Mohon tunggu...
anjani nurina afiffah tiara
anjani nurina afiffah tiara Mohon Tunggu... mahasiswa

hobi mendengar lagu

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kebudayaan Jawa di Daerah Sukoharjo Mojolaban: Tradisi Bersih Desa

5 Oktober 2025   15:51 Diperbarui: 5 Oktober 2025   16:00 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Pagelaran Wayang Kulit Tradisi Bersih Desa (Sumber: pressroompemkabsukoharjo) 

Pendahuluan

Kebudayaan Jawa memiliki peranan sebagai identitas bangsa, sarana pelestarian nilai-nilai luhur dan sebagai warisan budaya yang harus kita jaga dan dilestarikan, serta sebagai kearifan dalam kehidupan masyarakat. Kebudayaan Jawa memiliki beragam tradisi yang masih dijaga hingga kini, salah satunya adalah Bersih Desa. Tradisi Bersih Desa adalah tradisi adat masyarakat Jawa berupa upacara dan selamatan, tradisi ini menjadi simbol rasa syukur kepada Tuhan atas hasil panen dan meminta keselamatan serta kesejahteraan desa. Di daerah Sukoharjo, khususnya Kecamatan Mojolaban, bersih desa masih diselenggarakan secara turun temurun setiap tahun sebagai wujud pelestarian budaya jawa. 

Sejarah dan Makna Bersih Desa 

Bersih desa adalah tradisi turun temurun sejak zaman nenek moyang masyarakat Jawa yang dilaksanakan tiap tahun.Tradisi ini berawal dari masa lalu ketika nenek moyang percaya akan kekuatan gaib yang mempengaruhi kesejahteraan desa. Ritual ini diyakini dapat membersihkan roh jahat dan membawa keberkahan bagi desa. Menyelenggarakan tradisi bersih desa menjadi cara masyarakat bersyukur kepada Tuhan atas hasil panen dan meminta kesejahteraan serta kedamaian masyarakat untuk kedepannya. 

Pelaksanaan Bersih Desa di Mojolaban

Di Mojolaban, tradisi bersih desa biasanya dilaksanakan satu tahun sekali pada bulan September atau Oktober sesuai dengan kesepakatan warga. Rangkaian acara dimulai dengan persiapan bersama warga, dilanjutkan dengan doa bersama atau kenduri, lalu menampilkan pagelaran wayang kulit. Seluruh warga ikut andil dan aktif sehingga suasana menjadi meriah dan penuh kebersamaan.

Unsur Kebudayaan Jawa yang Tercermin

Tradisi Bersih Desa di Mojolaban mencerminkan kebudayaan Jawa melalui nilai religius (kepercayaan kepada Tuhan dan leluhur), seperti adanya sesaji yang dipersembahkan sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur dan melibatkan doa bersama yang dipimpin oleh tokoh agama atau tetua desa untuk memohon kesejahteraan desa. Ada juga dari unsur sosial, yaitu masyarakat menjadi lebih dekat dan membangun rasa kebersamaan satu sama lain. Yang terakhir adalah dari unsur kesenian tradisional, di dalam tradisi Bersih Desa setelah selesai melakukan upacara atau selamatan biasanya ada pagelaran wayang kulit yang tidak hanya menjadi hiburan tetapi juga mengandung makna simbolik dan ritual. 

Tantangan dan Pelestarian

Di zaman modern sekarang terutamanya generasi muda minat dalam tradisi kebudayaan Jawa kadang menurun. Oleh karena itu, mari kita dukung dari aspek pemerintah, sekolah dan organisasi atau komunitas budaya sangat diperlukan agar kebudayaan Jawa tetap dilestarikan. 

Penutup

Tradisi Bersih Desa di Mojolaban adalah bukti nyata bahwa kebudayaan Jawa masih ada di tengah masyarakat di zaman modern ini. Melestarikan budaya Jawa bukan hanya menjaga warisan leluhur, tetapi juga melaksanakannya di tengah masyarakat. Sudah sepatutnya kita harus melestarikan dan meneruskan Kebudayaan Jawa agar tetap lestari sepanjang zaman.

Sumber: 

https://tenjolayar.desa.id/tradisi-bersih-desa-di-tenjolayar-warisan-lestari-yang-menyatukan

https://majasem.desa.id/artikel/2022/8/18/rangkaian-kegiatan-tradisi-bersih-desa-desa-majasem

https://etd.repository.ugm.ac.id/penelitian/detail/35992

https://pressroompemkabsukoharjo.blogspot.com/2017/10/gelar-bersih-desa-dukuh-wirun-mojolaban.html?view=flipcard&m=1

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun