Mohon tunggu...
Annisa Elsa
Annisa Elsa Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - mahasiswa

mahasiswi UIN MALANG,, hobi membaca, dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perkembangan Motorik AUD

6 April 2024   08:57 Diperbarui: 6 April 2024   09:00 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Manusia akan terus tumbuh dan berkembang, dan ini merupakan proses seumur hidup yang dijalani oleh setiap individu. Anak usia dini merupakan anak yang berada pada masa keemasan atau "Golden Age". Hal ini terjadi pada masa rentang perkembangan seorang anak. Pada saat ini, seorang anak menjalani dan mengalami pertumbuhan yang sangat istimewa, baik dalam bidang perkembangan fisik atau dikenal juga dengan perkembangan jasmaniah, bidang perkembangan motorik atau gerak anak, perkembangan emosi, kognitif, serta perkembangan psikososial.

Perkembangan Motorik merupakan perkembangan jasmaniah pada waktu anak lahir. Anak tidak mampu dan tidak berdaya sebelum perkembangan ini terjadi. Anak bisa mengendalikan gerakan kasar secara cepat terjadi pada saat anak umur empat atau lima tahun pertama kehidupan anak. Gerakan kasar ini melibatkan bagian tubuh anak yang berguna untuk berlari, berenang, berjalan dan gerakan kasar lainnya. Selanjutnya, setelah anak berumur lima tahun gerakan anak terjadi pada otot yang lebih kecil karena koordinasi otot-otot semakin baik, seperti kegiatan melempar, menangkap bola, menggunakan alat-alat, menulis, menggunting, melipat, dan kegiatan otot kecil lainnya.

A. Teori Perkembangan Motorik

Pembahasan mengenai perkembangan anak berbeda dengan pertumbuhan. Perkembangan lebih kepada aspek kualitatif. Pembahasan tersebut dapat dilakukan dengan mengaplikasikan strategi pendekatan. Nation Association For the Education of Young Children (NAEYC) menyatakan bahwa tahapan perkembangan anak dilihat dari umur ada 6, yaitu infant (usia 0-6 bulan), older infant (7-12 bulan), young toddler (1 tahun), older toddler (2 tahun), preschool (3-5 tahun) dan primary school (6-8 tahun) (Setiani, 2013).

Perkembangan motorik berdampingan dengan proses perkembangan secara genetis atau kematangan fisik anak. Motorik merupakan perkembangan pengendalian gerakan tubuh melalui kegiatan yang terkoordinir antara susunan saraf, otot, otak, dan spinal cord. Perkembangan motorik meliputi motorik kasar dan halus (Teori - Teori Perkembangan Motorik Aud | PDF, n.d.).

Teori yang mendeskripsikan secara detail tentang sistematika motorik anak yaitu Dynamic System Theory yang dikembangkan oleh Thelen dan Whiteneyerr. Teori Dynamic System Theory ini menyatakan bahwa untuk membangun kemampuan motorik anak harus mempersepsikan sesuatu di lingkungannya yang memotivasi mereka untuk melakukan sesuatu dan menggunakan persepsi mereka tersebut untuk bergerak. Keterampilan motorik merepresentasikan keinginan anak. Persepsi tersebut memotivasi anak untuk melakukan sesuatu yaitu dengan bergerak.


Teori tersebut mengatakan bahwa ketika bayi dimotivasi untuk melakukan sesuatu, mereka dapat menghasilkan gerakan atau menciptakan kemampuan motorik yang baru. Kemampuan baru tersebut diperoleh karena adanya beberapa faktor pendukung, diantaranya yaitu, perkembangan sistem syaraf, kemampuan fisik yang memungkinkan untuk bergerak, keingian anak yang memotivasinya dan lingkungan yang mendukung perkembangannya (Setiani, 2013, p. 5).

B. Ciri Spesifik Usia Dalam Perkembangan Motorik

Terdapat 2 macam perkembangan motorik anak, yaitu: motorik kasar dan motorik halus. Hal ini selaras dengan ciri anak yang selalu bergerak dan ingin bermain, karena mereka berada pada fase bermain dan proses belajar (Septiani et al., 2016). Dalam aspek perkembangan anak dapat diukur dengan standar tingkat pencapaian perkembangan anak. Standar tingkat pencapaian perkembangan anak (STPPA) adalah acuan untuk mengembangkan standar isi, proses, penilaian, pendidik dan tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, serta pembiayaan dalam pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan anak usia dini (Jateng, 2015).

  • Dalam (Kemdikbud, 2014), standar tingkat pencapaian perkembangan anak dalam aspek motorik adalah sebagai berikut:
    • Usia
    • Motorik Halus
    • Motorik Kasar
    • Kelompok  Usia Lahir -- 12 Bulan
    • 3 bulan
    • Memiliki refleks menggenggam jari ketika telapak tangannya disentuh.
    • Memainkan jari tangan dan kaki.
    • Memasukkan jari ke dalam mulut.
    • Berusaha mengangkat kepala saat ditelungkupkan.
    • Menoleh ke kanan dan ke kiri.
    • Berguling (miring) ke kanan dan ke kiri.
    • 3 -- 6 bulan
    • Memegang benda dengan lima jari.
    • Memainkan benda dengan tangan.
    • Meraih benda di depannya.
    • Tengkurap dengan dada diangkat dan kedua tangan menopang.
    • Duduk dengan bantuan.
    • Mengangkat kedua kaki saat terlentang.
    • Kepala tegak ketika duduk dengan bantuan.
    • 6 -- 9 bulan
    • Memegang benda dengan ibu jari dan jari telunjuk (menjumput).
    • Meremas.
    • Memindahkan benda dari satu tangan ke tangan yang lain.
    • Tengkurap bolak-balik tanpa bantuan.
    • Mengambil benda yang terjangkau.
    • Memukul-mukulkan, melempar, atau menjatuhkan benda yang dipegang.
    • Merangkak ke segala arah.
    • Duduk tanpa bantuan.
    • Berdiri berpegangan.
    • 9 -- 12 bulan
    • Memasukkan benda ke mulut.
    • Menggaruk kepala.
    • Memegang benda kecil atau tipis (misal: potongan buah atau biskuit).
    • Memindahkan benda dari satu tangan ke tangan yang lain.
    • Berjalan dengan berpegangan.
    • Bertepuk tangan.
    • Kelompok Usia 12 -- 24 Bulan
    • 12 -- 18 bulan
    • Membuat coretan bebas.
    • Menumpuk tiga kubus ke atas.
    • Memegang gelas dengan dua tangan.
    • Memasukkan benda-benda ke dalam wadah.
    • Menumpahkan benda-benda dari wadah.
    • Berjalan beberapa langkah tanpa bantuan.
    • Naik turun tangga atau tempat yang lebih tinggi dengan merangkak.
    • Dapat bangkit dari posisi duduk.
    •  Melakukan gerak menendang bola.
    • Berguling ke segala arah.
    • Berjalan beberapa langkah tanpa bantuan.
    • 18 -- 24 bulan
    • Membuat garis vertikal atau horizontal.
    • Membalik halaman buku walaupun belum sempurna.
    • Menyobek kertas.
    • Berjalan sendiri tanpa jatuh.
    • Melompat di tempat.
    • Naik turun tangga atau tempat yang lebih tinggi dengan bantuan.
    • Berjalan mundur beberapa langkah.
    • Menarik dan mendorong benda yang ringan (kursi kecil).
    • Melempar bola ke depan tanpa kehilangan keseimbangan.
    • Menendang bola ke arah depan.
    • Berdiri dengan satu kaki selama satu atau dua detik .
    • Berjongkok.
    • Kelompok Usia 2 -- 4 Tahun
    • 2 -- 3 tahun
    • Meremas kertas atau kain dengan menggerakkan lima jari.
    • Melipat kain/kertas meskipun belum rapi/lurus.
    • Menggunting kertas tanpa pola.
    • Koordinasi jari tangan cukup baik untuk memegang benda pipih seperti sikat gigi, sendok.
    • Berjalan sambil berjinjit.
    • Melompat ke depan dan ke belakang dengan dua kaki.
    • Melempar dan menangkap bola.
    • Menari mengikuti irama.
    • Naik-turun tangga atau tempat yang lebih tinggi/rendah dengan berpegangan.
    • 3 -- 4 tahun
    • Menuang air, pasir, atau biji-bijian ke dalam tempat penampung (mangkuk, ember).
    • Memasukkan benda kecil ke dalam botol (potongan lidi, kerikil, biji-bijian).
    • Meronce benda yang cukup besar.
    • Menggunting kertas mengikuti pola garis lurus.
    • Berlari sambil membawa sesuatu yang ringan (bola).
    • Naik-turun tangga atau tempat yang lebih tinggi dengan kaki bergantian.
    • Meniti di atas papan yang cukup lebar.
    • Melompat turun dari ketinggian kurang lebih 20 cm (di bawah tinggi lutut anak).
    • Meniru gerakan senam sederhana seperti menirukan gerakan pohon, kelinci melompat).
    • Berdiri dengan satu kaki.
    • Kelompok Usia 4 --6 Tahun
    • 4 -- 5 tahun
    • Membuat garis vertikal, horizontal, lengkung kiri/kanan, miring kiri/kanan, dan lingkaran.
    • Menjiplak bentuk.
    • Mengkoordinasikan mata dan tangan untuk melakukan gerakan yang rumit.
    • Melakukan gerakan manipulatif untuk menghasilkan suatu bentuk dengan menggunakan berbagai media.
    • Mengekspresikan diri dengan berkarya seni menggunakan berbagai media.
    • Mengontrol gerakan tangan yang menggunakan otot halus (menjumput, mengelus, mencolek, mengepal, memelintir, memilin, memeras).
    • Menirukan gerakan binatang, pohon tertiup angin, pesawat terbang, dsb.
    • Melakukan gerakan menggantung (bergelayut).
    • Melakukan gerakan melompat, meloncat, dan berlari secara terkoordinasi.
    • Melempar sesuatu secara terarah.
    • Menangkap sesuatu secara tepat.
    • Melakukan gerakan antisipasi.
    • Menendang sesuatu secara terarah.
    • Memanfaatkan alat permainan di luar kelas.
    • 5 -- 6 tahun
    • Menggambar sesuai gagasannya.
    • Meniru bentuk.
    • Melakukan eksplorasi dengan berbagai media dan kegiatan.
    • Menggunakan alat tulis dan alat makan dengan benar.
    • Menggunting sesuai dengan pola.
    • Menempel gambar dengan tepat.
    • Mengekspresikan diri melalui gerakan menggambar secara rinci.
    • Melakukan gerakan tubuh secara terkoordinasi untuk melatih kelenturan, keseimbangan, dan kelincahan.
    • Melakukan koordinasi gerakan mata-kaki-tangan-kepala dalam menirukan tarian atau senam.
    • Melakukan permainan fisik dengan aturan.
    • Terampil menggunakan tangan kanan dan kiri.
    • Melakukan kegiatan kebersihan diri.

  • C. Faktor Perkembangan Motorik

    Perkembangan motoric yaitu perkembangan pengendalian Gerakan tubuh melalui kegiatan yayng terkoordinir antara susunan saraf, otot, dan otak. Perkembangan motoric meliputi motoric kasar dan motoric halus. Pekembangan motoric di tunjukkan pada proses kemampuan gerak seorang anak.

    Faktor yang mempengaruhi perkembangan motoric pada anak

    1. Sebelum lahir

    - Pengaruh obat-obatan

    Menjadi salah satu penghambat proses perkembangan motoric untuk anak dalam kandungan, oleh karena itu obat-obatan boleh dikonsumsi oleh ibu hamil asal berada di bawah pengawasan dokter. Obat-obatan untuk mencari kepuasan sesaat adalah obat-obatan yang secara umum tidak memiliki tujuan medis.

    - Penyakit bawaan dari Ibu

    Penyakit bawaan dari ibu menjadi salah satu penyebab terhambatnya proses perkembangan motoric, karena ibu yang tak sehat membawa berbagai potensi yang dapat ditularkan kepada keturunannya

    - Genetik

    Genetik menjadi salah satu penyebab terhambatnya proses perkembangan motoric. Perkembangan yang tidak normal dapat disebabkan oleh kelainan chromosome atau gen, setiap sel normal di dalam tubuh kit aini mengandung 46 chromosome, kecuali sel-sel produktif (sperma) yang hanya mengandng 23 chromosome

    - Nutrisi ibu hamil

    Nutrisi ibu hamil merupakan salah satu potensi terhambatnya perkembangan motoric pada anak, nutrisi sebelum anak lahir itu harus di cukupi karena sangat penting bagi Kesehatan ibu hamil dan embrio nya.

    2. Setelah lahir

    - Faktor genetic

    Faktor genetic memiliki peran penting dalam perkembangan fisik motoric anak, termasuk pewarisan sifat dan presdiposisi tertentu

    - Lingkungan

    Lingkungan yang memadai dan orangtua yang mendukung sangat berpengaruh bagi perkembangan motoric anak, anak-anak akan memiliki lebih banyak kesempatan untuk bermain dan bereksplorasi untuk menunjukkan perkembangan motoric lebih baik, bagi anak bermain yaitu sarana untuk melatih anggota gerak dan otaknya dalam mengambil Keputusan

    - Aktivitas Fisik

    Aktivitas fisik yang teratur seperti menari, melompat, dan berenang mendorong perkembangan fisik yang baik pada anak-anak, hal ini membuktikan bahwa struktur tubuh anak kokoh dan cukup siap untuk bergerak dan bermain tanpa Batasan.

    - Nutrisi

    Menanamkan kebiasaan makan bergizi seimbang pada anak sejak dini akan meningkatkan Kesehatan mental dan fisik mereka, juga berpengaruh pada perkembangan otot dan system saraf anak. Kurangnya nutrisi dapat memicu masalah Kesehatan yang mengganggu perkembangan motoric anak (Yanti & Fridalni, 2020, p. 225-236).

    D. Tingkah Laku dan Penanganan Keterlambatan Perkembangan Motorik Anak

    Penting bagi orang tua untuk selalu memantau perkembangan anak, karena hal ini sangat mempengaruhi kemampuan mereka dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Perkembangan motorik anak meliputi perkembangan kasar seperti berjalan, melompat, jika motorik halus ada menulis, menggenggam dan lain sebagainya. Perkembangan mototik anak dapat dipercepat dengan berbagai stimulus seperti memberikan kesempatan belajar, meniru contoh yang baik, dan memberikan bimbingan.

  • Setiap anak memiliki kecepatan perkembangan yang berbeda-beda yang mewajibkan setiap orang tua untuk selalu memperhatikan perkembangan motorik anak agar perkembangan motorik anak sesuai dengan umurnya, namun kemungkinan anak mengelami keterlambatan dalam perkembangan motorik mungkin ada terjadinya, oleh karena itu kita sebagai orang tua harus mengenali macam keterlambatan dan cara menangani keterlambatan perkembangan motorik anak (Suhartini, 2015).

    Namun ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi perkembangan motorik anak yakni faktor lingkungan, faktor biologis, faktor jenis kelamin, penyakit, dan bayi terlahir premature. Gangguang motorik paling umum biasanya karena cerebral palsy (kerusakan pada area tertentu dari otak yang menghambat perkembangan normal otot) dan dyspraxia (kondisi yang mempengaruhi koordinasi dan kemampuan motorik) (Aprilidia et al., 2021).

    Tanda tingkah laku keterlambatan perkembangan motorik anak

    Cara dan langkah penanganan yang dapat diambil

    Gerakan anak terlihat kaku

    Konsultasi dengan dokter anak.

    Gerakan yang tidak seimbang antara anggota tubuh kiri dan kanan

    Perhatikan lingkungan sekitar.

    Rangsangan pada kedua tangan kurang

    Hindari penggunaan gadget pada anak.

    Gerakan anak lebih aktif pada salah satu tangan

    Aktivitas fisik yang rutin.

    Menunjukkan gerakan seperti berputar-putar sendiri tanpa tujuan yang jelas

    Terus melatih kemampuan motorik.

     Perubahan komposisi tubuh dan kurangnya fungsi organ

    Gizi yang tercukupi.

     Hiperaktif, kurang memperhatikan pada perintah, dan keterbatasan berbicara

    Selalu pantau perkembangan motorik anak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun