Mohon tunggu...
Anis Contess
Anis Contess Mohon Tunggu... Guru - Penulis, guru

aniesday18@gmail.com. Perjuangan adalah pelaksanaan kata-kata. Mari tebar cinta dengan kata-kata.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Di Pelepah Tunggu

16 Juli 2019   15:04 Diperbarui: 16 Juli 2019   16:31 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anis Hidayatie (doc.pri )

Melautkan cinta pada riak gelombang tenang, dibuai bayu nan membisikkan salam sayang. Desiran hangatmu masih mengusap punggung waktu. Serupa tebar guguran embun yang menanam sejuk pada raga merenjana.

Di pelepah tunggu, kubisikkan namamu pada desau angin malam. Yang memburu rindu untuk digulung bersama dedaun harap yang senantiasa kudekap. Lalu, mengirimkannya pada sang pemilik rindu nun jauh di sana.

Aku terkurung sajak dibatas pijak, namamu, hanya namamu saja yang menyaujana, mengembunkan hasrat tak terkira. Mungkinkah jemari waktu melukiskan keinginan, sebagai pesan yang tak tersampaikan?

By Anis Hidayatie, Julak, Zaldy Chan. N special thanks to My Roof. Puber 15/7/1/2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun