Mohon tunggu...
Anita Permata Sari Harefa
Anita Permata Sari Harefa Mohon Tunggu... Guru - Guru Matematika

Mahasiswi Matematika di IAIN Takengon angkatan 2016 Anggota biasa Himpunan Mahasiswa Islam HmI Cabang Takengon Komisariat IAIN Takengon. Saat ini telah menjadi guru honorer di Sekolah Swasta yaitu SMP DAMUHA ACEH TENGAH, bidang yang di tekuni dan di ampu adalah mata pelajaran matematika.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kebaikan di Balik yang Buruk

28 Mei 2020   16:03 Diperbarui: 28 Mei 2020   16:00 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Hari ini, kami libur sekolah akibat penyebaran virus corona. Aku dan teman-teman sangat senang, karena kata ibu guru kami belajarnya dirumah saja. Kami sangat ceria mengetahui bahwa kami tidak akan bersekolah untuk dua pekan.

Kini dua minggu telah berlalu, kami pun masih belum bersekolah. Aku sering kali merasa bosan, karena harus dirumah saja. Ku pikir, setelah berlibur aku dan teman-teman dapat bermain bersama, permainan kesukaan kami petak umpet, layang-layang , pecah batu dan berlarian. Tetapi, semua itu hanyalah menjadi imajinasi semata ...

"huh,... ibu apakah aku boleh bermain keluar rumah bu? Aku sangat bosan berada dirumah dengan tugas sekolah yang banyak. Aku mohon izinkan ya bu" pintaku pada ibu

Tetapi sayang, seperti biasa ibu tersenyum dan menjawab " maaf nak, saat ini kita tidak boleh keluar rumah, ada virus dimana-mana. Jadi main nya dirumah saja."

Mendengar jawaban ibu yang selalu sama, aku penasaran kenapa ada virus. Dan dimana-mana akan ada virus jika aku keluar rumah. "ehmmm, baiklah besok pagi akan kutanyakan pada ibu" gumamku dalam hati.

Mentari bersinar menyapa pagiku yang membosankan, "bu, ibu,.... Kau dimana bu?" aku berusaha memanggil ibu yang berada di dapur dengan kesibukan paginya yaitu memasak sarapan. Aku tiba di dapur dengan langkah yang tergesa-gesa dari kamarku yang berada di lantai dua.

"ada apa nak? Kenapa terburu-buru?" Tanya ibu heran. Aku mengatur nafasku yang naik turun. 

" be -- be ... begini bu", ucapku tersengal. 

"Tarik nafas dulu nak, ucapkan perlahan ya" saran ibu sembari membersihkan selada sebagai lauk kami pagi ini.

"bu, kenapa virus corona ada bu?" tanyaku penasaran. Lalu ibu sejenak berpikir, ia terdiam dan mendekatiku perlahan. Kemudian, dengan nada yang lembut ibu menjawab,"nak, virus corona itu ada karena kuasa Allah."

 Lalu aku kembali bertanya, "kenapa Allah menciptakan virus seperti itu bu, banyak orang yang meninggal karenanya"timpalku menambah pertanyaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun