Mohon tunggu...
Anna Wulandari
Anna Wulandari Mohon Tunggu... Penerjemah - pencinta kucing

selalu melibatkan Allah dalam segala hal

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Faktor Terjadi Runtuhnya Nasionalisme dan Patriotisme di Kalangan Pemuda

16 November 2020   17:53 Diperbarui: 16 November 2020   19:04 281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

                Faktor penyebab dari dalam meliputi: pemerintahan pada zaman reformasi yang jauh dari harapan para pemuda, sehingga membuat mereka kecewa pada kinerja pemerintah saat ini. Terkuaknya kasus-kasus korupsi, penggelapan uang Negara, dan Tertinggalnya Indonesia dengan negara-negara lain dalam segala aspek kehidupan, membuat para pemuda tidak bangga lagi menjadi bangsa Indonesia. Selain itu timbulnya etnosentrisme yang menganggap sukunya lebih baik dari suku-suku lainnya, membuat para pemuda lebih mengagungkan daerah atau sukunya dari pada persatuan bangsa.

                Sedangkan faktor dari luar meliputi: cepatnya arus globalisasi yang berimbas pada moral pemuda. Mereka lebih memilih kebudayaan Negara lain, dibandingkan dengan kebudayaanya sendiri. selain itu paham liberalisme yang dianut oleh Negara-negara barat seperti sikap individualisme yang memberikan dampak pada kehidupan bangsa saat ini banyak budaya dan paham barat yang berpengaruh negatif dapat dengan mudah masuk dan diterima oleh bangsa Indonesia menghilangnya kebudayaan dan kepribadian bangsa yang seharusnya menjadi jati diri bangsa. (Asmaroini, Ambiro Puji 2017)

Perilaku/ nilai-nilai untuk mewujudkan identitas nasional dan nasionalisme serta menerimanya sebagai karakter bangsa antara lain yaitu:

1) menumbuhkan semangat nasional dan nasionalisme yang tangguh yaitu semangat kebangsaan, mengutamakan kepentingan bangsa dan Negara disamping kepentingan individu dan golongan

2) menumbuhkan semangat bela Negara dengan ciri khas cinta tanah air, sadar berbangsa Indonesia, sadar bernegara Indonesia, serta yakin akan kebeneran dan kesaktian pancasila, serta rela berkorban demi negara, meperkenalkan dan menanamkan pada generasi muda akan budaya bangsa kita sendiri, menanamkan perilaku sopan-santun sejak dini, ramah tamah, adab ashor, saling memaafkan, tolong menolong , mengetahui dan memahami akan sejarah perjuangan bangsa Indonesia, menanamkan nilai-nilai moral. Tidak kalah pentingnya juga diperlukan suatu upaya membina kepribadian yang teguh agar tidak mudah terpengaruh oleh isu atau tren karena globalisasi.

                Buruknya moral anak muda karena kurangnya pemahaman terhadap nilai agama atau kewarga negaraan serta  lingkungan keluarga anak itu sendiri. Adanya pandangan bahwa pluralitas, suku, agama, ras, dan antar golongan yang dianggap sebagai penyebab utama konflik, contoh kekerasan memisahkan diri  di Timor-Timur setelah  jajak pendapat  tahun 1999 yang  pada  akhirnya  lepas  dari  cengkraman  NKRI. Pengaruh otonomi daerah yaitu memberlakuan  Otonomi  Daerah  sesuai  dengan  Undang-undang  No. 32  tahun 2004, contoh  kecil  adalah dengan  pemberian  Otonomi  Khusus  kepada  provinsi  Papua  yang  hal  ini mereka  anggap  sebagai suatu  diskriminasi  pemerintah  terhadap orang-orang papua  dalam  hal  status  politiknya.

1) Pancasila  dan  UUD  1945  harus  digemakan  lagi sampai  ke  rakyat  yang paling bawah, dalam rangka pemahaman dan penghayatan.

2) GBHN yang pernah ada yang dapat digunakan sebagai pedoman dalam membangun bangsa dan negara perlu dihidupkan kembali.

3) Para  tokoh  dan  elite  bangsa  harus  dapat  memberi  contoh  dan  menjadi contoh rakyat, jangan selalu berkelahi dan saling caci maki hanya untuk kepentingan kelompok atau partai politiknya.

4) Budaya bangsa yang adi luhung hendaknya diangkat untuk diingat dan dilaksanakan oleh bangsa ini yaitu budaya saling hormat-menghormati.

5) TNI dan POLRI harus segera dibangun dengan tahapan yang jelas yang ditentukan  oleh  DPR.  Jangan  ada  lagi  curiga  atau  mencurigai  antar unsur  bangsa  ini  karena  keselamatan  bangsa  dan  negara  sudah terancam. (Heru Arif  Pianto 2018)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun