Mohon tunggu...
Annas Ashroji
Annas Ashroji Mohon Tunggu... Administrasi - edukasi

okelah

Selanjutnya

Tutup

Financial

Produksi

21 Mei 2019   23:19 Diperbarui: 21 Mei 2019   23:47 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Assalamualaikum Wr. Wb,  Indonesia merupakan negara yang berkembang dan dikenal sebagai negara agraris. Mayoritas mata pencaharian pada sektor pertanian ini akan membuahkan hasil para penduduknya.  

Sumber daya alam yang sangat melimpah dan bermacam-macam yang dihasilkan dalam sektor pertanian ini merupakan salah satu media negara untuk mengembangkan usaha dalam pengelolahan hasil bumi baik individu maupun kelompok. 

Produksi merupakan suatu kegiatan untuk menciptakan atau menambah nilai guna suatu barang untuk memenuhi kebutuhan. Dalam hal ini penambahan nilai daya guna suatu benda yang akan membuahkan hasil dalam pemanfaatan kebutuhan rumah tangga. Oleh karenannya penulis pada sesi akan sedikit membahas tentang bab "produksi" beserta haditsnya.

: ( ).

Artinya : "Dari Abu Hurairah RA berkata, aku medengar Rasulullah SAW bersabda: hendaklah seorang diantara kalian berangkat pagi-pagi  sekali mencari kayu bakar, lalu bersedekah dengannya dan menjaga diri (tidak meminta-minta) dari manusia. Yang itu lebih baik dari pada meminta kepada seseorang baik diberi ataupun tidak. Tangan diatas lebih baik dari pada tangan dibawah. Mulailah (memberi) kepada orang yang memberi tanggung jawabmu" (HR. Muslim).

Dalam hadits diatas menjelaskan bahwa seorang kaum untuk diajarkan selalu berusaha dan menuai hasil untuk diamalkan kepada orang yang membutuhkan, karena pada hakikatnya orang yang memberi itu merupakan suatu kebaikan dari pada orang yang menerima pemberian atau meminta. Sebagai seorang kaum dan antar sesama kita selalu berupaya untuk mengoptimalisasikan hasil yang lebih produktif. 

Sebagai ekonom islam yang berjiwa integritas baik individu ataupun kelompok mempunyai daya kemampuan dalam pengembangan pruduk. Kejujuran dalam berproses produktivitas harus dimunculkan oleh para pelaku ekonom islam. Karena pada hakikatnya proses transparansi dalam perjanjian kontrak atas barang yang akan diproduksi juga harus konsisten. Pemenuhan takaran atau tidak mengurangi dan melebihi kapasitasnya merupakan suatu bagian untuk tidak mendzalimi barang yang dihasilkan. Karena dalam produksi juga ditekankan untuk menyesuaikan dengan porsi penawaran dan permintaan agar sebanding dan tidak merugikan diantara pihak yang bersangkutan. Segala ketentuan yang telah di hukum nashkan juga merupakan untuk tidak memproduksi barang yang diharamkan oleh islam. 

Oleh karenanya dalam hal ini bahan baku utama juga menjadikan suatu prioritas, untuk menentukan barang yang akan dipoduksi agar menjadi barang yang bermanfaat serta memberikan keuntungan bagi kalangan masyarakat luas.

Usaha yang berupa target yang bersifat kuantitatif itu merupakan suatu tolak ukur keberhasilan dalam kinerja seorang individu atau kelompok dalam memproduksi barang. Dikarenakan jumlah kebutuhan masyarakat yang banyak merupakan suatu nilai tawar yang harus terpenuhi. Sebagai produsen tentunya juga akan mendapatkan margin keuntungan. Sesuai dengan pengertiannya maka produksi juga akan memiliki nilai fungsi sebagai penciptaan nilai guna dari bahan belum jadi hingga siap saji tanpa menghilangkan fungsi  yang baru.

Pada zaman sekarang memanglah banyak sekali produk-produk yang kita temui selain produksi dalam bidang agraris, seperti produksi industri yang kekinian pengolahan jagung menjadi popcorn hingga sampai ke rasa-rasa sebagai tambah nilai guna, produksi perdagangan atau juga produksi jasa yang sering kita ketahui sekarang dalam dunia finansial ketika berhadapan dengan lembaga keuangan bank ataupun non bank, dan banyak sekali contohnya.

Sedikit harapan terkait dengan produksi mungkin segelintir dari kita yang selalu terkekam dengan konsep awal bagi saya itu juga merupakan suatu karya tersendiri untuk menciptakan langkah demi langkan menjadi produktif. Kurang lebihnya jika ada salah kata atau terkait dengan penulisan kurang lebihnya mohon maaf, terimakasih.  

Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun