Indahnya menjadi seorang ibu, iya indah sangat indah, dengan berbagai kesibukannya.
Menjadi ibu tidak lah mudah, ibu adalah segalanya, ibu adalah perempuan pertama yang menyayangi anaknya, hingga ia rela mempertaruhkan nyawanya, tapi ibu pula yang terkadang sering disalahkan jika anak terluka, jatuh, menangis, dan lain sebagainya, ya...begitulah menjadi seorang ibu.
Ibu mempuanyai tingkatan yang lebih tinggi, hingga Rasulullah bersabda "ibumu, siapalagi ya rosul, ibumu, lalu siapa lagi ya rosul ibumu lalu siapa lagi ya rosul ayahmu".
Itulah sebabnya kenapa menjadi ibu itu begitu indah meski sebenarnya sulit, karena belajar setiap hari, prakteknya pun tidak ada dibangku sekolah. Prakteknya hanya bisa didapat ketika sudah menikah dan mempunyai anak.
Bersyukurlah para perempuan yang terpilih menjadi seorang ibu, dan bagi perempuan yang belum terpilih menjadi seorang ibu, percayalah dan bersabarlah, suatu saat nanti kalian akan terpilih menjadi seorang ibu.
Hal yang sangat membahagiakan bagi seorang ibu adalah ketika melihat perkembangan anaknya yang kian hari makin menunjukkan kemajuan. Dan hal yang paling menyedihkan bagi seorang ibu adalah ketika melihat anaknya bersedih, sakit, tidak punya semangat.
Ibu adalah orang pertama yang akan bahagia ketika melihat anaknya bahagia dan orang pertama yang akan bersedih jika melihat anaknya bersedih.Â
Perjuangan seorang ibu itu berat, mulai dari saat dia hamil, hamil selama 9 bulan 1o hari atau biasa dikenal dalam medis selama 38-42 minggu, kebayang kan bagaimana seorang ibu membawa kandungannya kesana kemari, tidak bisa ditaruh kandungan itu, kandungan yang semakin lama semakin membesar semakin berat, apapun aktifitas ibu, kandungan itu akan terus ia bawa.
Di awal kehamilan trimester pertama mual, tidak selera makan pasti dialami ibu hamil, trimester kedua ketiga akan ada saja hal-hal yang akan ibu rasakan, bentuk tubuhnya yang berubah, emosionalnya yang tidak stabil, mulai susah tidur, bolak balik kekamar mandi, yaaa begitulah ibu, tapi itu ia lakukan dengan penuh ikhlas dan sabar, karena apa, karena kasih sayang nya kepada anak dan pengorbananya untuk suami.
Saat akan melahirkan, kontraksi hebat akan ia alami, bahkan sampai muntah karena sakitnya yang luar biasa hebatnya, dan ini hanya ibu yang mampu merasakannya, saat bayi akan dilahirkan, seperti 20 tulang dipatahkan secara bersamaan, sakit sakittt sekali. Dukungan suami saat akan melahirkan menjadi penguat dan penyemangat bagi seorang ibu, dan tangisan bayinya adalag pengobat dari semua sakit yang ia rasakan.
Belum lagi saat sudah melahirkan, terkadang ada saja mulut tetangga yang perkataannya sangat menyakitkan bahkan membuat ibu down, misalnya saja masalah asi yang sedikit atau belum keluar, dan masih banyak lagi.
Ibu yang sudah melahirkan rentan dengan baby blues, karena tubuhnya capek sangat capek, belum lagi begadang tiap malam, belum lagi merasakan nyerinya bekas jahitan, yaaa begitulah rasanya, dukungan suami adalah segalanya. Dukungan keluarga pun adalah segalanya.
Tidak ada perbedaan antara ibu yabg melahirkan normal dan sc, mereka senua adalah ibu terbaik, dan juga tidak ada perbedaan ibu yang memberikan asi dan sufor, itu juga pemberian terbaik. Karena tidak ada ibu di dunia ini yang tidak ingin memberikan yang terbaik untuk anaknya, pasti ibu akan memberikan yang terbaik untuk anaknya.
Untuk para mata dan lisan yang selalu julit kepada soorang ibu, tolonglah ubah pola pikir kalian, jangan selalu merasa paling baik menjadi seorang ibu, hingga menyalahkan para ibu baru, padahal kalian dulu pernah menjadi seorang ibu baru.
Tapi percayalah wahai para ibu, sungguh menjadi ibu adalah anugerah terbesar yang Allah amanahkan untuk kita.
Maka dari itu syukuri dan nikmati prosesnya. Insyaallah semuanya akan indah.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI