Mohon tunggu...
Veeramalla Anjaiah
Veeramalla Anjaiah Mohon Tunggu... Administrasi - Wartawan senior

Wartawan senior

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Akankah Tujuan Wisata Benar-benar Mendapatkan Manfaat dari Peningkatan Turis China?

29 September 2020   21:52 Diperbarui: 29 September 2020   22:05 226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Turis dari Wuhan, China, berpose dengan pejabat Indonesia setelah tiba di bandar udara Tanjung Pinang, Kepulauan Riau. Walaupun banyak turis China datang ke Indonesia, pemangku pariwisata lokal tak begitu dapat banyak manfaat akibat mafia | liputan6.com

Semua aktivitas China ini membawa nama buruk bagi turis China di banyak negara.

Sekarang China telah menggunakan pariwisata sebagai alat untuk mencapai tujuan kebijakan luar negerinya. Pemerintah China secara informal atau tidak langsung mengontrol operator tur untuk memperlambat arus turis China ke negara yang ditargetkan.

Karena perang dagang yang sedang berlangsung antara AS dan China, jumlah turis China ke AS telah menurun secara signifikan. Pemimpin pro-demokrasi Tsai Ing-wen menjadi Presiden Taiwan pada tahun 2016, pendapatan dari turis China daratan telah menurun secara signifikan. Hal yang sama terjadi di Korea Selatan, ketika Seoul mengerahkan sistem pertahanan anti-rudal THAAD produksi AS di tahun 2016. Filipina juga mengalami nasib serupa setelah bentrok dengan China terkait Scarbourough Shoal di Laut China Selatan pada tahun 2012.

Indonesia, semua negara Asia Selatan dan Tenggara lainnya harus selalu berhati-hati tentang investasi, perdagangan dan pariwisata China. Ketiga kegiatan ekonomi ini harus saling menguntungkan baik bagi China maupun semua negara ini. Industri pariwisata adalah sektor ekonomi yang vital, yang menyediakan roti dan mentega bagi jutaan orang. Ini tidak boleh disalahgunakan untuk kepentingan satu negara.

Penulis adalah seorang wartawan senior tinggal di Jakarta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun