Menjadi mahasiswa dan barista part-time mungkin terdengar seperti dua dunia yang berbeda. Di satu sisi, ada kehidupan kampus yang penuh dengan tugas, kuliah, dan kegiatan mahasiswa. Di sisi lain, ada kehidupan sebagai barista yang membutuhkan ketepatan waktu, kesabaran, dan kemampuan untuk melayani pelanggan. Namun, bagi beberapa orang, menggabungkan kedua peran ini dapat menjadi pengalaman yang sangat berharga. Dalam artikel ini, saya akan berbagi pengalaman saya sebagai mahasiswa dan barista part-time, serta tips untuk menjaga keseimbangan antara kedua peran ini.
saya adalah seorang mahasiswa aktif di Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta semester 2 di Prodi Ilmu Komunikasi, sebagai seorang yang cukup berambisi, saya sangat menyayangkan apabila kesempatan menjadi mahasiswa disia sia kan begitu saja dan oleh karena itu saya juga mengikuti beberapa organisasi yang ada seperti HMPS (Himpunan Mahasiswa Program Studi) ilmu komunikasi dan organisasi eksternal yaitu PMII.Â
Meskipun hari hari yang saya jalani sudah cukup padat dengan adanya tugas tugas yang diberikan dosen dan kegiatan dari organisasi yang saya sebutkan, rasanya saya masih membutuhkan ilmu lebih banyak supaya lebih di hari yang akan datang saya sudah memiliki pengalaman di dunia kerja dan oleh karena itu, saya untuk memutuskan menjadi barista
part time di BHUMI DURIAN
Saya mulai menjadi barista di Bhumi Durian sejak liburan setelah semester satu, pada awalnya saya merasakan jenuh dan menyadari banyak waktu yang akan terbuang sia sia jika liburan hanya di isi dengan bermalas malasan dan tidur dikamar seharian, saya pun berinisiatif untuk mencari informasi kegiatan positif apa saja yang sekiranya bisa saya kerjakan untuk mengisi liburan tersebut, hingga pada suatu hari muncul lah ajakan dari teman saya untuk menjadi barista part time, dan tanpa pikir panjang saya pun langsung meng-iyakan ajakan tersebut.Â
Menurut saya barista adalah satu profesi yang keren dan memang dari sebelum sebelum nya saya telah memperhatikan para barista memiliki selera fashion yang unik dan kekinian. Selain karena keren, masih banyak alasan yang membuat saya senang menjadi barista dan salah satu nya adalah wawasan tentang kopi. Sebelum saya menjadi seorang barista, saya pikir pembuatan kopi adalah hal yang mudah dan jenis olahan kopi hanya itu itu saja, tapi kenyataannya salah besar, kopi harus diolah dengan tepat dan memiliki proses yang sangat panjang supaya memunculkan cita rasa yang khas dan nikmat untuk diminum. Spesies kopi pun ternyata sangat banyak, namun yang kerap digunakan di coffee shop yang ada di Indonesia adalah arabica dan robusta, terkadang kafe juga memiliki racikan atau resep biji kopi sendiri untuk disajikan di kafe tersebut dan racikan tersebut sering kita dengar dengan istilah house blend. Biji kopi House Blend adalah jenis biji kopi yang merupakan campuran dari beberapa jenis biji kopi lainnya. Tujuan dari pencampuran ini adalah untuk menciptakan profil rasa yang unik dan seimbang.
House Blend biasanya dibuat dengan menggabungkan biji kopi dari berbagai daerah, seperti Amerika Selatan, Afrika, atau Asia, untuk menciptakan rasa yang konsisten dan khas. Profil rasa House Blend dapat bervariasi tergantung pada produsen kopi, tetapi umumnya memiliki karakteristik seperti:
- Rasa yang seimbang antara manis, asam, dan pahit
- Aroma yang kuat dan menarik
- Tekstur yang smooth dan creamy