Mohon tunggu...
Annie Nugraha
Annie Nugraha Mohon Tunggu... Seniman - Crafter, Blogger, Photography Enthusiast

Seorang istri dan ibu dari 2 orang anak. Menyukai dunia handmade craft khususnya wire jewelry (perhiasan kawat), senang menulis lewat blog www.annienugraha.com dan seorang penggemar photography

Selanjutnya

Tutup

Book Artikel Utama

Memahami Anggi Lewat Bersemi di Mentari

10 September 2022   20:05 Diperbarui: 22 September 2022   01:00 654
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Front Cover Buku Bersemi di Mentari | Foto koleksi pribadi

Tahun 90an. Back to the nineties. 

Tahun dimana mikrolet masih berjaya. Kopaja masih jadi salah satu transportasi umum yang populer disamping Metro Mini. Mobil Great Corolla yang kala itu masuk dalam kendaraan pribadi yang istimewa.

Apalagi jika digunakan sebagai moda antar jemput pribadi anak-anak orang kaya. Kaset dengan pita putar. Motor Honda CB 100. Dan tentu saja kehadiran boyband asal Amerika yang menguasai trend musik dunia di awal 90an yaitu New Kids On The Block (NKOTB).

Ah mendadak last great memories itu mencuat ke permukaan.

Meski saat semua hal tersebut di atas populer disaat saya sudah dewasa (baca: sudah bekerja) nyatanya kehadiran hal-hal ini mengukukuhkan suasana 90an yang (sangat) ingin dihadirkan oleh Nana. Dan itu manis terurai. Konsep kuat agar pembaca "masuk" dalam imajinasi di tahun yang bersangkutan, cukup terwakilkan lewat "printilan" bukti fisik yang menjadi bagian dari cerita secara keseluruhan.

Bersemi di Mentari | Design karya pribadi
Bersemi di Mentari | Design karya pribadi

Sebuah Legacy Untuk Putri yang Sedang Beranjak Remaja

Buku fiksi yang diterbitkan oleh Stiletto Book pada Juni 2022 ini sudah bikin saya jatuh cinta sejak melihat front cover nya yang sweet, girly dan refreshing. Pradnya Asmita sang cover designer tampaknya berusaha menghadirkan nuansa remaja cerah ceria lewat ilustrasi 2 orang anak remaja yang duduk bareng dan dinaungi oleh rimbunan bunga yang jatuh dengan cantiknya.

Di bagian bawah saya membaca sebuah pesan yang ditulis oleh Anang YB, mentor penulis. Rangkaian kalimatnya sungguh menggelitik "Kalau kamu cari novel yang segar dengan konflik yang khas remaja, ini buku yang pas banget. Ditulis buat kamu yang ingin meraih sukses dengan cara berani tutup kuping atas suara-suara nyinyir di sekitarmu."

Makjleb. Bener banget.

Pikiran saya langsung tertuju pada anak perempuan tercinta yang saat ini, tahun ini, baru menginjakkan kaki di perguruan tinggi. Nyatanya, Bersemi di Mentari memang pas untuk anak gadis saya dalam menabung pengetahuan tentang proses pendewasaan diri. Setidaknya, meskipun dalam konteks fiksi, bisa jadi cerita di dalam novel ini terjadi dalam wujud nyata di satu sudut belahan dunia. Bisa jadi lewat fiksi yang terurai di Bersemi di Mentari ada belasan bahkan puluhan pendidikan jiwa yang membantu gadis saya ini meniti tangga takdirnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun