Suster M berusia setengah baya pada saat itu. Sementara PRT dan baby sitter masih berusia belasan hingga sedikit di atas dua puluh tahun. Jadilah suster M dihormati sebagai senior mereka.
Pendek kata, kami menaruh kepercayaan besar pada suster M. Semua berjalan dengan lancar hingga terjadi kehebohan pada suatu hari.
Suster M tiba-tiba menghilang dari rumah dan tidak dapat dihubungi. Bersamaan dengan itu, raib pula beberapa set perlengkapan makan.
Set perlengkapan makan tersebut adalah hadiah perkawinan dari beberapa kerabat. Kami bahkan belum pernah menggunakannya! Â
Sopir
Sopir kami yang sekarang sudah bekerja sekitar delapan tahun. Sebelumnya, beliau adalah sopir kantor.
Saat beliau pensiun dari kantor, saya menawarinya untuk menjadi sopir keluarga kami. Sebelum itu, beberapa kali kami gonta-ganti sopir.
Pernah ada sopir yang tiba-tiba menghilang setelah meminjam sejumlah uang. Saat saya minta bantuan sopir kantor untuk menyambangi rumahnya, ternyata dia sudah pindah rumah.
Baby sitter
Baby sitter yang paling berkesan adalah F, pengasuh anak sulung kami saat masih bayi. Pada waktu itu, rumah milik mertua yang saya tinggali bersama suami, sedang direnovasi. Suami pun sering dinas ke luar kota.
Untuk sementara, saya bersama anak dan F tinggal di rumah ibu. Karena di rumah ibu hanya ada satu kamar, kami tidur berempat.