Mohon tunggu...
Anne Tobing
Anne Tobing Mohon Tunggu... Proses Belajar

Menulis dengan bahasa yang ringan saja.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Ketika Mimpi Kecil Berbuah Besar: One in a Million Moment

6 September 2025   21:30 Diperbarui: 6 September 2025   21:30 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Guru di kelas (Sumber: Popmama.com)

Pernahkah Anda menyimpan mimpi kecil yang tampak sepele, lalu suatu hari terwujud dengan cara yang jauh lebih indah dan besar daripada yang Anda bayangkan? Saya pernah, dan inilah kisahnya.

Awal Sebuah Mimpi

Sejak awal saya masuk dunia pendidikan, ada satu keinginan sederhana yang diam-diam tumbuh. Saya pernah beberapa kali mengikuti tes untuk menjadi pendidik negara alias PNS. Soal-soalnya berisi kemampuan dasar dan pengetahuan umum. Dan saya selalu gagal.

Namun ada yang selalu mengganjal: mengapa tidak ada tes simulasi mengajar? Mengapa tidak ada wawancara yang benar-benar menggali pengalaman mengajar calon guru? Pertanyaan-pertanyaan itu terus mengusik hati saya.

Dari kegelisahan itu lahirlah mimpi kecil: andaikan suatu saat saya bisa ikut terlibat dalam perekrutan guru, saya ingin ada simulasi mengajar dan wawancara.

Kesempatan Tak Terduga

Pandemi 2020 datang membawa kejutan. Pada bulan Juni, dibuka penerimaan asesor untuk Program Guru Penggerak. Yang membuat saya terperangah, asesor yang direkrut bukan hanya dari pemerintahan, tetapi juga guru dari sekolah Satuan Pendidikan Kerjasama (SPK).

Itu artinya, pintu kesempatan terbuka juga untuk kami. Sayangnya, saya baru tahu informasi pendaftaran tepat di hari terakhir. Malam itu saya sibuk mencari dokumen, menyusunnya dengan terburu-buru. Detik demi detik terasa menegangkan. Akhirnya, saya berhasil mengunggah berkas tepat pukul 23.59 WIB. Sungguh mepet! Saat itu saya hanya bisa pasrah.

Beberapa hari kemudian, kabar bahagia datang: saya lolos seleksi. Saya harus mengikuti pelatihan serta sertifikasi Targeted Selection Interview (TSI) selama seminggu penuh secara daring. Beruntung, jadwalnya pas dengan libur semester. Rasanya seperti ada jalan yang dibukakan Tuhan.

Proses yang Mengubah Cara Pandang

Dalam pelatihan itu, saya ditempatkan bersama sembilan calon asesor lain dalam satu grup. Kami dibimbing oleh seorang mentor dari Jakarta yang begitu sabar sekaligus tegas. Dari beliau saya belajar membaca esai dengan teknik tertentu, berpikir kritis, hingga mewawancarai dengan metode profesional.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun