Mohon tunggu...
anisa dina
anisa dina Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

"Review'' tentang Estetika di Balik Klinik Estetika

8 Desember 2017   03:12 Diperbarui: 8 Desember 2017   03:28 952
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Pada dasarnya estetika sendiri itu memiliki pengartian yaitu sebuah keindahan, sensitivitas, kesadaran yang berkaitan dengan persepsi sensorik yang berartikan "saya melihat, saya meraba, dan saya merasakan. Meskipun sesuatu yang awalnya yang dinilai indah dari aspek teknis dalam membentuk suatu karya, namun perubahan pola pikir masyarakat akan turut mempengaruhi penilaian terhadap keindahan, keindahan berarti kemampuan menyajikan sebuah keagungan. Pada masa REALISME keindahan memliki arti kemampuan dalam menyajikan sesuatu dalam keadaan apa adanya. Keindahan sendiri memiliki banyak arti termasuk kemampuan dalam memadukan warna dan ruang serta kemampuan mengabstraksi benda.

Pada artikel ESTETIKA DI BALIK KLINIK ESTETIKA yaitu membahas tentang keindahan tentang berbagai karya, keindahan apa yang sebenarnya tersirat dari mereka? Bagaimanakah pasar membentuk diri untuk menghargai sebuah keindahan dengan uang ratusan juta?

Keindahan selalu dihubungkan dengan aspek inderawi manusia dengan factor yang berumusan dengan kenyamanan dan kenikmatan, namun bagaimana ketika dua factor tersebut tidak berhasil dimunculkan, tetapi mampu menggiurkan sesorang untuk mengeluarkan uang ratusan juta hal itu yang ditelusuri oleh artikel ini.

Artikel ini juga membahas estetika yang terpancar dari sketsa "Berburu Celeng" milik joko pekik yang berharga ratusan juta, secara kasat mata sketsa ini biasa saja tidak menunjukan keindahan alam, kenikmatan mata untuk melihat, ataupun goresan dari sang maestro tapi factor historical accident lah yang menjadi karya sketsa tersebut berharga ratusan juta. 

Historical accident yang dimaksudkan disini yaitu berawal dari penggambaran Negara yang carut marut kemudian diringkus dalam gambar tersebut. Dalam fenomena tersebut terlihat jelas bahwa faktor inderawi manusia dalam pemaparannya selalu mencakup nilai nilai yang tercermin dalam sikap kejujuran, ketulusan, dan kebenaran. Seperti yang dirumuskan oleh Ruth Lorand

"mencermati sebuah benda secara estetik berarti menilainya tanpa pamrih atau menerapkan konsep tertentu. Jika sebuah benda didekati secara estetik, tanpa menunjukan pamrih dan tanpa mengedepankan konsep konsep yang ada,kita dapat memberikan kenikmatan yang esensi terhadap karya tersebut"

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun