Mohon tunggu...
Anisyah Intan Nuraini
Anisyah Intan Nuraini Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Airlangga

Fakultas Ilmu Budaya Prodi Ilmu Sejarah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Justifikasi Mengunjungi Psikiater Dianggap Gila

10 Juni 2022   22:43 Diperbarui: 10 Juni 2022   22:57 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Stigma negatif masyarakat yang mengatakan bila seseorang mengunjungi psikiater berarti orang itu gila sudah melekat di Indonesia. Nyatanya tidak semua mental illness itu sama dengan gila dan perlu dijauhi. Hal inilah yang menyebabkan masyarakat yang memiliki masalah mental health enggan memeriksakan dirinya ke psikiater atau hanya untuk berkonsultasi ke psikolog. 

Padahal mental illness tidak seburuk dan sememalukan itu, sehingga tidak perlu menyembunyikan penyakit tersebut dari orang sekitar. Mental illness dan penyakit fisik sama-sama penyakit yang perlu ditangani sesuai bidangnya masing-masing agar tidak menyebabkan hal yang tidak diingakan seperti kematian.

 Perlu diperhatikan bahwa penyakit apapun baik penyakit fisik maupun mental illness tidak boleh dilakukan self diagnosis karena bukan bidang dan ranahnya untuk mendiagnosis penyakit sendiri. 

Perlu diagnosis dari ahlinya agar penyakit tersebut terlebih mental illness dapat diatasi dan diberi penangan lebih lanjut. Oleh karena itu, tidak perlu sungkan mengunjungi psikater untuk memeriksakan mental illness ataupun berkonsultasi kepada psikolog untuk menyelesaikan masalah mental health.

Saat ini puskesmas sudah menyediakan poli jiwa untuk membantu menyelasaikan masalah mental health, meskipun belum semua puskesmas memilikinya. Hal ini bisa dilihat bahwa masalah mental health maupun mental illness merupakan problem serius yang harus diatasi pemerintah. Pemerintah telah menyediakan fasilitas yang mudah dijangkau, 

oleh karena itu keterbukaan dari penderita mental illness sangat diperlukan untuk mengentaskan kasus gangguan jiwa di Indonesia. Sebagai penderita mental illness, tidak perlu merasa takut dicemooh masyarakat karena memeriksakan diri ke psikiater.

Justru hal itu akan membantu penderita merasa lebih baik karena masalah kesehatannya dapat teratasi. Sebagai masyarakat, edukasi diri mengenai mental health dan mental illness perlu digalahkan agar tau bagaimana cara bersikap kepada penderita gangguan jiwa. 

Tentunya penderita gangguan jiwa tidak boleh dihina dan dihindari, mereka membutuhkan support dan lingkungan yang positif agar dapat mengatasi masalah kesehatannya. Salah satunya menghilangkan stigma negatif mengenai mengunjungi psikiater atau psikolog agar mereka bisa terbuka dan bisa menerima pengobatan sesuai kondisi yang dialaminya.

Referensi

Agustin,  dr. S. (2022). Seputar Mental Illness yang Perlu Anda Ketahui. ALODOKTER. https://www.alodokter.com/seputar-mental-illness-yang-perlu-anda-ketahui

drg. Widyawati, M. (2021). Kemenkes Beberkan Masalah Permasalahan Kesehatan Jiwa di Indonesia. Sehatnegeriku.Kemenkes.Go.Id. https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis-media/20211007/1338675/kemenkes-beberkan-masalah-permasalahan-kesehatan-jiwa-di-indonesia/

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun