Mohon tunggu...
Veeramalla Anjaiah
Veeramalla Anjaiah Mohon Tunggu... Administrasi - Wartawan senior

Wartawan senior

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Iran dan Pakistan yang Bertetangga Semakin Menjauh

14 Mei 2023   21:02 Diperbarui: 14 Mei 2023   21:12 370
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Orang-orang Syiah di Pakistan meminta berhenti pembunuhan Syiah di dalam sebuah protes. | Sumber: Financial Times

Oleh Veeramalla Anjaiah

Pakistan, sebuah negara Asia Selatan, berbagi perbatasan sepanjang 909 kilometer dengan Iran, sebuah negara Asia Barat, di wilayah baratnya. Pakistan adalah negara mayoritas Muslim Sunni dengan 233,78 juta orang sementara Iran adalah negara Muslim mayoritas Syiah dengan 87,16 juta jiwa.

Pakistan dan Iran berbagi ikatan sejarah, budaya, bahasa dan agama yang mendalam. Hubungan mereka dimulai pada tahun 1947 ketika Iran adalah negara pertama yang mengakui negara Pakistan yang baru didirikan. Kedua negara menandatangani perjanjian persahabatan pada tahun 1950. Situasi di Afganistan, koridor komunikasi, perdagangan senjata, manusia dan narkotika, masalah pengungsi, perang melawan terorisme, serta hubungan kedua negara dengan China merupakan beberapa kesamaan dalam hubungan bilateral Pakistan-Iran.

Banyak orang di Iran tidak menyukai cara Pakistan memperlakukan orang-orang Syiahnya, terutama serangan teror yang sering terjadi terhadap orang-orang Syiah di sana.

Iran telah berusaha untuk meningkatkan hubungan bilateralnya dengan tetangganya Pakistan sejak lama.

"Iran telah membuat tawaran diplomatik dan militer yang signifikan terhadap Pakistan sejak 2021. Teheran tulus dan gigih menuju penyelesaian masalah besar dengan tetangga timurnya mulai dari masalah terorisme lintas batas hingga peningkatan hubungan ekonomi dan militer," kata situs berita militer, The Pakistan Military Monitor, baru-baru ini.

Tapi Pakistan sedang berada dalam kekacauan besar. Menurut BBC, ekonomi Pakistan berada di tepi jurang, masyarakat terpolarisasi secara politik, jutaan orang masih belum pulih dari banjir dahsyat tahun lalu, serangan teror meningkat, inflasi melonjak semakin tinggi dan banyak orang Pakistan berjuang untuk mencari makan untuk dirinya sendiri.

Teroris di Pakistan terus melancarkan serangan, menargetkan pasukan keamanan dan warga sipil. Menurut militer Pakistan, ada 436 serangan teror hanya di tahun ini.

Cadangan devisa Pakistan anjlok ke salah satu level terendah dalam beberapa dekade. Pakistan telah meminta bantuan dari Dana Moneter Internasional dan sejauh ini belum ada kesepakatan yang tercapai untuk membuka kesepakatan pinjaman AS$1,1 miliar.

"Ketidakpastian politik membuat segalanya menjadi lebih sulit bagi seluruh sistem. Sistem itu mulai runtuh di Pakistan. Jika itu terjadi, tidak akan menguntungkan siapa pun --- baik partai politik maupun rakyat Pakistan," ujar Mehmal Sarfraz, seorang analis politik, kepada BBC beberapa waktu lalu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun