Mohon tunggu...
Veeramalla Anjaiah
Veeramalla Anjaiah Mohon Tunggu... Administrasi - Wartawan senior

Wartawan senior

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Intip Hubungan Vietnam dan India yang Sedang "Booming"

11 Maret 2018   06:57 Diperbarui: 11 Maret 2018   14:34 1054
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden Vietnam Tran Dai Quang (kiri) serta istrinya bersalaman dengan Perdana Menteri India Narendra Modi (kanan) dan Presiden India Ram Nath Kovind di New Delhi, India, pada tanggal 3 Maret. | Courtesy of www.pmindia.gov.in

Veeramalla Anjaiah*

Dengan populasi 1,35 miliar jiwa dan PDB senilai AS$2,4 triliun, India merupakan pasar yang menarik. India adalah negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat, jauh lebih cepat daripada China, di dunia. India memang negeri dengan banyak peluang berkembang. Presiden Joko "Jokowi" Widodo melihat potensi India yang sangat besar dan memutuskan untuk memperkuat hubungan Indonesia dengan India.

Untuk itu, Indonesia merupakan mitra dagang terbesar India di Asia Tenggara dengan total perdagangan $18,13 miliar pada tahun 2017. Kita menikmati rekor surplus perdagangan dengan India senilai $10. 03 miliar.

Namun negara-negara ASEAN lainnya seperti Singapura, Vietnam dan Malaysia juga ingin memanfaatkan potensi besar India. Dengan ekspor yang melonjak, pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan inflasi yang rendah, Vietnam ingin memperkuat hubungan yang ada untuk menuai keuntungan dari pasar India. Mari kita lihat hubungan yang berkembang antara India dan Vietnam.

Meskipun India dan Vietnam, dua negara yang semakin kuat, baru saja merayakan 45 tahun persahabatan mereka yang menuai hasil serta hubungan bilateralnya yang erat, kaitan - baik itu ekonomi, budaya maupun agama - antar kedua negara tersebut dan masyarakatnya sudah ada selama lebih dari 2.000 tahun.

Saat ini, baik Vietnam maupun India bukan hanya teman dekat tapi juga merupakan mitra strategis. Dalam waktu kurang dari 40 hari, Perdana Menteri Vietnam Nguyen Xuan Phuc (pada akhir Januari 2018) dan Presiden Tran Dai Quang (awal Maret) mengunjungi India untuk memperbaharui Kemitraan Strategis Komprehensif Vietnam-India.

Apa yang akan menjadi arah masa depan untuk hubungan strategis yang kuat ini?

Presiden Quang memberikan beberapa petunjuk tentang arahan ini dalam pidato bersejarahnya yang dibuat di Museum dan Perpustakaan Memorial Nehru di New Delhi pada tanggal 4 Maret saat kunjungan tiga hari-nya ke India, yang dimulai pada tanggal 2 Maret.

"Pertama, kita perlu memperkuat konektivitas ekonomi dan perdagangan sebagai pilar dan pendorong Kemitraan Strategis Komprehensif Viet Nam-India. Oleh karena itu, kita perlu mengatasi mentalitas proteksionisme, mempromosikan liberalisasi perdagangan / investasi, dan meningkatkan infrastruktur, konektivitas maritim dan penerbangan baik dalam konteks bilateral maupun kerangka kerja rencana sub regional dan regional," kata Quang.

Perdagangan, investasi, infrastruktur dan konektivitas sangatlah penting bagi pertumbuhan ekonomi India dan Vietnam, yang ekonominya telah tumbuh rata-rata lebih dari 6 persen selama lebih dari 10 tahun.

Vietnam membutuhkan pasar yang tumbuh sangat cepat seperti India. Tahun lalu Vietnam menciptakan rekor baru dengan nilai ekspor sebesar $213 miliar, lebih besar dari Indonesia ($169 miliar). Namun, perdagangan antara India dan Vietnam, berdasarkan statistik India, bertahan pada sekitar $8 miliar pada tahun 2016. India dan Vietnam telah menetapkan target perdagangan sebesar $15 miliar pada tahun 2020.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun