Mohon tunggu...
Anindya Putra Julianno
Anindya Putra Julianno Mohon Tunggu... Dokter - Mahasiswa Kedokteran

Sekarang tengah berfokus mengikuti Pendidikan Kedokteran di salah satu PTN.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Isu Kedokteran: Kontrasepsi

19 Agustus 2019   19:48 Diperbarui: 19 Agustus 2019   20:38 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Pil KB sendiri merupakan kontrasepsi hormonal yang terdiri dari hormone estrogen dan progestin(3). Bagi sebagian orang, keseimbangan hormon dapat mempengaruhi reaksi tubuh, termasuk diantaranya kenaikan nafsu makan yang menyebabkan kenaikan berat badan, dan estrogen yang memang diketahui dapat menghaluskan wajah.

Ada juga mitos yang menyatakan bahwa pil KB dapat mengacaukan periode menstruasi. Hal ini tidaklah benar. Sejumlah pil KB bahkan dirancang untuk mengatur periode menstruasi(4). Mungkin sebagian orang mengalami perubahan periode setelah menstruasi, sehingga bagi sebagian orang periode menstruasi mereka terkesan kacau.

Terkait dengan cara kerjanya, salah satu program kontrasepsi paling populer adalah pil KB(3). Pil KB terdiri dari hormon estrogen dan progestin. 

Estrogen yang dikonsumsi akan bertahan dalam darah, mencegah kenaikan hormon progesteron dan mencegah kehadiran luteinizing hormone yang menjadi pemicu pematangan korpus luteum(5). Korpus luteum yang tidak matang mengalami kemunduran menjadi korpus albikans, yang tidak bisa dibuahi.

Untuk cara yang lebih permanen, seperti tubektomi dan vasektomi, pendekatan yang lebih invasif dibutuhkan. Operasi bedah kecil dilakukan untuk memotong saluran ini. Pada laki-laki, saluran vas deferens, saluran utama yang mengalirkan semen, diikat (untuk semipermanen) atau diputus (untuk permanen), menyebabkan semen tidak dapat dialirkan(5). Sama seperti vasektomi, pada perempuan saluran tuba falopii diikat atau diputus menyebabkan sel telur tidak bisa keluar dari ovarium, dan sperma tidak bisa membuahi sel telur(5).

REFERENSI

(1) Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. Kontrasepsi. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia; 2016 [updated 2019 April; cited 2019 August 18]. Available from https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/Kontrasepsi

(2) Lewis ME. The early chinese empires: qin and han. Cambridge: Harvard University Press; 2007.

(3) [Author Unknown]. How do I use the birth control pill. New York: Planned Parenthood; 2017 [cited 2019 August 18]. Available from https://www.plannedparenthood.org/learn/birth-control/birth-control-pill/how-do-i-use-the-birth-control-pill

(4) [Author Unknown]. Birth control FAQ: benefits, risks, and choices. Rochester: Mayo Foundation for Medical Education and Research; 2019 May 25 [cited 2019 August 18]. Available from https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/birth-control/in-depth/birth-control-pill/art-20045136

(5) Irnaningtyas. Biologi untuk sma/ma kelas xi. Jakarta: Penerbit Erlangga; 2013.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun