Tahun 2019 dunia digemparkan oleh adanya penemuan virus baru yang melanda kota Wuhan di China. Virus yang berasal dari penularan hewan ini sejenis virus corona dengan spesies yang baru yang kita kenal saat ini dengan istilah COVID-19. Hadirnya COVID-19 di Indonesia saat ini memberikan dampak yang sangat besar terhadap kehidupan masyarakat dari segala sektor, baik itu sektor ekonomi, kesehatan, politik, pemerintahan, bahkan berdampak pada dunia pendidikan. Akibat menyebarnya COVID-19 membuat dunia pendidikan menghadapi kendala dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar disekolah.Â
Pemerintah melalui menteri pendidikan menyarankan pada semua lembaga pendidikan untuk mengganti kegiatan belajarnya dilakukan secara online. Hal ini sesuai dengan surat edaran nomor 36962/MPK.A/HK/2020 tentang pembelajaran secara daring dan bekerja dari rumah dalam rangka pencegahan penyebaran virus corona. Kebijakan ini tidak hanya berlaku bagi sekolah tingkat dasar atau tingkat akhir, melainkan juga berlaku bagi pelaksanaan pembelajaran ditingkat perguruan tinggi.
Pembelajaran daring ini juga dilakukan di SDN Tengah 06 Pagi Jakarta Timur. Pembelajaran yang dilaksanakan secara daring pada masa pandemi saat ini tentunya menjadi sebuah tantangan bagi orang tua, khususnya kesabaran. Kesabaran orang tua seringkali diuji pada masa belajar online saat ini.
Berdasarkan hasil survey yang telah dilakukan kepada orang tua siswa kelas III dan IV di SDN Tengah 06 Pagi Jakarta Timur, terdapat beberapa kesulitan yang dialami orangtua siswa saat mendampingi anaknya belajar daring. Berikut dirangkum kesulitan beserta tips yang mudah-mudahan dapat bermanfaat bagi para orang tua.
1. Orangtua banyak yang kesulitan mengajarkan materi keanaknya saat proses belajar daring.Â
Tips yang dapat dilakukan:
-Orangtua bisa menggunakan aplikasi untuk menunjang belajar daring anak. Aplikasi pembelajaran sendiri ada yang berbayar dan ada pula yang gratisÂ
-Orangtua bisa berkomunikasi dan berkonsultasi dengan guru bagaimana cara menyampaikan materi kepada anak.
-Orangtua bisa berkomunikasi dengan sesama orangtua
2. Orangtua kesulitan mengatur waktu membimbing anak karena anak yang tidak termotivasi belajar dan adanya pekerjaan lain yang harus dilakukan orangtua.Â
Orangtua bisa membuat kesepakatan dengan anak mengenai waktu belajar, durasi/lama belajarnya, hukuman jika melanggar dan apresiasi/hadiah jika telah menuntaskan belajar.