Mohon tunggu...
Siska Dewi
Siska Dewi Mohon Tunggu... Administrasi - Count your blessings and be grateful

Previously freelance writer https://ajournalofblessings.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Vaksin Covid-19 untuk Anak-anak, Apa Kata Para Orangtua?

1 Juli 2021   20:05 Diperbarui: 2 Juli 2021   04:00 632
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Terapi plasma konvalesen (sumber foto: Antara Foto via Kompas.com)

Jika Dede ingin memantau perkembangan untuk meyakinkan diri mengenai efikasi dari vaksin yang diberikan serta efek sampingnya, kakaknya mempertimbangkan keramaian penerima vaksin. 

"Pada saat vaksinasi untuk anak 12-17 tahun dibuka, mungkin animo masyarakat besar sehingga jadi ramai. Saya cenderung menghindari keramaian dan ingin memilih tempat penyelenggaraan vaksinasi yang mematuhi protokol kesehatan."

Adi, ayah dari 3 anak laki-laki berusia 12-17 tahun, berkata bahwa anak-anaknya berharap bisa segera divaksin agar memiliki kekebalan terhadap virus Covid-19. Sebagai orangtua, dia tentu saja mendukung keinginan anak-anaknya.

Trisia, tetangga saya, mengatakan akan mengizinkan anak tunggalnya yang berusia 12 tahun untuk menjalani vaksinasi, asalkan kondisi anaknya cukup sehat untuk menerima vaksin tersebut. 

"Aku akan siapkan diri juga untuk merawatnya di rumah jika ada efek samping," pungkasnya.

Ilustrasi vaksin untuk anak-anak (sumber foto: parentsecurityonline.com)
Ilustrasi vaksin untuk anak-anak (sumber foto: parentsecurityonline.com)

Beralih kepada para orangtua milenial dengan anak usia 0-12 tahun. Nita, ibu dari 2 anak perempuan, mengatakan akan mengizinkan anak-anaknya divaksin asal dengan tata cara yang jelas dan aman. Untuk mengantisipasi efek samping, Nita akan menyediakan obat penurun panas di rumah.

Ridwan, ayah dari tiga anak perempuan, juga akan mengizinkan anak-anaknya divaksin jika sudah tersedia. 

"Vaksin baik untuk kekebalan tubuh. Sebagai antisipasi efek samping, aku akan siapkan daya tahan tubuh anak," kata Ridwan.

Meskipun saya melakukan wawancara melalui percakapan WhatsApp secara terpisah, empat orang ibu muda memberi jawaban yang sama, yakni perlunya melibatkan dokter spesialis anak (DSA) dalam pemberian vaksin Covid-19.

"Kalau sudah ada vaksinnya dan dikerjakan oleh DSA, menurut aku tidak masalah. Karena anak-anak tidak bisa sedisiplin orang dewasa untuk memakai masker dengan benar, mencuci tangan dan lain-lain. Jadi, kalau dia boleh divaksin dengan dosis yang memang untuk anak-anak, aku pasti akan kasih," kata Della, ibu dari seorang putra dan seorang putri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun