Mohon tunggu...
Muhamad Anim Zamzami
Muhamad Anim Zamzami Mohon Tunggu... MAHASISWA PRODI ILMU KOMUNIKASI UIN SUNAN KALIJAGA (NIM : 24107030077)

seorang Mahasiswa yang tidak pernah takut untuk bermimpi besar

Selanjutnya

Tutup

Bola

PSS Sleman Membubarkan Skuad Liga 1: Strategi Menyakitkan Menuju Kebangkitan di Liga 2

3 Juni 2025   22:39 Diperbarui: 3 Juni 2025   22:39 556
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik



Akhir dari Satu Bab, Awal dari Bab Baru

PSS Sleman, tim sepak bola kebanggaan masyarakat Sleman dan sekitarnya, harus menerima kenyataan pahit terdegradasi dari kasta tertinggi sepak bola Indonesia, Liga 1, setelah performa yang tak kunjung membaik sepanjang musim 2023/2024. Tak lama berselang, manajemen klub secara resmi mengumumkan pembubaran total skuad Liga 1. Keputusan ini bukan hanya menjadi guncangan bagi para pendukung fanatik Super Elja---julukan untuk pendukung PSS---tetapi juga menandai perubahan haluan besar dalam strategi klub.

Namun, di balik langkah menyakitkan tersebut, tersimpan rencana jangka panjang. PSS tidak tinggal diam. Mereka kini sedang mempersiapkan kerangka baru untuk berlaga di Liga 2 musim depan. Pembubaran skuad lama adalah momentum untuk bersih-bersih dan membangun kembali identitas klub dari nol, dengan semangat baru dan fondasi yang lebih kuat.

Pembubaran Skuad: Antara Keniscayaan dan Strategi

Keputusan pembubaran skuad secara menyeluruh memang mengejutkan banyak pihak. Umumnya, klub-klub yang terdegradasi akan tetap mempertahankan sebagian pemain inti untuk menjaga stabilitas tim. Namun, PSS memilih jalur berbeda. Dalam keterangan resminya, manajemen menyatakan bahwa hasil buruk di Liga 1 bukan hanya soal teknis permainan, tetapi juga soal mentalitas, profesionalisme, dan iklim internal yang dianggap sudah tidak sehat.

Menurut CEO PT PSS, Andy Wardhana, keputusan ini diambil melalui pertimbangan panjang. "Kami tidak ingin setengah-setengah membenahi tim. Pembubaran skuad adalah bagian dari pembentukan ulang identitas tim agar lebih profesional, lebih solid, dan lebih sesuai dengan nilai-nilai kebanggaan Sleman," ujarnya dalam konferensi pers.

Dengan kata lain, pembubaran ini adalah sebuah 'reset'. Manajemen ingin membangun tim dari dasar, tanpa terbebani oleh warisan masa lalu yang dianggap menjadi salah satu penyebab kegagalan.

Respon Suporter: Antara Kekecewaan dan Dukungan

Keputusan ini tentu menimbulkan reaksi beragam, terutama dari kalangan suporter. Sebagai salah satu basis suporter paling militan di Indonesia, pendukung PSS seperti Slemania dan BCS (Brigata Curva Sud) dikenal vokal terhadap kebijakan manajemen klub. Meski awalnya banyak yang kecewa dengan hasil musim lalu dan keputusan pembubaran skuad, sebagian besar suporter justru mulai melihat ini sebagai langkah awal perubahan.

"Kalau memang ingin bangkit, ya memang harus dibongkar total. Jangan lagi ada pemain yang main tanpa hati," ujar salah satu anggota Slemania dalam wawancara dengan media lokal.

Yang menarik, respons suporter tidak melulu bernada negatif. Banyak yang justru mengapresiasi keterbukaan manajemen dalam menyampaikan rencana jangka panjang. Ini menjadi indikasi bahwa kepercayaan terhadap klub belum sepenuhnya hilang---masih ada harapan.

Persiapan Menuju Liga 2: Menata Kembali Fondasi Klub

Setelah membubarkan skuad lama, fokus utama manajemen PSS saat ini adalah membentuk tim baru yang kompetitif di Liga 2. Beberapa langkah strategis telah diambil:

  1. Pencarian Pelatih Berkualitas dengan Visi Jangka Panjang
    PSS sedang dalam proses negosiasi dengan beberapa kandidat pelatih lokal dan asing yang dinilai mampu membangun tim dari nol dan memahami tekanan berlaga di Liga 2. Fokus bukan hanya pada kualitas teknis, tetapi juga pada kemampuan membentuk tim yang solid secara karakter.

  2. Pembangunan Akademi dan Talenta Lokal
    Salah satu kelemahan PSS di Liga 1 adalah minimnya kontribusi pemain muda lokal. Liga 2 akan dijadikan ajang untuk mengorbitkan talenta muda dari Sleman dan sekitarnya. Akademi PSS akan diperkuat dan dijadikan sumber utama perekrutan pemain.

  3. Rekrutmen Pemain dengan Mental Juang
    Alih-alih memburu nama-nama besar, manajemen akan lebih selektif memilih pemain yang punya semangat juang tinggi dan siap berkorban untuk lambang Sleman. Liga 2 dikenal keras dan penuh tantangan, sehingga diperlukan pemain yang tahan banting.

  4. Peningkatan Manajemen dan Profesionalisme Klub
    Selain urusan teknis, manajemen juga mulai melakukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem kerja internal klub. Transparansi, evaluasi berkala, serta penguatan tim manajemen menjadi fokus agar kesalahan masa lalu tak terulang kembali.

Tantangan Liga 2: Medan Baru yang Tak Kalah Berat

Meski terkesan sebagai kasta kedua, Liga 2 bukanlah kompetisi yang mudah. Justru banyak tim kuat, keras, dan memiliki motivasi besar untuk promosi. Sebut saja PSIM Yogyakarta, Persiba Balikpapan, hingga Sriwijaya FC yang juga bernasib serupa.

PSS harus mempersiapkan diri bukan hanya dari sisi permainan, tetapi juga adaptasi terhadap atmosfer kompetisi yang berbeda dari Liga 1. Tekanan tetap tinggi, terlebih karena ekspektasi publik Sleman untuk segera kembali ke kasta tertinggi sangat besar.

Reuni Harapan dan Perjuangan

Pembubaran skuad Liga 1 memang menjadi babak akhir yang menyedihkan bagi PSS Sleman, namun dalam dunia sepak bola, setiap akhir selalu membuka awal yang baru. Apa yang dilakukan PSS saat ini adalah bentuk pertanggungjawaban dan harapan baru. Daripada bertahan dengan fondasi rapuh, mereka memilih membangun ulang dari nol, dengan semangat baru.

Para pendukung kini hanya bisa berharap dan terus mendukung bahwa langkah berani ini benar-benar akan membawa Super Elja terbang tinggi kembali, bukan sekadar kembali ke Liga 1, tetapi dengan identitas dan kekuatan yang jauh lebih matang. Karena bagi Sleman dan seisinya, PSS bukan hanya soal sepak bola, tapi tentang harga diri, sejarah, dan semangat yang tak boleh padam.

#PSSBangkit #SuperElja #MenujuLiga2

Jika kamu pembaca yang juga penggemar PSS atau pencinta sepak bola nasional, bagaimana pendapatmu tentang langkah manajemen PSS? Apakah ini langkah tepat? Mari berbagi pandangan di kolom komentar!

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun