Mohon tunggu...
Anjar Andi
Anjar Andi Mohon Tunggu... Mahasiswa

Sedang belajar membuat bahan literasi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Benarkah Tingkat Pendidikan Mencerminkan Produktivitas Kerja?

24 Agustus 2025   22:30 Diperbarui: 24 Agustus 2025   22:16 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Produktivitas kerja menjadi salah satu indikator penting dalam mengukur tingkat keberhasilan suatu organisasi. Produktivitas mencerminkan sejauh mana tenaga kerja dapat menghasilkan output tertentu dengan memanfaatkan input yang ada secara efektif dan efisien. Dalam teori ekonomi tenaga kerja, salah satu faktor yang dianggap berpengaruh signifikan terhadap produktivitas adalah tingkat pendidikan. Pendidikan diyakini mampu meningkatkan keterampilan, pengetahuan, serta daya pikir yang pada akhirnya dapat memperbaiki kinerja individu di tempat kerja.

Namun demikian, penelitian mengenai hubungan antara tingkat pendidikan dan produktivitas kerja cenderung memperoleh hasil yang tidak konsisten. Di beberapa konteks, pendidikan terbukti meningkatkan produktivitas secara signifikan, sementara di tempat lain pengaruhnya lemah atau bahkan negatif. Berbagai macam perspektif dan asumsi dari berbagai penelitian tersebut dapat menjadi jawaban apakah pendidikan benar-benar dirasa mampu memberikan peningkatan produktivitas pada individu.

Pendidikan sebagai Human Capital

Konsep human capital yang dipopulerkan oleh Gary Becker (1964) menekankan bahwa pendidikan merupakan bentuk investasi pada sumber daya manusia. Pendidikan memberikan pengetahuan dan keterampilan yang dapat digunakan tenaga kerja untuk meningkatkan kapasitas produktifnya. Dengan pendidikan yang lebih tinggi, tenaga kerja diharapkan memiliki kemampuan teknis yang lebih baik, dapat beradaptasi dengan teknologi baru lebih cepat, serta mampu berpikir analitis untuk menyelesaikan masalah pekerjaan.

Selain itu, pendidikan juga meningkatkan soft skills seperti komunikasi, manajemen waktu, dan kemampuan bekerja sama dalam tim. Kombinasi hard skills dan soft skills inilah yang pada akhirnya berkontribusi terhadap produktivitas tenaga kerja. Secara makro, tingkat pendidikan yang lebih tinggi di suatu negara dapat mendorong pertumbuhan ekonomi melalui peningkatan produktivitas agregat.

Penelitian di Indonesia 

Penelitian mengenai korelasi pendidikan dan produktivitas kerja di Indonesia menunjukkan hasil yang beragam.

1. Penelitian oleh Adnan, Marwiyati, & Jannah (2022) di Provinsi Aceh menemukan bahwa tingkat pendidikan berpengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas tenaga kerja, sedangkan faktor kesehatan tidak berpengaruh signifikan. Hal ini memperkuat asumsi bahwa pendidikan masih menjadi faktor dominan dalam peningkatan produktivitas.

2. Studi oleh Aulianhar dkk. (2025) di Jawa Tengah justru menemukan hasil berbeda, yaitu tingkat pendidikan berpengaruh negatif terhadap produktivitas tenaga kerja. Sementara itu, upah minimum berpengaruh positif. Hal ini menunjukkan bahwa tingginya tingkat pendidikan tidak otomatis meningkatkan produktivitas apabila tidak diimbangi dengan penempatan kerja yang sesuai dan kondisi pasar tenaga kerja yang mendukung.

3. Penelitian lain oleh Hanif dan Nadia (2021) yang dilakukan di Sumatera Barat menunjukkan adanya pengaruh positif dan signifikan pendidikan terhadap produktivitas kerja. Hal ini menunjukkan bahwa dalam konteks tertentu, pendidikan benar-benar mampu meningkatkan efektivitas tenaga kerja di sektor riil.

4. Hasil penelitian oleh Nurfitriani (2022) menunjukkan pendidikan dan pelatihan berpengaruh positif signifikan terhadap produktivitas karyawan. Bahkan, secara simultan keduanya menyumbang kontribusi yang tinggi dengan nilai R² sebesar 73,1 %.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun