Mohon tunggu...
Muhamad Anim Zamzami
Muhamad Anim Zamzami Mohon Tunggu... MAHASISWA PRODI ILMU KOMUNIKASI UIN SUNAN KALIJAGA (NIM : 24107030077)

seorang Mahasiswa yang tidak pernah takut untuk bermimpi besar

Selanjutnya

Tutup

Money

Gengsi yang Membelenggu: Jeratan Pinjol di Kalangan Anak Muda Indonesia

5 Juni 2025   02:15 Diperbarui: 5 Juni 2025   01:20 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kurangnya Kontrol dan Pengawasan
Kemudahan akses pinjol melalui aplikasi membuat siapa pun, bahkan pelajar sekalipun, bisa mengajukan pinjaman dalam hitungan menit. Tanpa regulasi ketat atau kontrol keluarga, banyak anak muda tergelincir. 

Dampak yang Menghantui: Dari Gangguan Psikologis hingga Masalah Hukum

Konsekuensi dari ketergantungan pada pinjol tidak main-main. Beberapa kasus memperlihatkan bagaimana peminjam terjebak dalam siklus utang yang terus membesar akibat bunga berbunga. Ketika tak mampu membayar, ancaman datang dalam berbagai bentuk mulai dari teror via telepon, sebar data pribadi, hingga intimidasi ke keluarga dan kolega.

Lebih jauh, beban mental akibat utang yang menumpuk memicu gangguan psikologis: cemas, depresi, hingga keinginan mengakhiri hidup. Tidak sedikit kasus bunuh diri yang diduga berkaitan dengan tekanan pinjaman online.

Solusi: Langkah Kecil untuk Keluar dari Jerat Besar

Masalah ini tidak bisa diselesaikan dengan pendekatan satu sisi saja. Diperlukan peran bersama dari individu, keluarga, lembaga pendidikan, hingga pemerintah. Berikut beberapa langkah konkret yang bisa dilakukan:

1. Meningkatkan Literasi Keuangan Sejak Dini

Pendidikan keuangan harus menjadi bagian dari kurikulum sekolah maupun kampus. Anak muda perlu dibekali pemahaman tentang pengelolaan keuangan, bahaya utang konsumtif, serta prinsip hidup sesuai kemampuan.

2. Kritik dan Kurasi Gaya Hidup Digital

Media sosial seharusnya tidak menjadi standar kehidupan. Penting untuk membangun kesadaran bahwa apa yang tampil di dunia maya tidak selalu mencerminkan kenyataan. Membiasakan diri dengan gaya hidup minimalis dan autentik adalah langkah melawan arus konsumtif.

3. Batasi Akses Pinjol untuk Usia di Bawah 21 Tahun

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun