Niat ini digunakan untuk puasa Syawal hingga enam hari dan tidak wajib membacanya kembali di hari setelahnya.
Kedua, niat yang ingin berpuasa Syawal esok hari, tetapi tidak berturut-turut, atau berjarak.
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ للهِ تعالى
Nawaitu shauma ghadin ‘an adaa’i sunnatis Syawwal lillaahi ta‘ala.
Artinya, "Aku berniat puasa sunnah Syawal esok hari karena Allah SWT.”
Niat ini digunakan jika ingin berpuasa dihari yang terpisah dan tidak berurutan, wajib membacanya setiap akan berpuasa esok harinya.
Ketiga, yaitu niat bagi yang ingin berpuasa hari itu dan saat itu juga karena belum makan dan minum apapun sejak pagi.
وَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لللهِ تعالى
Nawaitu shauma hadzal yaumi ‘an adaa’i sunnatis Syawwaal lillaahi ta‘ala.
Artinya, “Aku berniat puasa sunah Syawal hari ini karena Allah SWT.”
Kecuali niat ketiga, niat pertama dan kedua bisa dibaca ketika malam hari sebelum tidur, atau setelah shalat isya untuk berjaga-jaga semisal terlupa membaca niat esoknya.