masyarakat terutama yang belum sadar akan lingkungan sekitar nya yang mengenai sampah yang berserakan , buang sampah sembarangan , buang sampah disungai , namun ketika diuji adanya datang banjir masyarakat akan menyalahkan sudut pandang gubernur yang tidak bisa mencegah atau mengatasi padahal masyarakat nya saja yang sangat cuek sekali dengan sampah namun tidak adanya ikut berpartisipasi atau bekerja sama dengan gubernur agar lingkungan sekitar menjadi nyaman , bersih.
Teori Konstruktivisme didefinisikan sebagai pembelajaran yang bersifat generatif, yaitu tindakan mencipta sesuatu makna dari apa yang dipelajari namun bukan hanya dipelajari tetapi harus ada tindakan juga.Â
ketika saya menegur yang seenak nya membuang sampah begitu saja banyak sekali yang tak terima. saya benar - benar sangat sedih kapan masyarakat kita sadar sama sampah dilingkungan nya , kan enak ya kalau lingkungan itu bersih , terhindar dari penyakit dan enak diliat kalau lingkungan kita sudah bersih dari terhindar nya sampah yang berserakan.Â
untuk gubernur tetap mengkontrol dan bersigap tindakan dengan permasalahan sampah dan harus mengadakan juga kerja bakti disetiap rt , perumahan atau dimana pun agar terjalin jaga kesehatan dengan lingkungan.Â
menurut teori Wheatley (1991: 12) mendukung pendapat di atas dengan mengajukan dua prinsip utama dalam pembelajaran dengan teori belajar konstrukltivisme.
Pertama, pengetahuan tidak dapat diperoleh secara pasif, tetapi secara aktif oleh struktur kognitif . Kedua, fungsi kognisi bersifat adaptif dan membantu pengorganisasian melalui pengalaman nyata yang dimiliki.
http://www.cakganjar.com/2016/01/teori-konstruktivisme-konteks.htmlÂ
https://www.kompasiana.com/tyapgsd/55002f76a33311376f5103d1/teori-konstruktivisme
