Mohon tunggu...
Anna Aprilia
Anna Aprilia Mohon Tunggu... mahasiswi sastra

Kebersihan adalah sebagian dari iman,semua akan terlihat indah jika bersih

Selanjutnya

Tutup

Beauty

Bau Badan Bisa Sebabkan Penyakit Kulit?

5 Desember 2024   11:18 Diperbarui: 5 Desember 2024   11:18 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Beauty. Sumber ilustrasi: Unsplash

Dari Bau Badan ke Penyakit Kulit

Bau badan sering kali dianggap sebagai masalah yang memalukan atau hanya sekadar gangguan kecil yang dapat diatasi dengan deodoran. Namun, tahukah Anda bahwa bau badan yang berlebihan atau tidak biasa bisa menjadi tanda adanya gangguan kesehatan yang lebih dalam, khususnya yang berkaitan dengan kondisi kulit? Meskipun penyebab utama bau badan adalah keringat dan bakteri yang ada di kulit, ada beberapa faktor kesehatan yang dapat memperburuk masalah ini, bahkan menyebabkan penyakit kulit. Dalam artikel ini, kita akan mengulas bagaimana bau badan bisa terkait dengan masalah kesehatan tubuh yang lebih besar, khususnya penyakit kulit yang perlu diwaspadai.

1. Apa Itu Bau Badan?

Bau badan atau yang sering disebut dengan istilah body odor (BO) adalah hasil dari interaksi antara keringat yang diproduksi tubuh dengan bakteri yang hidup di permukaan kulit. Keringat sendiri sebenarnya tidak berbau, tetapi ketika bakteri yang ada di kulit mengurai keringat, bau tak sedap muncul. Keringat diproduksi oleh dua jenis kelenjar: kelenjar ekrin dan kelenjar apokrin.

  • Kelenjar Ekrin: Kelenjar ini menghasilkan keringat yang sebagian besar terdiri dari air dan garam. Keringat dari kelenjar ekrin muncul di seluruh tubuh dan biasanya tidak berbau.
  • Kelenjar Apokrin: Kelenjar ini terletak di area tubuh tertentu seperti ketiak, telapak kaki, dan area selangkangan. Keringat yang dihasilkan oleh kelenjar apokrin lebih kental dan mengandung lebih banyak protein dan lemak, yang menjadi makanan bagi bakteri, sehingga menghasilkan bau yang lebih kuat dan tidak sedap.

Selain bakteri, bau badan juga bisa dipengaruhi oleh faktor-faktor lain seperti makanan yang dikonsumsi, kondisi kesehatan, dan kebersihan tubuh. Makanan seperti bawang putih, rempah-rempah, atau makanan yang mengandung sulfur dapat meningkatkan bau badan. Begitu pula dengan stres atau perubahan hormonal yang dapat memperburuk produksi keringat.


2. Hubungan Bau Badan dengan Penyakit Kulit

Bau badan yang berlebihan atau tidak biasa sering kali berhubungan dengan kondisi kesehatan tertentu. Salah satunya adalah penyakit kulit yang dapat memengaruhi keringat dan produksi bau. Berikut adalah beberapa kondisi yang bisa menyebabkan bau badan yang tidak sedap dan berpotensi berdampak pada kesehatan kulit.

Infeksi Kulit

Infeksi kulit adalah salah satu penyebab utama bau badan yang tidak sedap. Infeksi bakteri atau jamur yang berkembang di permukaan kulit bisa menyebabkan bau yang kuat. Misalnya, infeksi di daerah ketiak, selangkangan, atau lipatan tubuh lainnya dapat menyebabkan keringat yang bercampur dengan bakteri berkembang biak, sehingga menghasilkan bau yang tidak biasa.

  • Folikulitis: Kondisi ini terjadi ketika folikel rambut terinfeksi oleh bakteri atau jamur, menyebabkan peradangan, kemerahan, dan nanah. Folikulitis bisa menyebabkan bau tak sedap di area yang terinfeksi, dan jika tidak diobati dengan tepat, infeksi ini bisa menyebar ke bagian kulit lainnya.
  • Abses atau Bisul: Abses atau bisul adalah infeksi kulit yang menyebabkan pembengkakan yang berisi nanah. Selain menimbulkan rasa sakit, abses juga dapat menghasilkan bau yang tidak sedap. Area yang terinfeksi biasanya terasa hangat, merah, dan bengkak.

Dermatitis (Peradangan Kulit)

Dermatitis atau peradangan kulit adalah masalah kulit lain yang dapat menyebabkan bau badan. Dermatitis atopik (eksim) atau dermatitis kontak alergi dapat menyebabkan kulit kering, iritasi, dan pecah-pecah, serta meningkatkan kemungkinan infeksi. Ketika bakteri atau jamur menginfeksi kulit yang meradang, bau badan menjadi lebih kuat. Selain itu, rasa gatal dan peradangan yang terjadi dapat memperburuk produksi keringat, yang pada gilirannya menambah intensitas bau badan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Beauty Selengkapnya
Lihat Beauty Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun