Mohon tunggu...
Annisa DianandaUtami
Annisa DianandaUtami Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Female

Keep Spirit!

Selanjutnya

Tutup

Financial

Analisis Tingkat Kesehatan Koperasi Jasa Keuangan BMT

3 Desember 2019   19:06 Diperbarui: 3 Desember 2019   19:20 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Krisis Moneter yang melanda Indonesia tahun 1998 berdampak pada peningkatan jumlah penduduk miskin sebesar 38,39 juta dan 16,5 juta atau 43% penduduk miskin adalah fakir miskin. Selain berdampak terhadap tingkat kemiskinan, ternyata krisis moneter memperlihatkan hal yang menarik mengenai sektor perekonomian di Indonesia, khususnya sektor perekonomian mikro. Lembaga Keuangan Mikro (LKM) mampu memberikan berbagai jenis pembiayaan kepada UKM walaupun tidak sebesar lembaga keuangan formal, sehingga dapat menjadi alternatif pembiayaan yang cukup potensial mengingat sebagai besar pelaku UKM belum memanfaatkan lembagalembaga keuangan. 

Salah satu LKM yang berkembang di Indonesia adalah koperasi. Koperasi merupakan salah satu usaha berbadan hukum dengan usaha yang beranggotakan orang-seorang yang berorientasi menghasilkan nilai tambah yang dapat dimanfaatkan bagi peningkatan kesejahteraan anggotanya. Selain itu, koperasi juga sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berorientasi untuk menumbuhkan partisipasi masyarakat dalam upaya memperkokoh struktur perekonomian nasional dengan demokrasi ekonomi yang berdasarkan atas asas kekeluargaan. 

Kesehatan KJKS BMT Kota Padang dilihat berdasarkan analisis CAMEL. Analisis ini mengacu pada ketentuan penilaian yang diatur dalam Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil Dan Menengah Republik Indonesia nomor: 35.3/ Per/M.KUKM/X/2007 Tentang Pedoman Penilaian Kesehatan Koperasi Jasa Keuangan Syariah dan Unit Jasa Keuangan Syariah. Dan penilaian tingkat kesehatan KJKS BMT, yang dalam penelitian ini hanya akan menggunakan 5 faktor yang terdiri dari Penilaian Permodalan (Capital), Kualitas Aktiva (Asset Quality), Manajemen (Management), Efesiensi/ Rentabilitas (Earning), Likuiditas (Liquidity). Berdasarkan hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

KJKS BMT yang diteliti diantaranya KJKS BMT Batuang Taba untuk tahun 2013-2015 merupakan BMT yang memiliki tingkat kesehatan yang sehat sebagai hasil dari pengelolaan usaha yang baik dengan total skor 413 dan nilai 82,5 dan KJKS BMT Padang Besi untuk tahun 2013-2015 merupakan BMT yang memiliki tingkat kesehatan yang cukup sehat sebagai hasil dari pengelolaan usaha yang cukup baik dengan total skor 383 dan nilai 76,7 terletak antara rentang rasio 66<81. Sedangkan KJKS BMT Parak Karakah untuk tahun 2013-2015 merupakan BMT yang memiliki kondisi tingkat kesehatan yang cukup sehat sebagai hasil dari pengelolaan usaha yang cukup baik dengan total skor 386 dan nilai 77,2 terletak antara rentang rasio 66-<81.

Dapat disimpulkan bahwa penilaian tingkat kesehatan KJKS BMT kota Padang dengan metode CAMEL berada pada kondisi yang cukup sehat. Dimana dari tiga KJKS BMT kota Padang yang diteliti 2 diantaranya berada pada posisi cukup sehat meski satu diantaranya dalam kondisi sehat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun