Yuk, mari kita belajar bersama apa sih puisi itu? Sudah tidak asing lagi kan dengan kata-kata puisi! Saat ini tidak sulit kok untuk mengetahui lebih jelas mengenai definisi puisi itu apa? Dibawah ini ada beberapa pendapat dari para ahli mengenai apa puisi itu?
Konsepsi puisi menurut Daniel Ward, tujuan puisi lebih kepada kesenangan melihat teater melalui aksi panggung yang unik.
Pandangan Puisi menurut Ratih Mihardja dapat diterjemahkan sebagai karya seni tulis ke dalam bahasa yang menambah kualitas estetisnya atau lebih jauh mengalami makna semantiknya.
Pada tahun 2013, waluyo mendefinisikan puisi sebagai karya sastra berbahasa yang dipersingkat agar sesuai dengan keseragaman bunyi dan pilihan kata kiasan (imajinatif).
Selain itu, ada juga definisi puisi Dunton adalah pemikiran semangat manusia, dengan cara yang konkret dan artistik, dari bahasa emosional dan juga mempunyai ritme.
Menurut pandangan Aristoteles sendiri, gagasan puisi sebagai karya puisi menggambarkan 3 genre puisi, termasuk komik, epos dan tragedi, dan mengembangkan aturan untuk mengenali puisi dengan kualitas tertinggi di setiap genre, sesuai dengan tujuan puisi. sebuah puisi .. yang mencakup setiap genre dalam dirinya sendiri.
Dalam pandangan Riffaterre, puisi merupakan penggunaan bahasa yang khusus, karena meskipun penggunaan bahasa sastra berbeda dengan penggunaan bahasa dalam kehidupan sehari-hari, keduanya tetap saling keterkaitan secara substantif.
Pada tahun 2002, Hasanuddin mendefinisikan puisi sebagai ekspresi imajiner dari perasaan penyair, abstrak namun konkret, untuk mengkonkretkan peristiwa dalam pikiran, perasaan penyair, dan puisi sebagai sarana.
Dalam konsepsi Jassin, puisi lebih merupakan pujian terhadap seluruh kehidupan, yang direfleksikan penciptanya dengan segala kepribadian, pikiran, perasaan, dan keinginannya.
Menurut Wordsworth, puisi lebih merupakan perasaan yang diungkapkan sebagai imajiner yang direkakan atau diangankan.
Konsep puisi menurut Carlyl adalah menganggap bahwa pemikiran sifatnya musik. Penyair membuat puisi memikirkan suara melodi, seperti musik dalam puisinya, dan menambahkan bahwa kata-kata disusun sedemikian rupa sehingga yang terlihat adalah serangkaian suara.
