Mohon tunggu...
anita putri
anita putri Mohon Tunggu... Musisi - swasta

seorang yang sangat menyukai musik

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Semangat Maulid Nabi untuk NKRI

20 November 2018   16:55 Diperbarui: 20 November 2018   17:02 365
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi - Maulid Nabi - tribunnews.com

Di era yang serba modern ini, segala sesuatunya bisa diselesaikan dengan bantuan teknologi. Kemajuan teknologi informasi, terbukti telah mampu merubah gaya hidup seseorang. Tidak hanya satu dua orang, perubahan gaya hidup itu terjadi secara massal. Ironisnya, selain gaya hidup, juga terjadi perubahan perilaku yang cenderung negative. Saat ini perilaku negative yang begitu marak terjadi adalah penyebaran ujaran kebencian. Entah apa yang ada di benak manusia milenial sekarang ini. Kerukunan yang bisa terjalin, justru diganggu dengan ujaran kebencian, hanya karena sebuah perbedaan.

Padahal, Indonesia adalah mayoritas berpenduduk muslim. Tidak pernah sedikit pun contoh buruk yang ditunjukkan oleh Rasulullah SAW. Semestinya, seluruh umat muslim meneladani setiap perkataan dan perilaku Nabi Muhammad SAW. Karena dalam Al Quran pun juga dianjurkan dalam QS Al-Ahzab : 21,  "Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah."

Indonesia memang banyak mempunyai tokoh yang bisa dijadikan panutan. Tapi meneladani Rasulullah SAW, jelas akan memberikan kebaikan bagi seluruh isi bumi. Karena Indonesia seringkali disebut sebagai dengan penduduk muslim terbesar di dunia, semestinya tidak sulit bagi muslim di Indonesia meneladani segala hal yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW. Dan untuk menghargai keteladanan tersebut, di Indonesia ada tradisi peringatan Mauild Nabi, untuk memperingati hari lahir Rasulullah SAW.

Menjaga keberagaman juga telah ditunjukkan Rasulullah melalui Piagam Madinah. Melalui piagam inilah merupakan bentuk konsensus bersama diantara semua komponen masyarakat. Tak hanya menyatukan perbedaan, piagam tersebut juga mampu menjadi dasar penerapan hak asasmi manusia. Tidak ada penindasan, tidak ada ujaran kebencian, yang ada adalah kerukunan antar umat beragama.

Lalu, bagaimana dengan keberagaman di Indonesia? Terkadang keberagaman di Indonesia justru melahirkan perbedaan. Jika tidak bisa dikelola dengan baik, berpotensi bisa memunculkan konflik di tengah masyarakat.

Pada titik inilah, perlunya menerapkan segala keteladanan Rasulullah SAW. Indonesia perlu kesantunan, perdamaian dan persaudaraan yang ditunjukkan Nabi.

Indonesia juga butuh masyarakat yang toleran seperti yang ditunjukkan Nabi Muhammad SAW. Islam mengajarkan kedamaian dan memberikan rahmat bagi alam dan seluruh isinya.

Lalu, sebagai seorang muslim, sudahkah meneladani segala ucapan dan perilaku yang dicontohkan Rasulullah SAW?

Mari, dalam peringatan Maulid Nabi ini kita jadikan momentum bersama, untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Mari terus kita tinggalkan segala bentuk menebar kebencian, menebar berita bohong dan segala bentuk persekusi ataupun intimidasi.

Mari kita terus menjadi pribadi yang sabar, ramah dan tetap mengedepankan kepentingan publik dari pada kepentingan pribadi. Dan sifat-sifat yang positif tersebut, merupakan sifat yang selalu dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW. Keteladanan Nabi terbukti mampu memperkuat keutuhan dan kerukunan NKRI.

Jadi, tunggu apa lagi. Tetap kita jaga semangat dan keteladanan Rasulullah SAW dan harus senantiasa kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun