh masyarakat untuk tidak merayakan demokrasi hanya dengan pesta perayaan belaka, namun yang terpenting adalah menerapkan semua nilai yang ada di dalamnya.

Mularis Djahri mengajak seluruh warga Palembang untuk tetap menjaga kerukunan, apalagi menjelang pesta Pilkada 2018. Menurutnya, kerukunan warga sangatlah penting. Jangan sampai pesta demokrasi Pilkada malah membuat kita terpecah belah, kerukunan warga itu sangat utama.

Selain itu, Mularis juga memaparkan, dalam Pilkada itu bagaimana mewujudkan pesta rakyat yang berkualitas dan tetap menjunjung asas-asas pemilu untuk mewujudkan pilkada yang aman, damai, dan tentram. Mularis Djahri tidak ingin masyarakat terjebak dengan berbagai macam praktik kecurangan dalam Pilkada.

Apa yang diharapkan Mularis Djahri, juga sama apa yang diharapkan oleh Presiden Sekolah Calon Pemimpin Indonesia Rhomdhoni Saputra. Ia menegaskan Pilkada harus bisa menjadi sarana untuk mewujudkan kerukunan antar umat beragama dan atau antar kelompok.

Ia meminta masyarakat untuk tidak menjadikan Pilkada sebagai sarana saling menjelekkan dan menghancurkan antara satu calon dengan calon yang lain. Tetapi Pilkada harus dijadikan sebagai sarana pendewasaan politik yang memberi kedamaian, ketenangan dan hiburan rakyat.

Romdhoni berharap warga Palembang jadi pemilih cerdas untuk memilih pemimpin yang bisa mengubah Palembang 5 tahun ke depan, dengan tetap mengedepankan nilai kerukunan dan persatuan "Ingat, Pemilih cerdas untuk Palembang cerdas dan berkualitas.  

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun