Kemajuan berpikir dan kesadaran manusia akan diri dan dunianya, telah mendorong terjadinya globalisasi. Dengan demikian, kita harus sadar bahwa kehidupan kita tidak akan lepas dari segala permasalahan, baik masalah yang datang daripada diri sendiri maupun masalah yang datang dari luar. Manusia yang memiliki kodrat dengan berbagai kebutuhan merupakan titik tolak lahirnya suatu problematika, sebagai makhluk individu, makhluk sosial, makhluk religius, yang juga menjalin hubungan dengan Tuhan-Nya yaitu Allah SWT maupun hubungan dengan sesama manusia. Seluruh problematika yang dihadapi manusia menuntut adanya penyelesaian, karena hal tersebut yang menghambat seseorang untuk mencapai suatu tujuan.
Para pakar mendorong berupaya mencari penyelesaian masalah yang dihadapi masyarakat. Berbagai pendekatan psikologi berupa psikoterapi, dan sebagainya merupakan pendekatan alternatif yang menjadi perhatian para ahli pada umumnya. Konsep dasar ajaran Islam yang merujuk pada al-Quran dan hadist telah membuktikan adanya konsultasi keimanan pada praktik-praktik medis yang membawa keberhasilan, karena meyakini adanya segenap kekuasaan Allah SWT. Bimbingan Konseling Islam merupakan upaya rekonstruksi dan aktualisasi kembali konsep diri manusia dengan pendekatan Islami sebagai wujud aktualisasi konsep Islam. Hal ini dimaksudkan bahwa kehadiran Islam sebagai alternatif pada zaman modernisasi ini dapat tampil sebagai tumpuan kebutuhan terutama bagi umat Islam.
Manusia adalah makhluk filosofis yang memiliki arti bahwa manusia memiliki pengetahuan dan mampu untuk berfikir. Manusia juga memiliki sifat yang unik, berbeda dengan  makhluk lain dalam perkembangannya. Implikasi dari keragaman ini ialah bahwa individu memiliki kebebasan dan kemerdekaan untuk memilih dan mengembangkan diri sesuai dengan keunikan atau tiap-tiap potensi tanpa menimbulkan konflik dengan lingkungannya. Dari sisi keunikan dan keragaman individu, maka diperlukanlah bimbingan untuk membantu setiap individu mencapai perkembangan yang sehat didalam lingkungannya.
Pada dasarnya bimbingan dan konseling juga merupakan upaya bantuan untuk menujukkan perkembangan manusia secara optimal baik secara kelompok maupun individu sesuai dengan hakikat kemanusiaannya dengan berbagai potensi, kelebihan dan kekurangan, serta permasalahannya. Adapun dalam dunia pendidikan, bimbingan dan konseling juga sangat diperlukan karena dengan adanya bimbingan dan konseling dapat mengantarkan peserta didik pada pencapaian standar kemampuan profesional dan akademis.
Pada hakikatnya konseling Islam bukanlah hal baru, tetapi ia telah ada bersamaan diturunkannya ajaran Islam kepada Rasulullah SAW. Ketika itu merupakan alat pendidikan dalam sistem pendidikan Islam yang dikembangkan oleh Rasulullah SAW. Secara spritual, Allah  memberi petunjuk (bimbingan) bagi peminta yang dibimbing. Jika dilihat dari sepanjang sejarah, atau sepanjang perjalanan Islam ditelusuri sejak masa Nabi sampai saat ini akan ditemukan layanan bimbingan dalam bentuk konseling, praktik-praktik Nabi dalam menyelesaikan problem yang dihadapi para sahabatnya dapat dicatat sebagai suatu interaksi yang terjadi atau berlangsung antara konselor dengan klien baik secara kelompok dibentuk misalnya melalui halaqah-halaqah atau secara individual.
A. Bimbingan Konseling Islam
Konsep konseling berakar pada vocational guidance yang dipelopori oleh Frank Parson di Boston tahun 1908, telah berkembang sebagai layanan utama dalam pendidikan. Konseling dari sisi pertolongan dalam bentuk wawancara menuntut adanya komunikasi dan interaksi mendalam dan usaha bersama antara konselor dan klien untuk mencapai tujuan, yang dapat berupa pemecahan masalah, pemenuhan kebutuhan, ataupun pengubahan sikap dan tingkah laku.
Dapat disimpulkan bimbingan konseling adalah pelayanan yang diberikan oleh konselor berupa bantuan atau pertolongan serta pengarahan kepada individu atau kelompok individu dalam menghindari atau mengatasi kesulitan didalam hidupnya.
Dalam literatur bahasa arab, kata konseling disebut dengan al irsyad atau al-istisyarah, dan kata bimbingan disebut at-taujih. Kata al-irsyad banyak ditemukan dalam al-Quran dan hadist serta dalam buku-buku kajian Islam. Al-Ghazali menyebut pendidikan dengan sebutan al-faqih, al-mursyid, dan az-Zarnuji menggunakan kata al-irsyad dengan maksud memberi petunjuk pada konteks metode belajar menghafal yang dipaparkannya.
Bimbingan konseling Islam adalah proses pemberian bantuan terarah, dan sistematis kepada setiap individu agar ia dapar mengembangkan potensi atau fitrah beragama yang dimilikinya secara optimal dengan cara menginternalisasikan nilai-nilai yang terkandung di dalam Al-Quran dan hadist Rasulullah SAW kedalam dirinya, sehingga ia dapat hidup selaras dan sesuai dengan tuntunan al-Quran dan hadist.
Bimbingan konseling Islam terdapat perbedaan dengan bimbingan dan konseling pada umumnya. Perbedaan itu terletak pada landasan dan pandangan, meski memiliki tujuan dan prinsip yang sama, bimbingan dan konseling Islam menggunakan dasar al-Quran dan hadist untuk menjalankan kegiatan bimbingan dan konseling sehingga seseorang yang diberi pengarahan berorientasi kepada ajaran Islam untuk memecahkan masalah dalam mencapai suatu tujuan.
