Mohon tunggu...
Anisa Ay
Anisa Ay Mohon Tunggu... Makeup Artist - Hiduplah dengan berkarya

Manusia adalah sastrawan atas hidupnya, ia berpijak dengan kakinya, berdiri dengan kokohnya dan maju ke depan untuk menggapai cita-cita

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Mati untuk Merdeka

14 Agustus 2019   16:25 Diperbarui: 14 Agustus 2019   16:30 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sukma diujung kalbu
Menyayat hayat mengukir rindu
Raga tak mampu berseru
Menyatu dengan gelora yang semu
Gelombang menari ditingkah angin
Berhembus harap menaruh dingin
Sehempas raga yang kian merapuh
Walaupun akal masih ingin bertempuh
Sepercik darah dari tubuhmu
Seakan mengalir ditubuhku
Menyatu dengan nadi
Menggebu dibenakku
Hingga kaku
Terimakasih Pahlawanku
Engkau rela mengorbankan nyawamu
Demi kemerdekaan bangsa ini
Semoga nanti darah juang pemuda negeri
Bisa menjadi seperti dirimu

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun