Mohon tunggu...
Anis Contess
Anis Contess Mohon Tunggu... Guru - Penulis, guru

aniesday18@gmail.com. Perjuangan adalah pelaksanaan kata-kata. Mari tebar cinta dengan kata-kata.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Istri yang Diselingkuhi

29 Januari 2021   07:50 Diperbarui: 29 Januari 2021   08:10 599
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
gambar hanya ilustrasi

Kejadian itu membekaskan luka. Kini dia memilih diam atas apapun yang dilakukan suaminya. Bahkan ketika karib lama, teman SMA menunjukkan foto pernikahan sirri, akad nikah suaminya dengan perempuan yang dia kenal.

Kekasih lama suaminya jaman SMA dulu. Perempuan itu temannya juga. Rupanya dia yang selama ini merongrong kehidupan rumah tangga sahabatku. Cinta lama, bertaut kembali. Kata teman yang menunjukkan foto, perempuan perebut suami sahabatku itu adalah janda cerai, baru bercerai dari suaminya 3 bulan lalu. Dan, kini menikahi suami sahabatku.

Menangis tentu saja, tapi dia memilih tidak menanyakan pada suaminya. Yang dia lakukan hanya menghubungi perempuan itu. Mengatakan bahwa suaminya sudah punya istri dan anak, berharap perempuan itu mau meninggalkan suaminya.

Tidak ada balasan apa-apa dari perempuan itu sesudah dikirimi chat. Hanya dibaca tanpa reaksi. Sahabatku, perempuan yang diselingkuhi itu sangat sedih kini. Tak tahu apa yang harus dilakukan.

"Senyum dulu mbak."

"Untuk anak-anak. Untuk kesabaran yang telah dimiliki mbak selama ini. Percayalah Tuhan akan membayarnya," kataku menenangkan.

Sesudah itu,  kuminta dia "menerima" dahulu kejadian yang menimpa. Baru sesudah tenang, memikirkan apa yang bisa dilakukan.

Dua pilihan, tetap bertahan atau ajukan perceraian. Aku tidak berada pada posisi menyarankan memilih salah satu. Tiap orang mempunyai ketahanan dan daya juang menyelesaikan persoalannya.

Akupun tidak memosisikan andai aku jadi dia. Karena aku dan dia adalah berbeda dengan seluruh alasan yang melingkupi persoalan.

Hanya saranku padanya, perbanyak komunikasi dengan Tuhan, lembutkan hati. Tuhan suka dengan kelembutan, pasti Dia akan berikan jalan. Istikharah, meminta petunjuk jalan terbaik atas dua pilihan tadi. Sambil mempersiapkan diri menghadapi 2 pula kemungkinan buruk yang harus dijalani.

Pertama, bertahan dalam pernikahan dengan suami seperti itu harus benar-benar ekstra sabar. Memiliki madu itu tambahan persoalan. Tapi menerima madu juga bukan hal buruk.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun