Mohon tunggu...
Anilasari
Anilasari Mohon Tunggu... Mahasiswa Universitas Siber Asia

Ingin selalu berbagi ilmu, informasi dan pengalaman kepada sesama

Selanjutnya

Tutup

Politik

Antara Kebebasan dan Kontrol: Regulasi Kampanye Digital, Masalah atau Solusi? Kampanye

15 Februari 2025   09:30 Diperbarui: 15 Februari 2025   09:30 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Sebelum masuk ke regulasi, kita harus akui dulu: kampanye digital bukan cuma bikin heboh, tapi juga punya banyak dampak positif.

Akses Informasi Lebih Mudah

Dulu, orang harus menunggu debat di TV atau membaca koran buat tahu visi-misi calon pemimpin. Sekarang? Tinggal buka media sosial, kita bisa langsung lihat pernyataan mereka, rencana kerja, atau bahkan live Q&A dengan pemilih.

Meningkatkan Partisipasi Politik

Kampanye digital bikin masyarakat lebih mudah ikut serta dalam politik. Polling, diskusi online, hingga petisi digital membuat suara rakyat lebih terdengar. Anak muda yang biasanya cuek pun jadi lebih sadar politik.

Lebih Murah dan Efektif

Calon pemimpin nggak perlu keluar biaya besar buat bikin iklan TV atau kampanye keliling kota. Dengan strategi digital yang tepat, mereka bisa menjangkau lebih banyak orang dengan biaya lebih rendah.

Transparansi Lebih Baik

Dulu, janji kampanye cuma bisa didengar lewat ceramah politik. Sekarang, semua jejak digital tersimpan. Pernah janji? Tinggal cek akun sosial medianya. Gagal menepati? Netizen pasti langsung ngegas!

Namun, di balik segala manfaatnya, kampanye digital juga rawan disalahgunakan. Penyebaran hoaks, manipulasi algoritma, penggunaan bot, hingga eksploitasi data pribadi menjadi ancaman serius. Inilah yang memicu perdebatan besar: apakah regulasi diperlukan untuk mengontrol kampanye digital demi menjaga transparansi dan keadilan, atau justru membatasi kebebasan berekspresi?

Tantangan Kampanye Digital: Bebas Tapi Berbahaya?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun