Mohon tunggu...
Veeramalla Anjaiah
Veeramalla Anjaiah Mohon Tunggu... Administrasi - Wartawan senior

Wartawan senior

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Maroko Berkembang Pesat di Bawah Raja Mohammed VI

12 April 2019   15:26 Diperbarui: 12 April 2019   15:39 1485
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kredit: Courtesy of MAP

Veeramalla Anjaiah*

Tahun ini adalah tahun ke-20 dari pemerintahan Raja Maroko Mohammed VI, yang mengubahwajah Maroko. Masa kepemerintahannya selama dua dekade ini telah menjadi periode emas dalam sejarah modern Maroko.

Negara Afrika Utara, yang dulunya adalah protektorat Prancis (1912 hingga 1956), terutama di bawah Raja Mohammed VI selama 20 tahun terakhir, telah mengalami perubahan drastis untuk muncul sebagai salah satu negara paling maju di benua Afrika. Prestasinya luar biasa di banyak bidang.

Raja Mohammed VI naik tahta pada tanggal 23 Juli 1999 setelah kematian ayahnya, Raja Hassan II. Raja muda ini adalah seorang pemimpin yang visioner dan cerdas. Dia mengantisipasi masalah dari Musim Semi Arab (Arab Spring) 2011 dan mengambil beberapa langkah drastis untuk memenuhi aspirasi demokratis rakyat Maroko, menyelamatkan Maroko dari dampak Arab Spring yang ganas.

Maroko, tidak seperti kebanyakan negara Arab lainnya, adalah sebuah monarki konstitusional terbesar dengan sistem multipartai di dunia Arab.

Apakah sebuah Negara Arab atau negara Afrika atau negara dengan mayoritas warga Muslim, bisa menjadi negara maju tanpa sumber daya alam seperti minyak? Maroko, negara Afrika-Arab dengan lebih dari 90 persen populasi Muslimnya, berusaha keras untuk mencapai tujuan ini.

Maroko, bintang yang sedang naik daun di Afrika, saat ini kelihatanya seperti negara Eropa, di mana semua kereta, trem, bus, pesawat, dan feri berjalan tepat waktu. Maroko, ternyata, memiliki banyak misteri. Orang-orang tidak menyadari bahwa negara tersebut telah berkembang pesat sebagai kekuatan baru di Afrika.

Letak geografisnya dengan Eropa sangat dekat, tepat di seberang Selat Gibraltar atau 14 kilometer dari perbatasan Spanyol. Orang bisa melihat lampu-lampu Eropa di malam hari.

Maroko baru-baru ini meluncurkan satelit yang disebut satelit bumi Mohammed-6B untuk pengamatan bumi pada bulan November 2018, suatu hal yang langka bagi banyak negara Afrika.

1555030754783blob-5cb0489ba8bc1561ea1e2064.jpg
1555030754783blob-5cb0489ba8bc1561ea1e2064.jpg

Kredit: Courtesy of Moroccan Ministry of Foreign Affairs

Kereta cepat baru: Raja Maroko Mohammed VI (tengah kanan) bersama Presiden Republik Perancis, Emmanuel Macron (kedua dari kiri) berpose untuk foto pada inaugurasi Kereta Cepat "Al boraq" yang menghubungkan kota Tangier dengan Casablanca di Tangier, Maroko, tahun lalu. Al boraq merupakan proyek kereta cepat baru di Maghreb dan di seluruh benua Afrika, yang menggerakkan investasi sekitar 22.9 milyar dirham Maroko.

Maroko telah menjadi negara Afrika pertama yang memiliki kereta cepat "Al Boraq" yang menghubungkan Tangier ke Casablanca. Maroko menghabiskan AS$2 miliar (Rp 28 triliun) untuk membangun sistem kereta cepat di mana kereta cepat dapat melakukan perjalanan hingga
300 kilometer per jam. Maroko juga merupakan negara pertama di Afrika yang menggunakan hampir 40 persen kebutuhan energinya dari tenaga surya. Maroko membangun beberapa pembangkit tenaga surya terbesar, termasuk pembangkit 580 MW di Ourzazate, dengan investasi $9 miliar untuk menghasilkan 2,000 MW energi matahari pada tahun 2020.


Maroko, yang berarti "Barat" dalam bahasa Arab, adalah negara ekonomi kompetitif nomor satu di Afrika Utara. Negara ini telah membuat banyak langkah baru dalam meningkatkan iklim investasi. Maroko memang merupakan pusat yang strategis untuk perdagangan dan investasi antara Eropa dan Afrika di satu sisi dan antara Amerika Utara dan Timur Tengah di sisi lain.


Selain itu, Maroko berada di peringkat ke-60 dalam laporan Kemudahan Berbisnis Bank Duni 2019 yang terbaru, naik sembilan tingkat dari peringkat ke-69 di 2017.


Tidak seperti negara-negara Arab lainnya, Maroko tidak memiliki sumber minyak. Sebagia besar wilayah negara 710,850 kilometer persegi itu penuh dengan gunung dan padang pasi Sahara. Tentu saja, Maroko juga memiliki garis pantai sepanjang 1,835 kilometer. Negara ini juga memiliki 75 persen cadangan fosfat dunia. Maroko juga merupakan negara adidaya dalam memproses dan mengekspor ikan sarden.


Sebagian besar ekspornya ditujukan ke negara-negara Eropa. Banyak investor Eropa telah menjadikan Maroko sebagai pusat manufaktur baru yang terletak di sebelah Eropa.


Secara keseluruhan, Maroko berada di jalur yang benar untuk menjadi pusat keuangan dan manufaktur internasional serta negara maju di masa depan.


Dalam upaya untuk mengangkat dirinya dari negara berpenghasilan menengah ke bawah (PDB per kapita $3,007.24 pada tahun 2017) ke negara maju, Maroko baru-baru ini memutuskan untuk menggunakan bahasa Perancis di sekolah-sekolah untuk memperoleh pengetahuan tentang
matematika, sains dan teknologi meskipun ada tentangan keras dari beberapa garis keras kelompok agama.


Orang mengatakan, saat ini, para pemimpin dunia sedang antri untuk mengunjungi Maroko yang sedang naik daun. Baru-baru ini Presiden Perancis Emmanuel Macron, Kanselir Jerman Angela Merkel, Pangeran Inggris Harry dan istrinya Duchess Meghan Markle dan banyak pemimpin Asia serta Afrika mengunjungi Maroko. Paus Francis dijadwalkan untuk mengunjungi Maroko pada akhir bulan ini.


Hampir semua dari 36 juta orang, 43 persen dari mereka berumur di bawah 24 tahun, di Maroko adalah Muslim moderat yang fasih berbahasa Arab dan Perancis. Lebih dari 60 persen orang Maroko tinggal di daerah perkotaan.  


Pusat otomotif  


Perekonomiannya, yang sangat beragam dan dimodernisasi dengan teknologi terbaru dan reformasi ekonomi yang berkelanjutan, telah mengungguli beberapa kelas berat regional di beberapa bidang.

Sebagai contoh, Maroko telah muncul sebagai salah satu pusat otomotif yang paling cepat berkembang di dunia dalam waktu singkat.


Menurut surat kabar The Wall Street Journal , Maroko telah muncul sebagai produsen kendaraan penumpang nomor satu di Afrika. Pada tahun 2017, Maroko memproduksi 345,000 mobil, jauh lebih banyak dari Afrika Selatan yang memproduksi 331,000 kendaraan.


Lebih dari satu juta orang Maroko, termasuk 400,000 orang untuk Renault dan 300,000 untuk Peugeot, bekerja di industri otomotif Maroko.


PDB Maroko terus tumbuh selama bertahun-tahun, berkat kedekatan geografisnya dengan Eropa dan Afrika, liberalisasi ekonomi dan aliran investasi asing langsung yang terus-menerus. PDBnya hanya $2.03 miliar pada tahun 1960 tetapi melonjak ke rekor $118.2 miliar di 2018. Dengan pertumbuhan yang sehat sebesar 4.1 persen pada tahun 2017 dan 3.0 persen di tahun 2018, ekonomi Maroko, yang merupakan terbesar kelima di Afrika dan terbesar ke-56 di dunia, mungkin bernilai $130 miliar pada tahun 2019 dengan harga saat ini. Paritas daya beli PDB-nya diperkirakan mencapai $358.7 miliar pada tahun 2019.    


Kekuatan utama ekonomi Maroko adalah pertanian, pariwisata, pertambangan, industri manufaktur  termasuk tekstil, otomotif dan aeronautika - Sektor ICT dan remitansi Diaspora.


Dalam sebuah studi baru-baru ini tentang pasar negara berkembang, Atradius, sebuah perusahaan terkemuka dalam asuransi kredit perdagangan internasional, mengidentifikasi Maroko, Peru, Indonesia, Bulgaria dan Vietnam sebagai pasar negara berkembang yang menjanjikan di dunia. Maroko dipilih terutama karena pertumbuhan investasinya yang kuat, pengeluaran infrastrukturnya yang besar-besaran dan sektor manufakturnya yang terus bertumbuh.


"Maroko membaik berkat peningkatan siklus dalam produksi pertanian, serta pertumbuhan non- pertanian yang kuat, terutama di sektor manufaktur yang didukung oleh peningkatan investasi pemerintah," kata studi tersebut.


Nomor satu obyek wisata di Afrika


Di sektor pariwisata juga, Maroko mengungguli tujuan wisata nomor satu di Afrika, Afrika Selatan, dengan rekor 12.3 juta wisatawan internasional pada tahun 2018, naik 8 persen dari angka tahun 2017. Sementara, Afrika Selatan menerima 10.5 juta wisatawan asing pada tahun 2018. Banyak operator tur di Afrika Selatan bertanya-tanya mengapa Maroko mampu mengalahkan Afrika Selatan dalam dua tahun berturut-turut?


Maroko, yang memiliki keindahan yang luar biasa dan perpaduan pengaruh Arab, Berber, Arab- Afrika, dan Perancis, memiliki peradaban kuno yang berusia lebih dari seribu tahun. Orang Maroko adalah orang yang paling ramah dan mereka memiliki masakan paling menggiurkan di kawasannya. Terlebih lagi, Maroko adalah tempat teraman di Afrika. Sekarang Maroko menargetkan untuk menerima 20 juta wisatawan asing di tahun depan. Marrakeech, tujuan  wisata terkemuka di Maroko, telah ditetapkan sebagai ibukota budaya Afrika untuk tahun 2020.

Kunci keberhasilan Maroko di panggung internasional adalah kebijakan luar negerinya yang independen dan berdaulat. Maroko memelihara hubungan yang sangat baik dengan semua kekuatan utama dunia.


Maroko adalah teman lama AS. Kedua negara menandatangani Perjanjian Persahabatan AS- Maroko pada tahun 1787. Maroko adalah satu-satunya negara Afrika yang menandatangani perjanjian perdagangan bebas (FTA) dengan AS pada tahun 2004. Beberapa hari yang lalu, Departemen Luar Negeri AS memberikan persetujuan bagi Maroko untuk membeli jet tempur F- 16 baru senilai $4.8 dan peralatan pertahanan lainnya untuk meningkatkan armada udaranya karena AS menganggap Maroko sebagai "sekutu besar non-NATO".


Di bawah European Neighborood Policy tahun 2004, Uni Eropa (UE) mengakui Maroko sebagai mitra istimewa dan tetangga yang tepercaya di bidang kerjasama politik dan ekonomi, serta kerjasama perdagangan dan teknis serta pengembangan. Hubungan ini meningkat menjadi Perjanjian Status Lanjutan pada tahun 2006. UE adalah mitra dagang dan investor terbesar Maroko.


Sebagai negara Arab, Maroko telah mempertahankan hubungan dekat dengan negara-negara Arab dan anggota Organisasi Kerjasama Islam (OKI).


Maroko telah memperkuat hubungan ekonominya yang erat dengan Cina, India, Jepang, Korea Selatan, dan Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. Maroko memiliki minat khusus di Indonesia, rumah bagi populasi Muslim terbesar di dunia. Tahun lalu, Raja Maroko Mohamme VI berencana untuk mengunjungi Indonesia tetapi karena penjadwalan yang kurang tepat, maka kunjungannya tidak terwujud. Yang pasti, setelah pemilihan umum di Indonesia, Raja Maroko akan mengunjungi Indonesia di akhir tahun ini atau tahun depan untuk meningkatkan hubungan bilateral.


Sebagai pendukung setia perdagangan bebas, Maroko sejauh ini menandatangani FTA dengan 55 negara.

sm-le-roi-president-de-chine-archives-5cb04b85cc528331cd2168f2.jpg
sm-le-roi-president-de-chine-archives-5cb04b85cc528331cd2168f2.jpg

Kredit: Courtesy of MAP

Raja Maroko Mohammed VI bersalaman dengan Presiden China Xi Jinping di Beijing pada tahun 2016.

Setelah 33 tahun berpisah dari Uni Afrika (AU) gara-gara masalah Sahara Barat, Raja Mohammed VI memutuskan untuk bergabung kembali dengan Uni Afrika pada tahun 2017. Sejak itu, sebagian besar negara Afrika telah menunjukkan banyak antusiasme dalam membina
hubungan yang kuat dengan Maroko.


Menjadi negara maju untuk negara Afrika dan Arab akan menjadi tugas yang paling berat. Tetapi Raja Mohammed VI yang reformis dan progresif bertekad untuk membangun Maroko modern yang kuat dan maju dalam teknologi sains dan ekonomi.


"Hari ini, kita menyaksikan awal dari revolusi baru - revolusi di mana kita berusaha untuk bangkit menghadapi tantangan menyelesaikan pembangunan Maroko modern; sebuah revolusi di mana kami bertujuan untuk memberikan orang Maroko tempat yang layak mereka dapatkan
dalam hidup, khususnya kaum muda kami, yang saya selalu anggap sebagai kekayaan sejati negara ini, "kata Raja baru-baru ini pada sebuah pertemuan.

Maroko telah melatih pemuda-pemudinya dalam bisnis, pendidikan, pertanian, dan ilmu pengetahuan dan teknologi selama dua dekade terakhir. Di negara berpenduduk 36 juta orang, 500,000 perusahaan kecil dan menengah, beroperasi di negara ini. Maroko berada di jalan yang
benar di waktu yang tepat.

Penulis adalah wartawan senior yang tinggal di Jakarta. Ia pernah kunjung ke Maroko
beberapa waktu yang lalu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun