Mohon tunggu...
Anjar Andi
Anjar Andi Mohon Tunggu... Mahasiswa

Sedang belajar membuat bahan literasi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Benarkah Tingkat Pendidikan Mencerminkan Produktivitas Kerja?

24 Agustus 2025   22:30 Diperbarui: 24 Agustus 2025   22:16 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

5. Penelitian di sektor industri menemukan bahwa kualifikasi pendidikan karyawan berpengaruh positif terhadap produktivitas kerja, dengan kontribusi sekitar 40,1 % (Abdul dkk., 2020).

Analisis Data Kuantitatif 

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, jumlah penduduk bekerja Indonesia mencapai 144,64 juta orang pada Agustus 2024. Berdasarkan tingkat pendidikan terakhir yang ditamatkan, pekerja dalam negeri paling banyak merupakan lulusan SD ke bawah, proporsinya mencapai 36,54% dari total pekerja nasional, disusul lulusan SMA sebesar 20,55%, lulusan SMP 18,15%, SMK 12,09%, S1/sederajat keatas 10,28% dan D1-D3 sebesar 2,39%.

Data Badan Pusat Statistik Indonesia (2023) juga  menunjukkan bahwa rata-rata upah per jam pekerja meningkat seiring dengan jenjang pendidikan yang ditamatkan, yakni sebesar Rp12.438 bagi lulusan SD ke bawah, Rp13.790 untuk lulusan SMP, Rp19.256 bagi lulusan SMA umum, Rp17.432 untuk lulusan SMK, Rp 27.221bagi lulusan diploma, dan mencapai Rp32.581 untuk lulusan universitas. Fakta ini dapat mengindikasikan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan, semakin besar pula potensi pendapatan yang diperoleh pekerja, yang dalam kajian ekonomi tenaga kerja sering dijadikan indikator tidak langsung dari produktivitas.

Faktor-Faktor lain yang Menjadi Pendukung

Dari temuan empiris tersebut dapat disimpulkan bahwa pendidikan memang penting, tetapi pengaruhnya terhadap produktivitas tidak berdiri sendiri. Beberapa faktor selain pendidikan yang berperan dalam produktivitas kerja antara lain:

1. Kesesuaian antara pendidikan dan pekerjaan (job-education match).

2. Lingkungan kerja yang kondusif dan mendukung pengembangan keterampilan.

3. Sistem kompensasi dan upah yang adil, yang dapat meningkatkan motivasi kerja.

4. Pelatihan berkelanjutan untuk mengimbangi perubahan teknologi.

5. Kesehatan dan kesejahteraan tenaga kerja, yang memengaruhi kapasitas kerja sehari-hari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun