Mohon tunggu...
Anis Contess
Anis Contess Mohon Tunggu... Guru - Penulis, guru

aniesday18@gmail.com. Perjuangan adalah pelaksanaan kata-kata. Mari tebar cinta dengan kata-kata.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Satria Emas "Manjakan" Pelaku UMKM, Untuk Ekonomi Indonesia Bangkit

18 Oktober 2020   05:20 Diperbarui: 18 Oktober 2020   05:56 373
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Pernah mendengar Satria Emas? Saya baru saja. Mendengar 2 kata itu yang terbesit dalam benak saya adalah Satria bergitar Rhoma Irama jaman saya dulu suka nonton filmya. Atau Satria Baja Hitam, tokoh kesukaan anak saya ketika masih remaja.Lalu Satria Emas, yang tersirat adalah sesosok tampan dengan jubah emas memegang pedang. Begitulah imajinasi ketika  diberitahu bahwa di Kabupaten Pasuruan ada kekuatan Satria Emas yang siap "memanjakan" UMKM.

Bayangan saya hampir mendekati kebenaran. Hanya saja satria emas yang ini berujud program. Lewat orang-orang yang siap mendampingi pelaku UMKM di tiap kecamatan.

 Tiap individu pelaku akan didampingi untuk mengembangkan usahanya. Mulai dari pra usaha hingga mengusahakan agar dikenal sampai pada pemasaran dan permodalan. Dibantu sampai pelaku UMKM bisa berkembang dan mandiri.

Itu yang saya dapatkan ketika mengikuti acara sosialisasi pendampingan UMKM di desa Sidogiri Kecamatan Kraton Kabupaten Pasuruan Jatim Kamis, 15 Oktober 2020 lalu.

Program ini ternyata khas diluncurkan oleh kabupaten Pasuruan, searching google menyebutkan,

www.inews.id
www.inews.id
 Bupati Irsyad telah meluncurkan program Satria Emas (pusat strategi dan pelayanan ekonomi maslahat) tahun lalu. Satria Emas adalah klinik UMKM yang mendampingi para pengusaha mikro kecil dan menengah itu agar lebih berdaya, mampu bersaing, dan semakin bagus dalam berproduksi serta pemasaran.

Marketeers.com
Marketeers.com
"Kami membangun klinik untuk UKM agar mereka memiliki daya saing. Saat ini, klinik ini sudah hadir di enam kecamatan. Kami namai Satria Emas yang tak lain singkatan dari Pusat Strategi dan Layanan Ekonomi Masyarakat," ujar Irsyad dalam MarkPlus Center for Public Service dalam rangkaian Jakarta Marketing Week 2016 di Kota Kasablanka Mall,  Kamis (12/5/2016).

Untuk menghadapi MEA Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang sedang berjalan. Antarnegara tidak hanya bersaing dalam hal produk dan jasa, tetapi juga sumber daya manusia. Hal ini juga disadari oleh Bupati Pasuruan Irsyad Yusuf. Sebab itu, Irsyad membangun klinik untuk pengembangan Industri Kecil dan Menengah yang disebut dengan Satria Emas.

Ternyata, sudah sejak 2016 Satria Emas diluncurkan. Saya tidak tahu ini karena baru pertengahan tahun 2020 tahu. Ketika memutuskan menjadi relawan pegiat desa-desa yang ingin membangun sektor wisata.

Saya penulis, jurnalis free lance yang sedang dalam kampanye literasi ke seluruh Indonesia, tidak ada yang mendanai. Saya bergerak sesuai nurani. Bila tiba di sebuah daerah lalu saya disambut hangat untuk meliput kegiatan literasi, atau membantu menggiatkan taman baca, pun menulis profil dan potensi desa, akan saya layani. Hidup ini untuk memberi manfaat sebelum mati.

Lewat wisata desa geliat ekonomi masyarakat akan mudah digerakkan.Termasuk mendorong lahirnya UMKM atau menggairahkan UMKM yang telah ada di desa tersebut.

Menulis profil usaha pelaku UMKM dari ketika memulai, hingga berproses menjadi sebuah usaha kemudian ada produk yang dihasilkan. Lalu bisa menjadi sumber penghasilan, itu yang saya lakukan. Menulis dan menulis. Apa saja yang saya lihat dan lakukan, bersama pelaku UMKM di sebuah tempat.

Termasuk saat ini, kegiatan UMKM banyak saya temukan ketika berkunjung ke sebuah desa. Belum tersentuh pembinaan, karena rata-rata yang saya temui baru saja memulai. Saat Covid-19 melanda negeri ini.

Orang-orang yang sedang berusaha bangkit ketika terpuruk lockdown itulah yang menjadi obyek tulisan saya. Mereka berusaha berbuat untuk menghidupi keluarga lewat kemampuan dan keterampilan yang mereka miliki.

Memamerkan produk dalam bazaar
Memamerkan produk dalam bazaar
Pembuat aneka kuliner makanan dan minuman. Pengrajin rak bunga, tas, hijab, mukena, sangkar burung, alat musik perkusi, gitar akustik, hingga ke mereka yang repack saja, atau seseorang yang rajin menjual aneka dagangan.


"Dapur saya harus ngepul bu, apapun akan saya lakukan asal halal."

Itu rerata alasan mereka mau menerjuni dunia usaha. Siapa yang tak terharu mendengar alasan itu? Inilah sebenar-benar jihad itu. Untuk keluarga, untuk orang-orang tercinta yang harus hidup ditengah ekonomi carut marut ini.

 Mereka tak putus asa, mencoba dan berusaha. Menemukan sebuah komoditas yang dianggap jodoh  sebagai sumber penghidupan ekonomi. Sungguh mulia.

Mereka inilah yang kata Musdalifah, perempuan cantik Koordinator Satria Emas Kabupaten Pasuruan akan dilayani. Pelaku UMKM itu akan dimanjakan oleh Satria Emas. Didampingi orang per orang, oleh para pendamping yang sudah disediakan Pemkab di tiap kecamatan.

Siap mendampingi pelaku UMKM
Siap mendampingi pelaku UMKM
"Satria Emas akan memanjakan pelaku UMKM di Kabupaten Pasuruan. Kami datang lewat pendampingan. Jadi mari dimanfaatkan. Bapak ibu jangan takut."

Musdalifah memberi arahan
Musdalifah memberi arahan
Ya, Musdalifah betul, ternyata masih banyak orang yang takut dengan pemerintah. Terutama takut dengan biaya.

Satu orang peserta bertanya, Bu Luluk namanya pengrajin sulam tangan asal dusun Wengkal Desa Sidogiri." Untuk mengajukan izin usaha apa mbayar?"

Misbakhul Munir, memberi jawaban
Misbakhul Munir, memberi jawaban
Misbakhul Munir dari Disperindag yang hadir waktu untuk membuka acara itu memberi jawaban pasti, "Tidak! Tidak ada biaya apapun. Itulah maksud keberadaan Satria Emas di sini. Pendamping UMKM akan membantu menyelesaikan setiap permasalahan UMKM, tanpa biaya. Untuk setiap konsultasi anda bisa menghubungi pendamping, bahkan kalau perlu langsung WA saya jika diantara mereka ada yang tidak bisa dihubungi."


Betul-betul low profil. Tak menunjukkan kesenjangan birokrat. Membuat yang hadir merasakan kehangatan sangat. Sehingga berbagai keluhan muncul, mengalir bisa diinventarisir untuk kemudian dibantu penyelesaiannya.

 Support itu, apalagi dari pemerintah, membuat peserta merasa suka. Merasa diperhatikan adalah hal yang menyejukkan. Membuat langkah yang akan dilakukan terasa ringan, mudah menghadapi hambatan. Dengan gandeng tangan.

Banyak Yang Belum Tahu Apa Itu UMKM


Ngomong-ngomong tentang UMKM, ternyata peserta yang hadir juga belum banyak yang tahu arti sesungguhnya. Bahkan akronim UMKM yang kepanjangan dari  Usaha mikro kecil menengah juga banyak yang tidak tahu.

Apalagi istilahnya yang oleh wikipedia ditulis sebagai istilah umum dalam khazanah ekonomi. Merujuk kepada usaha ekonomi produktif yang dimiliki perorangan maupun badan usaha sesuai dengan kriteria yang ditetapkan oleh Undang-undang No. 20 tahun 2008.

Tentang hal ini, Misbakhul Munir Menjelaskan secara sederhana dalam bahasa jawa yang artinya kurang lebih begini. "Kalau modal yang anda keluarkan tidak sampai 50 juta, itulah yang disebut Mikro."

Serentak kata,"Ooo," keluar dari mulut peserta.

   Tidak ada satupun yang modal usahanya menyentuh angka itu ketika ditanya.


"Apakah ada yang mempunyai modal untuk usaha sampai 50 juta?"


Gelengan serta ucapan "tidak" mewarnai jawaban. Itu artinya peserta adalah pengusaha mikro.

Dari sisi pembinaan dan pemberdayaan, ketiga unit usaha dikelola oleh pihak berbeda. Menurut aturan UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah, unit usaha mikro dibina oleh kabupaten dan kota, usaha kecil diurus oleh provinsi, sedangkan usaha menengah berskala nasional.

Jurnal UMKM menyebutkan untuk usaha kecil biasanya memiliki omzet antara Rp300 juta sampai Rp2,5 miliar. Sementara itu, usaha menengah memiliki pendapatan usaha Rp2,5 miliar sampai Rp50 miliar.

Sah, peserta sosialisasi dan pendampingan di balai desa Sidogiri itu adalah pelaku UMKM, klasifikasi mikro. Sangat butuh bantuan. Terutama pendampingan untuk memulai usaha dengan cara yang benar hingga bisa berkembang mampu bersaing di dunia usaha.

Maka, akan sangat membahagiakan bila ada kepedulian terhadap pengusaha mikro itu. Orang-orang yang dipenuhi binar harapan mampu menghidupi keluarganya. Dari usaha yang mereka bangun, meski sangat kecil  ukuran  untuk disebut sebagai pengusaha.

Satria Emas di Pasuruan, di daerah lain saya belum tahu. Apakah ada demikian? Sila bagi cerita agar kebaikan tertular. Untuk membangkitkan lagi perekonomian, sesudah episode Covid-19 berselang, lewat UMKM Indonesia.

Anis Hidayatie, Untuk Kompasiana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun