Semarang – Menghadirkan sejarah yang hidup dan membekas di benak siswa, mahasiswa Teknologi Pendidikan Universitas Negeri Semarang (UNNES) menciptakan video animasi berjudul Perjuangan Pattimura. Karya ini dirancang khusus untuk siswa kelas X di SMA Negeri 10 Semarang, sebagai media pembelajaran sejarah yang interaktif dan menginspirasi.
Video ini mengangkat kisah heroik Thomas Matulessy, atau yang lebih dikenal sebagai Pattimura, dalam melawan kolonialisme Belanda di tanah Maluku pada tahun 1817. Melalui pendekatan visual animasi, cerita perjuangan rakyat Maluku disajikan dengan alur dramatis dan didukung narasi emosional, menjadikan materi sejarah lebih menarik dan mudah dipahami.
“Kami ingin menanamkan nilai keberanian, gotong royong, dan cinta tanah air kepada generasi muda, tidak hanya sebagai fakta sejarah, tapi juga sebagai inspirasi hidup,” ujar Raka, selaku tim pengembang.
Video berdurasi sekitar 1 menit ini dikembangkan melalui tahapan desain instruksional, storyboard, ilustrasi karakter, hingga animasi gerak. Dalam prosesnya, tim mahasiswa menggandeng guru sejarah dari SMA Negeri 10 Semarang untuk memastikan materi yang disampaikan sesuai dengan kurikulum dan kebutuhan siswa.
Siswa yang telah menonton video animasi ini memberikan respons positif. Mereka mengaku lebih mudah memahami isi sejarah dan lebih terhubung secara emosional dengan tokoh perjuangan bangsa.
“Tontonan seperti ini bikin belajar sejarah jadi seru dan gak membosankan,” ungkap Hafiz.
Guru sejarah di SMA Negeri 10 Semarang juga mengapresiasi media pembelajaran ini karena dinilai efektif dalam membangun keterlibatan siswa.
“Video ini sangat relevan untuk generasi visual saat ini. Siswa lebih fokus dan cepat memahami konteks peristiwa sejarah,” kata Pak Eko
Tim pengembang berharap media ini dapat dikembangkan lebih lanjut untuk topik sejarah lainnya, serta digunakan oleh sekolah lain di berbagai daerah.
“Kami percaya bahwa sejarah tidak hanya harus dihafal, tapi juga dihayati. Media seperti ini adalah jembatan antara masa lalu dan masa kini,” tutup Raka Risan