Mohon tunggu...
Anna Kurniawati
Anna Kurniawati Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga

Ibu Rumah Tangga

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mahatma Gandhi

16 Juli 2021   12:15 Diperbarui: 16 Juli 2021   12:36 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Mahatma Gandhi lahir dengan nama panjang Mohandass Karamchand Gandhi pada tanggal 2 Oktober 1869 di Porbandar, India dan meninggal pada tanggal 30 Januari 1948.Gandhi adalah anak keempat dan terakhir dari ayah yang bernama  Karamchand dan ibu yang bernama Pulitbai. Gandhi lahir dalam kasta Waisya (kasta ketiga dari empat kasta pada masyarakat Hindu di India). Gandhi menempuh pendidikan sampai berumur 18 tahun, menikah di usia 13 tahun dengan anak pedagang di Porbandar bernama katurba. Dia dibunuh karena membela umat Islam. Orang yang membunuh adalah pengawalnya sendiri. Pengawal tidak suka pada Gandhi karena pembelaannya terhadap umat Islam.

Pada usia 19 tahun, Gandhi melanjutkan pendidikan ilmu Hukum ke Inggris dan usia 22 tahun dia menyelesaikan studi sebagai pengacara. Selama dua tahun Gandhi bekerja di India. Pada bulan April 1893, gandhi ke Afrika untuk bekerja. Di Afrika, Gandhi mendapat perlakukan tidak manusiawi sebagai warga India. Diskriminasi terhadap warga India terjadi di Afrika. Komunitas India yang berjumlah ratusan ribu orang atau lebih di Afrika Selatan dipandang sebelah mata. Karena diskriminasi inilah kemudian Gandhi  mencetuskan sebuah gerakan dimana dia menjadi pimpinan komunitas India. Pada tahun 1896 ia menjalankan profesinya sebagai pengacara. Dari profesi inilah dia memiliki penghasilan 5000 pounsterling setahun.

Pada tahun 1907 terjadi ketidakadilan terhadap komunitas India. Black act (Undang-undang kulit hitam) digulirkan oleh pemerintahan Afrika Selatan dengan memerintahkan kepada orang India baik laki-laki maupun perempuan untuk disidik jari. Seorang warga India dapat dipenjara, dihukum atau dideportasi tanpa surat keterangan.

Peristiwa inilah yang kemudian mengilhami Gandhi untuk melahirkan gagasan pertamanya yaitu satyagraha yang artinya "kekuatan kebenaran" atau "kekuatan kasih sayang". Gandhi menciptakan konsep perlawanan tanpa kekerasan untuk sebuah perubahan dalam pemerintahan atau kebijakan perdagangan. Satyagraha merupakan usaha mempertahankan kebenaran bukan dengan hukuman yang membuat lawan menderita namun hukuman terhadap diri sendiri. Satyagraha menghendaki mawas diri, karena lawan harus dihentikan dari perbuatan salah melalui kesabaran dan simpati. Satyagraha lebih dari sekedar perlawanan pasif karena menghendaki hubungan positif yang terus menerus di antara lawan, dengan satu pandangan menuju perdamaian yang sesungguhnya.

Satyagraha dapat diartikan sebagai kekuatan kebenaran. Satyagraha merupakan kekuatan yang dihasilkan melalui proses kepatuhan tehadap kebenaran. Dalam perlawanannya terhadap Inggris, Mahatma Gandhi menerapkan dua jenis satyagraha yaitu pembangkangan sipil dan sikap non kooperatif. Pembangkangan sipil dilakukan tanpa kekerasan fisik namun penganut satyagraha menerima hukuman fisik dari kolonial. Konsep non kooperatif menolak kerjasama dengan pihak lawan serta menolak tunduk patuh ketidakadilan. Contohnya adalah tindakan boikot ekonomi, penolakan pajak serta pemogokan kerja.

Dengan konsep Satyagrahanya, Gandhi berhasil melawan penindasan di Afrika Selatan dengan perdamaian. Karena konsep inilah Gandhi kemudian dikenal dan dihormati diseluruh Afrika Selatan dan India. Selama 21 tahun berjuang di Afrika Selatan, Gandhi mengembangkan ajaran Bhagawad Gita, sebagai kitab suci agama Hindu. Prinsip Bhagawad Gita yang diaplikasikan adalah Samakhava yang mempunyai arti bahwa seseorang tidak boleh merasa terganggu karena perasaan sakit atau senang. Gandhi menghindari penekanan usaha yang menghalalkan segala cara.


Ajaran lainnya adalah Aparigraha yaitu sikap tidak memiliki terhadap kebendaan atau kesederhanaan. Kekayaan spiritual dapat diraih dengan menjadi miskin dan bersih tanpa memiliki limpahan harta. Kesederhanaan ini salah satunya terpancar dari penampilan Gandhi yang sederhana dengan pakaian yang dibuat sendiri. Ajaran Gandhi ini seakan-akan menentang arus hedonisme yang telah melanda sebagian besar manusia saat ini. Manusia pada saat ini telah dimanjakan dengan berbagai aplikasi di internet yang membuatnya menjadi dekat dengan sifat konsumtif. Berbagai aplikasi online shop membuat manusia jauh dari ajaran Gandhi. Manusia saat ini sangat haus akan kebendaan dan sangat jauh dari unsur kesederhanaa, karena sifat konsumtifnya didasarkan atas keinginan, buka karena sebuah kebutuhan. Aplikasi online shop misalnya, tak hanya menyediakan kebutuhan pokok saja, namun hal hal lain kebutuhan sekunder dan tersier yang menggoda manusia.

Kemudian prinsip ketiga adalah Ahimsa, atau tindakan tanpa kekerasan terhadap segala kehidupan.Artinya tidak menyakiti segala yang bernyawa , membenci semua kekerasan, bahkan dia takkan pernah membunuh atau mengizinkan pembunuhan. Ahimsa juga dapat diartikan sebagai tidak membahayakan orang lain dan merupakan salah satu prinsip yang lumrah ditemui dalam ajaran agama Hindu dan Budha serta Jainisme (salah satu aliran keagamaan di India Barat). Konsep Ahimsa digunakan dalam melawan pemerintahan kolonial dan kejahatan sosial (diskriminasi rasial). Ahimsa berasal dari kata kerja dalam Bahasa Sansekerta yaitu root san yang berarti membunuh. Kata hims dalam ahimsa berarti membunuh dan awalan "a" sebagai bentuk negasi. Maka Ahimsa berarti tidak memiliki keinginan untuk membunuh, atau tidak membahayakan diri sendiri, orang lain dan seluruh makhluk hidup di bumi. Ahimsa tidak mengajarkan kekerassan terhadap seluruh makhluk hidup, karena merupakan bentuk perlindungan harga diri serta rasa hormat seseorang.

Ahimsa ini jika diterapkan oleh seluruh bangsa di dunia akan berefek pada tidak adanya peperangan demi kekuasaan. Tidak hanya itu, tidak kriminalitas akan berkurang, karena pembunuhan berkontribusi terhadap meningkatkan angka kriminalitas. Ajaran Ahimsa ini alangkah bagusnya jika diamalkan tidak hanya oleh pengikut Gandhi dan penganut agama Hindu di India saja, namun oleh seluruh umat manusia.

Hartal merupakan pemogokan yang dilakukan oleh Mahatma Gandhi untuk melawan penjajahan Inggris di India. Hartal dilakukan dengan cara menutup toko dan pekerjanya melakukan pemogokkan massal. 

Hartal merupakan awalan dari gerakan perjuangan India selama 28 tahun melawan penjajahan Inggris. Meskipun hartal merupakan aksi mogok, namun dalam penerapannya hartal dilakukan dengan berpuasa dan menjalankan kegiatan agama lainnya.

Ajaran lainnya adalah swadeso atau swadhesi. Swadehsi berasal dari bahsa Sanskerta  "swa" yang berarti diri sendiri dan "desh" yang berarti negara. Maka swadesh dapat diartikan sebagai negara sendiri. Gandhi berpandangan bahwa swadesi merupakan kunci kemerdekaan India, karena kendali Inggris atas India berakar dari kendali industri pribumi (masyarakat India).

Swadesi diartikan sebagai menggunakan apa yang dihasilkan oleh negara sendiri atau bentuk cinta tanah air sendiri. Konsep swadesi sangat erat kaitannya dengan semangat swaraj atau self governance yang merupakan cita-cita sseuruh rakyat India. Swadesi juga merupakan gerakan memboikot produk asing, termasuk hasil pangan, bahan baku dan lain-lain, kemudian mengajak masyarakat menggunakan produk lokal.

Konsep yang dimiliki Gandhi adalah mencari kebenaran dan menolak segala bentuk kemunafikan dan kepalsuan. Gandhi mengajarkan kasih sayang dan tenggangrasa kepada orang lain sehingga ia kemudia dicintai dan dihargai oleh lawan yang menentangnya. Konsep-konsep inilah yang kemudian mempengaruhi segala kebijakan politiknya.

Tahun 1915 Gandhi kembali ke India dan mendirikan sebuah ashram (komunitas religious). Sejak saat itu Gandhi mengabdikan hidupnya untuk kemerdekaan dan kesatuan India. Keberhasilan Gandhi dalam banyak hal adalah menyiapkan rakyatnya menuju kemerdekaan dengan prinsip yang diajarkan. Gandhi berpihak pada rakyat miskin dan tertindas. Sosoknya yang sederhana namun berkharisma terpartri dijiwa rakyat India. Cita-cita Gandhi yang belum terwujud adalah menyatukan keberagaman di India baik suku, agama maupun ras dalam bingkai kesatuan India. Setelah kemerdekaan, wilayah India terpecah menjadi dua wilayah, dua wilayah muslim memisahkan diri menjadi Pakistan dan Pakistan timur menjadi Bangladesh.

Dalam suasana perayaan kemerdekaan India, Gandhi justru merasa sedih dan kecewa karena tidak bisa menyatukan perpecahan yang ada di India. Akhirnya pada bulan september 1947 gandhi melangsungkan puasa sampai meningal, menentang kekerasan antara kaum hindu dan muslim.

Semoga segala prinsip-prinsip yang gandhi ajarkan dapat kita terapkan pada kehidupan -- baik muslim,kristen,hindu, dll-berbangsa dan beragama. Karena perpecahan yang terjadi di zaman gandhi masih terjadi sampai saat ini.

Konsep yang dikemukakan Mahatma Gandhi diatas merupakan konsep yang mulia mengutamakan perdamaian tanpa diskriminasi. Pelajaran yang bisa dipetik dari ajaran Mahatma Gandhi adalah; pertama, ajaran ahimsa yang artinya tidak membunuh merupakan ajaran yang mulia dan merupakan ajaran universal serta dianut oleh semua agama di dunia. Jika  semua orang menganut ajaran ini, maka tidak ada lagi konflik di dunia dan tidak akan ada diskriminasi terhadap suku, agama dan ras. Kedua, konsep hartal yaitu berupa pemogokan masal selama ini diterapkan oleh para demonstran tidak hanya di India, sebagai bentuk protes terhadap pemerintah. Aksi damai ini dilakukan ketika kebijakan pemerintah tidak berpihak pada rakyat. Di Indonesia, aksi pemogokan sering dilakukan para demonstran. Hal ini bisa saja dilakukan asal tidak membahayakan diri sendiri. Artinya jangan sampai aksi mogok dilakukan terlalu lama sehingga membahayakan kesehatan jiwa. Ketiga, dengan penerapan konsep swadesi, maka suatu negara akan memiliki industri yang kuat. Kemandirian suatu bangsa akan tercipta dan produksi manufaktur akan berkembang, dan tidak ada ketergantungan akan impor. Swadesi dalam jangka pendek akan memperkuat industri dalam negeri, meskipun konsep ini akan bertentangan dengan konsep globalisasi.

Jika ajaran Mahatma Gandhi ini diamalkan, bisa dibayangkan perdamaian yang ada di India. Dengan adanya perdamaian, maka India akan dapat fokus dalam melakukan pembangunan di segala bidang. Namun bagaimanakah faktanya? Tercatat ada 31 kerusuhan besar sepanjang 1923 sampai dengan 1928 dan kebanyakan terjadi di dekat masjid. Seperti kerusuhan Kalkuta yang terjadi pada April-Mei dan Juli 1926 yang menewaskan 140 orang. Penyebabnya antara lain adalah adanya seorang penabuh gendang bersikeras memainkan musik di dekat masjid ketika waktu sholat tiba.

Kerusuhan lain terjadi di Bhalgapur pada Oktober- November 1989. Kerusuhan dipicu oleh munculnya sejumlah hoaks terkait isu politik. Akibatnya, warga muslim bentrok dengan polisi yang dibantu warga Hindu yang melakukan pembakaran, penjarahan, hingga pembunuhan di Ditrik Bhalgapur. Sepanjang dua bulan masa mencekam itu, lebih dari seribu jiwa melayang, 900 jiwa diantaranya warga muslim.

Kemudian kerusuhan yang terjadi di Mumbai, 6 Desember 1992 sampai 2 Januari 1993. Pemicu kerusuhan adalah peledakan Masjid Babri oleh para aktivis Hindu dari Partai Shiv Sena. Sekitar 900 orang tewas akibat kerusuhan ini.

Kerusuhan kembali terjadi pada bulan Februari-Maret tahun 2002 yang dikenal dengan Pembantaian Gujarat. Korban tewas mencapai 1000 jiwa, 790 warga muslim dan 254 Hindu.

Terakhir, kerusuhan Muslim dan Hindu meletus di Delhi tanggal 23 -25 Februari 2020. Kerusuhan ini bermula dari unjuk rasa kaum muslim yang memprotes Amandemen Undang-Undang kewarganegaraan yang kental nuansa anti Islam. Amandemen tersebut berbunyi bahwa imigran Sikh, Budha, Hindu hingga Kristen dari tiga negara tetangga yaitu Pakistan, Bangladesh, dan Afghanistan diperbolehkan menjadi warga negara India dengan syarat yang dipermudah. Bila sebelumnya regulasi naturalisasi jadi warga negara India mensyaratkan wajib tinggal di India selama 11 tahun, dengan amandemen ini syaratnya menjadi enam tahun saja.

Para politisi BJP (Bharatiya Janata Party) yang menopang kekuasaan Perdana Menteri India Narendra Modi, membela amandemen tersebut. Pengecualian terhadap muslim, lantaran di tiga negara itu mayoritas Muslim dan tidak semestinya menjadi imigran ilegal di India. Banyak pihak yang menyimpulkan amandemen itu justru akan mendelegitimasi warga Muslim.

Pengamat politik Universitas Brown, Bahni Joshi menyatakan bahwa kerusuhan massa anti Islam itu memang didukung oleh polisi. Kerusuhan cenderung kearah genosida terhadap Muslim seperti pada kerusuhan 1984 dan 2002. Dalam tiga hari kerusuhan di Delhi tersebut menewaskan 20 warga muslim.

Sepertinya ajaran Mahatma Gandhi perlu dibuka kembali dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Sepertinya kita perlu mengingat kembali apa ajaran satyagraha, ahimsa, Aparigraha, hartal dan swadesi. Ajaran mulia dari Mahatma Gandhi hendaknya menjadi pedoman bagi kehidupan sehari-hari. Toleransi dengan sesama umat beragama perlu ditegakkan sehingga tidak ada lagi diskriminasi terhadap agama tertentu.

Ajaran lain dari Gandhi antara lain: self kontrol, self awareness dan hoamony with nature. Gandhi mengajarkan agar manusia mampu mengendalikan diri dan memiliki nalar yang panjang. Gandhi juga mengajarakan agar manusia memiliki kesadaran diri mengenai siapa manusia itu dan untuk apa manusia diciptakan. Gandhi juga mengajarkan agar manusia bisa menjaga keseimbangan alam. Berbagai kerusakan, bencana hingga virus yang berkembang saat ini mungkin karena ketiadaan keseimbangan dari alam.

Gandhi pun memberikan arahan mengenai beberapa karakter yang harus dihindari antara lain: kekayaan tanpa kerja, pengetahuan tanpa karakter, pengetahuan tanpa kemanusiaan, Politik yang tidak punya prinsip/ visi, politik yang dijadikan pekerjaan/karier utama, kesenangan tanpa kesadaran, perdagangan tanpa moral dan beribadah tapi tidak ikhlas dan penuh kepentingan.

Era revolusi industri 4.0 ini memberi gambaran bahwa tenaga manusia akan tergantikan oleh mesin/ teknologi. Bagaimana sikap Gandhi terhadap teknologi? Gandhi menggambarkan bahwa tubuhnya seperti mesin yang rumit.Gandhi tidak membenci mesin, namun membenci kesukaan yang berlebihan terhadap mesin. Gandhi tidak suka mesin yang melemahkan kekuatan manusia.Pengembangan teknologi hari ini, menggantikan posisi manusia apakah sudah memperhatikan orang yang bekerja?  Jadi dia menolak mesin yang tidak mendatangkan manfaat bagi manusia. Jika dikaitkan dengan kondisi sekarang ini, dimana manusia sangat tergantung dengan gagdet, maka ihal tersebut bertentangan dengan ajaran Gandhi. Manusia pada saat ini hampir seluruh hidupnya diatur oleh Gadget, setiap detik dia akan melihat gadget, sampai kemudian ada femonema sebuah keluarga yang makan malam diluar namun masing-masing anggota keluarga tersebut sibuk dengan gagdetnya masing-masing. Betapa banyak orangtua yang asyik dengan smartphonenya dan kurang perhatian terhadap anak-anaknya. Betapa banyak suami istri yang lebih banyak asyik dengan gagdet daripada berbincang-bincang dengan pasangan.

Teknologi baru jangan sampai memiliki efek negatif, antara lain: Jangan sampai sepenuhnya mengganti manusia dengan mesin, materialis anti human, lahirnya mesin-mesin canggih jangan sampai melahirkan eksploitasi ekonomi, memunculkan disintegrasi sosial dan Jangan sampai menimbulkan keserakahan. Teknologi memiliki sisi posisitf, namun juga memiliki dampak negatif jika tidak mampu memanfaatkan dengan baik. Gandhi mengajarkan agar manusia menggunakan teknologi ini sewajarnya saja, jangan sampai menilbulkan efek negatif yang telah disebutkan diatas. Teknologi tetap dimanfaatkan, namun pengembangannya tetap memperhatikan nilai-nilai kemanusiaan.

Revolusi Industri 4.0 saat ini dan menuju 5.0 memberi konsekuensi akan tergantikannya tenaga manusia ke tenaga mesin. Hampir seluruh kehidupan manusia saat ini telah tergantikan oleh mesin. Masa pandemi ini telah memaksa kita untuk semakin akarab dengan mesin, termasuk dalam bidang pekerjaan dan pendidikan. Kebijakan Work From Home (WFH) yang diterapkan di perkantoran telah memaksa para karyawan untuk akrab dengan rapat online menggunakan media laptop. Kini, bekerja tak lagi di dalam gedung, namun cukup dirumah masing-masing dengan menggunakan internet. Bahkan, dalam bidang pendidikan, peran guru lambat laun telah tergantikan oleh mesin. Murid tak lagi bertatap muka secara langsung dengan guru, namun hanya dapat menatap gurunya di layar komputer atau laptop. Hal inipun mendatangkan amsalah baru bagi dunia pendidikan. Anak- anak lebih banyak bermain gadget daripada mengerjakan kegiatan lainnya. Permainan tradisional kini tergeser dengan berbagai aplikasi game di gadget.

Dalam bidang perdagangan juga demikian. Untuk membuka usaha, tidak lagi memerlukan kios namun seseorang dapat membuka usaha dirumah masing-masing. Semua bidang sekarang ini berfokus pada rumah. Perdagangan secara manual kini mulai ditinggalkan, diganti dengan perdagangan secara online.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun